Tag: Seminar

perhelatan seminar nasional masyarakat sipil Indonesia untuk SDGs 2018

Seminar Nasional Masyarakat Sipil Indonesia untuk SDGs 2018

Jakarta – Perwakilan IAP2 Indonesia turut serta hadir dalam acara Seminar Nasional SDGs yang dilaksanakan oleh INFID (International NGO Forum on Indonesian Development) pada hari Kamis 20 September 2018 di Hotel Aryaduta, Jakarta, mengangkat tema Konsolidasi Pemangku Kepentingan Dalam Pelaksanaan dan Pencapaian SDGs di Indonesia. Pada tanggal 25-27 September 2015, telah dikeluarkannya program SDGs (Sustainable Development Goals) yang juga disahkan untuk menggantikan agenda pembangunan global pertama yaitu MDGs (Millenium Development Goals) yang telah berakhir pada tahun 2015 oleh PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa). Dimana Indonesia turut terlibat aktif didalam penyusunan SDGs.  Periode SDGs ini berlangsung pada tahun 2015-2030. Kita melihat selama 3 tahun belakangan ini semenjak program SDGs (Sustainable Development Goals) diimplementasikan, masih terdapat beberapa pekerjaan rumah, yang belum harus dilanjutkan dan diselesaikan.

Perlu kita ketahui bahwa didalam agenda 2030 SDGs terdapat 17 Tujuan, 169 Target dan dengan 241 Indikator.  Untuk dapat menjamin keberhasilan dari pencapaian ke 17 Tujuan tersebut, diperlukan sinergitas yang baik dari pihak-pihak organisasi masyarakat sipil, pemerintah, organisasi internasional, sektor swasta, filantropi, media dan akademisi.

Berdasarkan agenda 2030 SDGs tersebut pemerintah Indonesia telah mengeluarkan PP No. 59 tahun 2017 tentang pelaksanaan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) oleh Bapak Presiden Ir. Joko Widodo pada bulan Juli 2017. PP ini menjadi landasan hukum dalam pengimplementasian SDGs di Indonesia, selain itu Pemerintah juga mengeluarkan Surat Keputusan Menteri PPN/Kepala Bappenas Nomor Kep. 64/ M.PPN/ HK/ 04/ 2018 tentang pembentukan Tim Pelaksana, Kelompok Kerja, dan Tim Pakar Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2017-2019.

Maka dari itu ditunjuklah Kementerian PPN (Pembangunan dan Perencanaan Nasional) / BAPPENAS untuk memimpin upaya pengimplementasian agenda 2030 SDGs agar terwujud dari tingkat nasional hingga daerah. Seperti yang disampaikan oleh Bapak Bambang P. S. Brodjonegoro selaku Menteri PPN (Perencanaan Pembangunan Nasional) / BAPPENAS, dimana agenda 2030 SDGs ini melibatkan apa yang disebut 5P (People, Prosperity, Peace, Partnership, dan Planet). Singkat penjelasan dari 5P adalah bagaimana kita menyejahterakan masyarakat, memastikan tidak ada lagi kemiskinan, manusia bisa hidup damai, dapat berpartisipasi dan lingkungan tetap terjaga kelestariannya.

Pencapaian dari pengimpelementasian agenda 2030 SDGs yang diraih pemerintah saat ini masih perlu ditingkatkan lagi. Dalam hal ini ada beberapa hal yang belum dituntaskan diantaranya adalah belum adanya peta jalan (road map), mekanisme keterlibatan dan kerja sama multi-pihak ditingkat nasional dan daerah, serta mekanisme pertanggungjawabannya, hingga visi pendanaan jangka panjang.Tentu hal ini harus secepatnya diselesaikan melihat sudah berjalan 3 tahun semenjak agenda 2030 SDGs ini diimplementasikan di Indonesia.

Namun, kita tak dapat menafikan bahwa jauh sebelum SDGs ini lahir, para pendahulu kita sudah mengimplementasikan nilai-nilai SDGs dalam pembangunan Indonesia yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945 yang tertulis “…untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial…”.

Memanfaatkan momentum terbitnya SDGs ini dapat menjadi energy positif dalam melanjutkan cita-cita para leluhur pendiri Bangsa Indonesia, dengan bersama-sema semua pihak lebih giat lagi untuk dapat mewujudkan 17 Tujuan SDGs di skala nasional dan daerah. Mengingat bahwa sebetulnya SDGs ini sebagai Hak Asasi Manusia (HAM) maka dari itu menjadi kewajiban kita bersama untuk mewujudkannya, yang kuat membantu yang lemah, yang berada membantu yang miskin.

Tentu 17 Tujuan SDGs ini terlihat saling terkait satu sama lain, misalnya saja jika kita ingin bekerja tentu kita harus sehat. Ini sangat kompleks, maka dari itu tidak cukup hanya bermodal PP dan Peraturan Kementerian perlu juga komitmen dari semua pihak (pemerintah/non pemerintah) untuk mewujudkannya.

Seperti kata pepatah Cina mengatakan, “Katakan padaku, aku lupa. Tunjukan padaku, aku ingat. Libatkan aku, aku mengerti”. Pelibatan publik/masyarakat, pemangku kepentingan dan pengambil keputusan perlu dilakukan untuk menghindari konflik dikemudian hari dan demi menciptakan/menghadirkan keputusan yang berkelanjutan. Dimana keputusan yang berkelanjutan atau sustainable decisions ini dapat menghadirkan 4 kelebihan yaitu technically feasible (layak secara teknis), publicly acceptable (dapat diterima publik), environmentally compatible (ramah lingkungan) dan economically viable (ekonomis). Kita tahu bahwa 3 dari 4 aspek tersebut masuk kedalam dimensi pembangunan berkelanjutan atau sustainability development yaitu ekonomi, sosial, dan lingkungan. Keterkaitan dengan 3 dimensi dari pembangunan yang berkelanjutan itu hadirlah 17 Tujuan SDGs.

IAP2 melihat 17 Tujuan SDGs ini sebagai kesempatan bukan sebagai masalah. Pelibatan publik dalam mengatasi kekurangan yang terdapat dalam mempercepat proses pengimplementasian agenda 2030 SDGs dapat menjadi salah satu solusinya. Salah satu kekurangannya dimana belum adanya road map tentu ini merupakan hal yang dapat menjadi peran bagi pelibatan publik mengambil tempat. Pembuatan road map  itu sendiri perlu adanya indikator yang memliki measurement yang terukur, disamping itu juga diperlukan dukungan data kualitatif untuk menyusunnya, namun yang ada di lapangan sekarang data yang tersedia hanya berupa data kuantitatif, ini menjadi tantangan tersendiri bagi Tim Bappenas SDGs untuk menjalankan tugasnya.

Namun perlu diketahui bahwa menjalankan proses partisipasi publik bukan hanya sekedar memanggil masyarakat sipil untuk hadir duduk didalam satu meja bersama. Namun lebih dari itu, jika ingin menghadirkan hasil yang efektif perlu adanya implementasi dari dasar-dasar partisipasi publik itu sendiri. Kita tahu bahwa partisipasi publik yang baik akan menghasilkan keputusan yang lebih baik. Maka daripada itu pemahaman akan partisipasi publik yang efektif perlu disadari dan dihadirkan bagi setiap pengemban 17 Tujuan SDGs baik dari sisi pemerintah dan non pemerintah. Untuk itu IAP2 Indonesia memandang proses pelibatan publik dan pemahamannya ini menjadi suatu urgensi jika ingin mempercepat proses pencapaian 17 Tujuan SDGs di Indonesia.

Kamis, 27 September 2018 15.41 WIB

Seminar April 2015

Seminar April 2015: Mengelola Kesehatan Masyarakat dalam Investasi Melalui Partisipasi Publik

Pada hari Rabu, 29 April 2015, IAP2 Indonesia mengadakan seminar bertajuk “Mengelola Kesehatan Masyarakat dalam Investasi Melalui Partisipasi Publik“. Terdapat dua pembicara yang mengisi seminar ini, yaitu (1) dr. Donald Pardede, MPPM dan (2) R Budi Wiandjono. Dalam seminar ini, Bapak Donald berbagi mengenai keadaan kesehatan masyarakat secara nasional dan peran jaminan kesehatan nasional. Kemudian Bapak Budi berbagi mengenai PT Indonesia Infrastructure Finance dan prinsip kesehatan masyarakat dan keselamatan kerja yang diterapkan.

Read more

Seminar Invitation: “Managing Public Health in Investment through Public Participation”

MORNING TALK WITH

IAP2 Indonesia Logo

in  cooperation with

PPPI                               

Managing Public Health in Investment through Public Participation

What is the importance of managing public health?

What has the government done to manage public health?

How do health insurance and social security address the challenges in public health?

How does public participation play a role in managing public health?

What is the role of corporations in public health?

The issue of public health must be managed together as a multi-stakeholder issue. In this morning talk, IAP2 Indonesia presents a theme of public health and the role of public participation.

Please register at https://iap2indonesia.eventbrite.com.  For further information, please write to iap2id@gmail.com.

Date:
Wednesday, 29 April 2015

Time:
8.30 – 11.00 AM (GMT+7)

Venue:
Paramadina Graduate School in partnership with Medco, The Energy Building, Lt. 22, SCBD, Jakarta
Map

SPEAKERS:
 donald Hasbullah Thabrany budi
dr. Donald Pardede, MPPM,
Directof of Center for Health Financing,
Indonesia Ministry of Health
Donald currently heads the working unit that is responsible for health financing and social security, and is directly under the Minister of Health. He is a member of the Working Group for the Development National Health Insurance and Head of Team for the Tariff Revision of National Health Insurance and Service. He is also the focal point for Indonesia in ASEAN Plus Three Universal Healthcare Network and the focal point for Asia-Pacific National Health Accounts Network.
Prof. dr. Hasbullah Thabrany, MPH, Dr.PH,
Professor at the School of Public Health,
University of Indonesia
Profesor Hasbullah has actively worked in improving social security system, starting with universal health coverage in Indonesia and pension for all Indonesians. He was a key contributor in the Presidential Task Force to reform social security system (SJSN). He is the former Dean of the School of Public Health at the University of Indonesia and President of South East Asia Public Health Education Institutions Network. He is the founder of the Indonesian Association of Health Insurance Managers (PAMJAKI). He received a Medal of Bakti Utama Kesra from the Coordinating Ministry for People’s Welfare in 2014 for his contribution to the welfare of Indonesia.
R Budi Wiandjono,
Environmental Specialist,
PT Indonesia Infrastructure Finance
Budi is an experienced individual consultant in environment and planning for projects with ADB, World Bank, USAID, AusAid and other donor agencies. Most of his works are in the mining and infrastructure sectors. His works include environmental and area planning study and assessment.
After the discussion, there is audience Q&A session and networking session.

If you want to receive information on seminars, events, and other information related to public participation in Indonesia, please join our mailing list IAP2 Indonesia by registering with iap2id@gmail.com, or like our Facebook Page IAP2 Indonesia Affiliate, or visit our website at http://iap2indonesia.wordpress.com/. Please note that most contents are in Indonesian.

This seminar is supported by:

AMF Logo

menangani pemanasan global

Seminar Maret 2015: Pengelolaan Gas Rumah Kaca dan Polusi untuk Menangani Pemanasan Global

Pada hari Rabu, 25 Maret 2015, IAP2 Indonesia mengadakan seminar bertajuk “Pengelolaan Gas Rumah Kaca dan Polusi untuk Menangani Pemanasan Global“. Terdapat tiga pembicara yang mengisi seminar ini, yaitu (1) Nur Masripatin, (2) Timotheus Lesmana Wanadjaja, dan (3) Syarifah Aini Dalimunthe. Dalam seminar kali ini, Bu Nur berbagi mengenai keadaan gas rumah kaca dan penanganan perubahan iklim dalam level internasional, nasional, dan sub-nasional. Kemudian Mbak Syarifah berbagi mengenai pemahaman dan pendekatan kepada masyarakat miskin perkotaan dan masyarakat hutan terkait perubahan iklim. Pak Timotheus menutup dengan berbagi mengenai Greenhouse Gas Protocol sebagai cara pihak swasta untuk menjadi akuntabel terhadap emisi gas rumah kaca (GRK).

Read more

IAP2 Australasia – Seminar “Reputational Risk and Outrage Management” di Sydney

IAP2 Australasia adalah afiliasi IAP2 di Australia. IAP2 Australasia mengadakan seminar “Reputational Risk and Outrage Management” (“Resiko Reputasi dan Manajemen Kemarahan”) yang dibawakan oleh Dr. Peter Sandman di Sydney, NSW, Australia tanggal 19-20 Maret 2015. Seminar ini terbuka untuk umum. Informasi lebih lanjut dapat dilihat di poster berikut.

Read more

Undangan Seminar: “Pengelolaan Gas Rumah Kaca dan Polusi untuk Menangani Pemanasan Global”

Hadiri seminar pagi IAP2 Indonesia dengan tema "Pengelolaan Gas Rumah Kaca dan Polusi untuk Menangani Pemanasan Global" pada hari Rabu, 25 Maret 2015, pukul 7:30 pagi di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta.
Seminar tidak dipungut biaya. Untuk konfirmasi kehadiran, email ke iap2id@gmail.com atau https://eventbrite.com/event/16197485114/

Read more

sosial dan lingkungan

Seminar Februari 2015: Tantangan Investasi dalam Perencanaan Keberlanjutan Sosial dan Lingkungan

Pada hari Rabu, 25 Februari 2015, IAP2 Indonesia mengadakan seminar bertajuk "Tantangan Investasi dalam Perencanaan Keberlanjutan Sosial dan Lingkungan". Terdapat tiga pembicara yang mengisi seminar ini, yaitu (1) Ir. Wiratno, MSc., (2) Adi Nataatmadja, dan (3) Dewi Arilaha. Dalam seminar kali ini, Pak Wiratno telah berbagi mengenai peran pemerintah dalam mengurangi konflik sosial di bidang perhutanan melalui pemberdayaan masyarakat, sedangkan Pak Adi berbagi mengenai cara konsultasi publik yang dapat dilakukan oleh pihak swasta untuk mengurangi konflik di daerah proyek mereka. Ibu Dewi menutup dengan berbagi mengenai metode penelitian untuk mengerti masyarakat yang paling terpinggirkan.

Read more