Category: Artikel

Pembangunan Desa yang Partisipatif dan Inklusif

IAP2 INDONESIA – Pembangunan desa merupakan bagian integral dari upaya menuju kemakmuran dan inklusi sosial di banyak negara di seluruh dunia. Di Indonesia, Undang-Undang (UU) Desa yang telah berjalan hampir 10 tahun menjadi titik fokus dalam diskusi pembangunan desa. Namun, satu isu yang terus mencuat adalah kurangnya partisipasi publik dalam proses pembangunan desa, terutama dari kelompok rentan.

Untuk membahas masalah ini, Social Sustainability and Inclusion World Bank mengadakan acara Knowledge Sharing “Reflecting on Nearly 10 years of Village Law Implementation.” Acara ini dihadiri oleh pemantik diskusi dari berbagai latar belakang, termasuk akademisi, praktisi, pembuat kebijakan, lembaga swadaya masyarakat, dan aktivis pembangunan desa. Salah satu organisasi yang turut berpartisipasi dalam acara ini adalah International Association for Public Participation (IAP2).

(Sumber Foto: www.pexels.com)

Forum Knowledge Sharing Merepresentasikan Partisipasi Publik

Acara Knowledge Sharing ini dihadiri oleh beragam pemantik diskusi yang mewakili berbagai latar belakang. Akademisi hadir untuk memberikan wawasan ilmiah tentang pembangunan desa. Praktisi berbagi pengalaman praktis dari lapangan, memberikan fakta-fakta menarik pelaksanaan UU Desa. Pembuat kebijakan berkontribusi dengan pandangan kebijakan. Lembaga swadaya masyarakat dan aktivis pembangunan desa membawa perspektif masyarakat yang lebih luas.

Baca Juga: Desa Inklusif dan Pembangunan Berkelanjutan

Keberagaman latar belakang ini menciptakan wadah diskusi yang kaya akan pemahaman dan pengalaman yang berbeda dalam upaya meningkatkan partisipasi publik dalam pembangunan desa. Selain itu, forum ini mencerminkan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam mempromosikan partisipasi publik yang lebih luas dan beragam dalam pembangunan desa.

IAP2 Membawa Gagasan Peraturan Perundang-Undangan Partisipasi Publik

Salah satu fokus utama diskusi dalam acara ini adalah masalah substansi dan pelaksanaan UU Desa berupa kurangnya partisipasi publik dalam pembangunan desa. Lebih jauh, kelompok rentan seringkali tidak memiliki akses yang cukup atau kesempatan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan terkait pembangunan desa. Hal ini menjadi tantangan serius mengingat partisipasi masyarakat adalah kunci untuk memastikan pembangunan yang komprehensif dan tepat sasaran.

Baca Juga: Difabel yang sukses menjadi CEO Perusahaan Thomas Alfa Edison

IAP2 adalah organisasi yang berkomitmen untuk mempromosikan partisipasi publik yang efektif dan berkelanjutan dalam pengambilan keputusan. Dalam acara Knowledge Sharing ini, IAP2 menggagas usulan penyusunan Undang-Undang Partisipasi Publik yang bertujuan untuk memastikan bahwa partisipasi masyarakat menjadi elemen yang tidak dapat diabaikan dalam setiap langkah pembangunan desa. Usulan ini mencakup pedoman dan mekanisme untuk memungkinkan partisipasi masyarakat yang lebih luas dan inklusif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan program-program pembangunan desa.

Acara Knowledge Sharing tentang refleksi implementasi UU Desa menjadi platform penting untuk membahas tantangan partisipasi publik dalam pembangunan desa di Indonesia. Melalui kontribusi berbagai pemantik diskusi, termasuk IAP2, diharapkan dapat ditemukan solusi yang lebih baik untuk memastikan partisipasi publik yang lebih luas, adil, dan berkelanjutan dalam proses pembangunan desa.

Difabel yang sukses menjadi CEO Perusahaan Thomas Alfa Edison

IAP2 INDONESIA –  Pada Sabtu, 16 September 2023, dunia bisnis Indonesia mendapat kabar duka dengan meninggalnya Handry Satriago, CEO General Electric (GE) Indonesia, pada usia 54 tahun. Sejak usia 18 tahun, Handry telah berjuang melawan penyakit kanker kelenjar getah bening, yang memaksa dirinya menggunakan kursi roda sebagai akibat dari kondisi kesehatannya yang semakin memburuk.

Keterbatasan, Karier dan Kepemimpinan

(Sumber Foto: GE Internasional )

GE merupakan perusahaan teknologi terbesar yang didirikan oleh Thomas Alva Edison sejak tahun 1892 di New York, Amerika Serikat. Handry menjabat sebagai CEO di perusahaan itu dari tahun 2011.

Namun, untuk mencapai kesuksesannya, Handry harus menghadapi berbagai rintangan dan kesulitan yang sangat berat. Pada usia 17 tahun, dia didiagnosis menderita kanker kelenjar getah bening di tulang belakangnya. Akibat penyakit ini, Handry terpaksa menggunakan kursi roda dan bahkan harus absen dari sekolah selama berbulan-bulan.

Baca Juga: 10 Tokoh Inspiratif Indonesia dengan Prestasi Mendunia

Meskipun menghadapi keterbatasan, semangat Handry tetap utuh. Pada tahun 1993, dia berhasil menyelesaikan studinya dan lulus dari Institut Pertanian Bogor. Kemudian, Handry melanjutkan pendidikannya dan meraih gelar dual degree magister manajemen dari Sekolah Tinggi Manajemen IPMI dan Universitas Monash pada tahun 1997. Selain itu, dia juga berhasil meraih gelar doktoral dalam bidang manajemen strategis dari Universitas Indonesia pada tahun 2010. Handry juga mengejar pendidikan eksekutif di Sekolah Bisnis Universitas Harvard.

GE Indonesia merupakan salah satu bagian dari GE Company, sebuah perusahaan global terkemuka yang beroperasi dalam berbagai sektor, mulai dari aviasi, perawatan kesehatan, tenaga, energi terbarukan, hingga industri digital, modal ventura, dan keuangan. Pada tahun 1997, Handry bergabung dengan GE, di mana ia menjabat sebagai Business Development Manager di GE International.

(Sumber Foto: Foto Tim GE Indonesia Menghubungkan dan Memperkuat Jaringan Listrik Jawa-Bali)

Pada tahun 1998, Handry Satriago beralih ke posisi General Manager Industrial Lighting and Systems di GE Lighting Indonesia. Kemudian, di pertengahan tahun 2001, Handry menjabat sebagai Regional Black Belt di GE Power Systems Asia Pacific. Pada tahun 2004, dia memegang peran sebagai Quality ACFC Leader untuk GE Power Systems Asia. Dari tahun 2005 hingga 2010, Handry memimpin bisnis Power Generation untuk GE Energy di wilayah Indonesia, Vietnam, Kamboja, dan Filipina. Pada bulan Juli 2011, Handry meraih promosi sebagai CEO GE Indonesia.

Baca Juga: Partisipasi Publik: Peran Inspiratif Jenderal Sudirman dalam Pemersatu Bangsa Indonesia

Break The Limit, Be Participate

Handry Satriago dikenal sebagai sosok yang memiliki tingkat kepedulian yang tinggi terhadap berbagai isu sosial dan lingkungan. Beberapa contoh kepeduliannya yang mencolok termasuk:

 

  • Pendidikan: Handry Satriago telah terlibat dalam berbagai inisiatif pendidikan di Indonesia. Sebagai lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB) dan pendidikannya yang tinggi, dia menyadari pentingnya pendidikan berkualitas. Dia telah mendukung program-program pendidikan dan pelatihan untuk anak-anak muda serta mempromosikan akses pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak di seluruh Indonesia.

 

  • Kesehatan: Handry juga peduli terhadap isu kesehatan, terutama dalam konteks perusahaan-perusahaan yang dia pimpin. Di sektor perawatan kesehatan, GE memiliki peran penting, dan Handry telah berkomitmen untuk menghadirkan solusi kesehatan yang inovatif dan terjangkau.

 

  • Konservasi Lingkungan: Handry Satriago juga memiliki kesadaran akan isu-isu lingkungan. Sebagai pemimpin di industri energi dan teknologi, dia mendorong praktik bisnis yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. GE sendiri telah terlibat dalam proyek-proyek energi terbarukan dan efisiensi energi yang berkontribusi pada perlindungan lingkungan.

 

  • Pemberdayaan Masyarakat: Handry telah mendukung inisiatif pemberdayaan masyarakat, terutama dalam hal pelatihan keterampilan dan penciptaan lapangan kerja. Ini membantu meningkatkan taraf hidup komunitas yang lebih luas dan berkontribusi pada pembangunan sosial ekonomi.

Kepedulian Handry Satriago terhadap berbagai isu ini mencerminkan tanggung jawab sosial perusahaan dan nilai-nilai keberlanjutan. Dia berusaha untuk mencapai dampak positif dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat dan lingkungan di sekitarnya melalui peran dan pengaruhnya dalam dunia bisnis dan kepemimpinan.

IAP2 Indonesia dalam Kegiatan LAPOR! Goes to Campus

IAP2 Indonesia – Pada 23 Agustus 2023 turut serta dalam menyukseskan kegiatan LAPOR! Goes to Campus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor.

Program ini merupakan kerjasama tiga pihak antara United National Development Programme (UNDP) Indonesia, Korea International Cooperation Agency (KOICA) Indonesia dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) Indonesia untuk meningkatkan kemampuan e-governance Indonesia dengan memperbaiki sistem penanganan keluhan nasional melalui sebuah platform yang bernama “SP4N-LAPOR!”.

Sumber foto: UNDP Indonesia

Apa itu SP4N-LAPOR?

SP4N LAPOR adalah layanan penyampaian pengaduan dan aspirasi masyarakat Indonesia dengan beberapa kanal pengaduan yaitu melalui website www.lapor.go.id, aplikasi mobile (Android dan iOS), SMS 1708, dan Twitter @lapor1708. SP4N LAPOR dapat membantu proses penanganan keluhan dan menampung saran dari masyarakat secara inklusif dan mendorong terciptanya active citizen

Baca Juga: Jurus Jitu Tangani Tingkat Polusi Udara di Jakarta

Pada tahun 2011, Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) menetapkan SP4N-LAPOR! sebagai sistem penanganan keluhan daring untuk meningkatkan partisipasi umum dalam mengawasi kinerja, program, dan keputusan pemerintah dalam layanan publik. Di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo, pemerintah Indonesia diminta untuk berhubungan dengan seluruh 548 pemerintahan subnasional (34 provinsi, 98 kota, dan 416 kabupaten) dan menetapkan SP4N-LAPOR! sebagai sistem utama penanganan keluhan daring di Indonesia, diatur dalam Peraturan Presiden No. 98 tahun 2018 tentang E-Government.

Tantangan yang dihadapi SP4N-LAPOR!

Sumber foto: UNDP Indonesia

Pemerintah Indonesia menyadari bahwa SP4N-LAPOR! menghadapi beberapa tantangan sebelum sistemnya dapat dioptimalkan sebagai pusat penanganan keluhan di Indonesia. Salah satu tantangan adalah mempromosikan SP4N-LAPOR ke masyarakat dengan meningkatkan kesadaran umum tentang penggunaan SP4N-LAPOR!, mendorong partisipasi masyarakat dalam meningkatkan sistem, dengan perhatian utama pada perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas. Pemuda, sebagai kelompok usia terbesar yang paling terbiasa dengan platform digital, adalah pengguna dan agen potensial untuk kampanye dan penyebaran informasi publik. Oleh karena itu, kegiatan khusus terkait SP4N-LAPOR! harus diarahkan pada kelompok ini.

Potensi SP4N LAPOR!

Sumber foto: UNDP Indonesia

Sebagai bagian dari inisiatif mencapai masyarakat luas dalam program ini, acara LAPOR! Goes to Campus (LGTC) diadakan dengan kolaborasi bersama lima kementerian yang memimpin implementasi SP4N-LAPOR! yaitu KemenPAN-RB, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kementerian Komunikasi dan Teknologi Informasi (Kemkominfo), Kantor Staf Presiden (KSP), dan Ombudsman Republik Indonesia (ORI). Inisiatif LGTC pertama kali diperkenalkan oleh KemenPAN-RB pada tahun 2019 dengan fokus pada pemuda. Program ini direncanakan untuk dilanjutkan pada tahun 2020, namun terhalang oleh pandemi COVID-19. Dengan situasi saat ini yang lebih memungkinkan mengatasi pandemi COVID-19, kegiatan LGTC diselenggarakan pada 23 Agustus 2023, bekerjasama dengan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). Pada Agustus 2023 ini, kegiatan LGTC dilaksanakan di kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor dengan mengundang pejabat, tokoh publik, hingga influencer dalam kegiatan seminar dan talkshow dalam rangka memperkenalkan SP4N LAPOR kepada anak-anak muda. 

Baca Juga: Kompasfest Goes To Campus: Mahasiswa Bisa Bersinar dengan Minatnya

Saat ini, sebagian besar masyarakat Indonesia merupakan anak-anak muda sehingga sasaran dari acara LGTC adalah mereka yang memiliki pemikiran kritis dan prospek masa depan yang cerah. Saat ini, total pengguna media sosial di Indonesia mencapai 191 juta orang yang berarti penggunaan media digital dalam pelayanan publik akan sangat efektif. Prof. Dr. Diah Natalisa, MBA, Deputi Bidang Pelayanan Publik KemenPAN RB menyampaikan dalam seminarnya bahwa Indonesia sedang menuju kepada digitalisasi pelayanan publik.

Digitalisasi pelayanan publik membutuhkan transformasi dalam cara kerja dan budaya kerja pemerintah. Perlu adanya adopsi kebijakan baru dan pelatihan Sumber Daya Manusia untuk meningkatkan kompetensi ASN dalam digitalisasi pelayanan publik. Adanya digitalisasi pelayanan publik mendorong pelayanan masyarakat yang lebih transparan dan partisipatif. Keberadaan SP4N LAPOR menjadi bukti tanya adaptasi penanganan keluhan publik secara digital dan inklusif karena terintegrasi di seluruh Pemerintahan dan Instansi Daerah seluruh Indonesia. 

Jurus Jitu Tangani Tingkat Polusi Udara di Jakarta

Polusi udara di Jakarta

IAP2 Indonesia – Polusi udara telah menjadi masalah serius di Jakarta, ibu kota Indonesia. Dari data yang dikeluarkan oleh IQAir Jakarta menempati peringkat kedua dunia untuk kota dengan polusi udara tinggi (AQI) dengan Indeks Kualitas Udara 158 yang berarti kualitas udaranya tidak sehat. Lantas apa saja Faktor yang berkontribusi terhadap tingginya tingkat polusi udara di Jakarta?

Jakarta dikelilingi oleh pembangkit listrik berbahan bakar batu bara

Berdasarkan studi Vital Strategies, pembakaran batubara menjadi salah satu penyebab buruknya kualitas udara di Jakarta. Hampir seperlima polusi berasal dari pembakaran batu bara. Lebih parahnya, pada tahun 2020 lembaga penelitian Centre for Research on Energy and Clean Air (CREA) mencatat bahwa Jakarta juga dikelilingi 118 fasilitas industri yang turut berkontribusi terhadap pencemaran udara di Jakarta.

Asap kendaraan 

Sebagai kota metropolitan, Ibu kota Jakarta menjadi pusat perekonomian dan pemerintah yang menuntut besarnya mobilitas masyarakat. Sebagian besar masyarakat DKI Jakarta menggunakan kendaraan bermotor pribadi dalam melakukan kegiatan sehari-hari seperti bekerja dan sekolah. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta tahun 2022, disebutkan total kendaraan bermotor di DKI Jakarta sebanyak 26.370.535 unit yang terdiri dari Mobil Penumpang, Bus, Truk, dan Sepeda Motor. Hal tersebut berdampak secara signifikan dalam meningkatnya polusi udara di Jakarta.

Menurut PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, kendaraan bermotor menjadi penyebab utama polusi udara di Jakarta.

Pembakaran Sampah

Sumber foto: Greeners.Co

Pembakaran sampah merupakan salah satu penyebab utama polusi udara di Jakarta, ibu kota Indonesia. Praktik pembakaran sampah yang tidak terkendali dan tidak sesuai standar menghasilkan emisi gas beracun dan partikel-partikel yang dapat mencemari udara dan berdampak negatif pada kualitas udara serta kesehatan masyarakat. Beberapa faktor terkait pembakaran sampah sebagai penyebab polusi udara di Jakarta adalah adanya tantangan dalam pengelolaan sampah yang efektif. Kurangnya fasilitas pengolahan sampah yang memadai membuat beberapa daerah atau individu cenderung membakar sampah sebagai cara untuk menghilangkan limbah. Lalu, di beberapa area kota, terutama di permukiman padat penduduk, pembakaran sampah sering kali dilakukan secara tidak terkendali. Ini menghasilkan emisi gas beracun seperti dioksida sulfur (SO2), dioksida nitrogen (NO2), karbon monoksida (CO), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang dapat sangat merugikan kesehatan manusia.

Hasil riset dari Waste4Change pada tahun 2023 menyebutkan terdapat aktivitas pembakaran sampah yang tidak terkontrol mencapai 240,25 Gg/tahun di wilayah Jabodetabek. Aktivitas tersebut menghasilkan emisi karbon hingga 12.627,34 Gg/tahun atau hampir setara dengan Karhutla di Kalimantan

Dampak tingginya tingkat polusi di Jakarta

Sumber foto: https://safetysignindonesia.id/

Polusi udara dapat memiliki dampak serius terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan. Partikel-partikel halus (PM2.5) dan bahan kimia berbahaya dalam udara dapat menyebabkan:

  1. Penyakit: Pernapasan (ISPA), penyakit kardiovaskular, kanker, dan bahkan kematian. Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyebutkan jumlah penderita ISPA yang berobat ke Rumah Sakit di DKI Jakarta dari Januari hingga Juni 2023 adalah sebanyak 638.291 orang.
  2. Kerusakan lingkungan: Ancaman jangka panjang terhadap polusi udara juga dapat memiliki dampak terhadap lingkungan seperti menyebabkan perubahan iklim dan kerusakan lapisan ozon.

Baca Juga : Memahami Partisipasi dengan Menghormati Prioritas ala KAI Commuter Line

Menilik Keberhasilan Negara Dunia dalam Mengatasi Polusi Udara

Paris, Perancis

Sumber foto: www.telegraph.co.uk

Sebuah Studi pada 2016 oleh Badan Kesehatan Prancis Sante Publique France menemukan bahwa hampir 48 ribu orang di Paris meninggal dunia setiap tahunnya karena penyakit yang berkaitan dengan polusi udara. Sejak saat itu, Paris menerapkan larangan ketat bagi kendaraan dengan emisi karbon besar memasuki Paris. Paris juga menerapkan standar emisi yang tinggi dan ketat sebelum sebuah kendaraan boleh berkeliaran di kota tersebut.

Dikutip dari IQAir, Paris hanya bakal mengizinkan kendaraan dengan bahan bakar hidrogen dan listrik yang dapat masuk ke kota tersebut pada 2030 mendatang. Perancis juga memerintahkan warga untuk mengurangi pembakaran kayu, terutama saat musim dingin. Pemerintah mengimbau warga agar mulai menggunakan pemanas listrik dan gas untuk meningkatkan suhu di musim dingin. Selain memperbaiki dan mengembangkan transportasi umum, Pemkot Paris juga tak segan memangkas sebagian jalan raya untuk ditanam dengan pohon-pohon dan membangun jalur pejalan kaki. 

Sebagai contoh dari implementasi kebijakan tersebut adalah Champs-Élysées sebagai salah satu jalan terkenal di Paris yang awalnya penuh dengan mobil disulap menjadi sebuah “oase hijau” yang menampilkan 400 pohon di sepanjang 15.000 meter persegi ruang hijau tambahan.

Beijing, Tiongkok 

Dalam hal mengatasi polusi udara, China layak dijadikan acuan. Pada laporan yang dirilis PBB pada 2018 lalu, pemerintah China berhasil menurunkan kadar polusi hingga 35% di Kota Beijing. Sebelum menjadi seperti sekarang, pada tahun 1998 Beijing pernah mengalami krisis polusi yang parah.

China telah mengambil langkah-langkah signifikan dalam upaya mengatasi polusi udara di Beijing.Beberapa langkah konkret telah menghasilkan perbaikan dalam kualitas udara di kota tersebut, seperti Penetapan Target dan Kebijakan Pengurangan Emisi, Pengurangan Penggunaan Batu Bara, Kendali Lalu Lintas dan Kendaraan Ramah Lingkungan, Penyuluhan dan Pendidikan Masyarakat, Teknologi Pembersihan Udara.

Akibat dari langkah-langkah ini, Beijing telah melihat penurunan signifikan dalam tingkat polusi udara. Namun, masih ada tantangan yang perlu diatasi, terutama selama musim dingin ketika pemanasan rumah tangga masih menjadi sumber utama polusi. Pengurangan polusi udara adalah upaya jangka panjang yang memerlukan kerjasama dari pemerintah, industri, dan masyarakat secara keseluruhan.

Baca Juga : Kualitas udara di Indonesia

Partisipasi Multipihak sebagai solusi

Untuk mengatasi permasalahan polusi udara, perlu keterlibatan dari berbagai pihak untuk mengatasi permasalahan serius ini, seperti aksi nyata dalam keberpihakan pemerintah terhadap kepentingan bersama,memperkuat regulasi yang mendorong penggunaan energi bersih, kampanye penghijauan dan pengaturan pembakaran sampah,  penyediaan pemakaian transportasi publik yang memadai dan bebas asap lalu memperbanyak ruang publik inklusif dan hijau, menghidupkan gerakan untuk menggunakan kendaraan ramah lingkungan seperti sepeda.

 

Partisipasi Publik untuk Warisan Adat

IAP2 Indonesia – Dalam era globalisasi yang terus berkembang, pentingnya merawat dan mempertahankan warisan budaya semakin terasa. Partisipasi publik memiliki peran sentral dalam memelihara dan menghidupkan kembali setiap aspek warisan ini. Melalui keterlibatan aktif masyarakat, kekayaan warisan adat tetap terjaga dan dihargai dalam perjalanan masa depan.

Sumber: aliansi masyarakat adat nusantara

 

Siapa Masyarakat Adat?

Sumber: validnews

Dalam Undang-Undang, masyarakat adat merujuk pada kelompok yang secara turun-temurun tinggal di wilayah geografis tertentu. Mereka memiliki asal-usul leluhur, identitas budaya, hukum adat, serta nilai bersama. Kedaulatan atas tanah, kekayaan alam, dan kehidupan sosial-budaya diatur oleh hukum adat dan lembaga adat, yang menjaga keberlanjutan komunitas adat.

 Masyarakat adat di Indonesia dibedakan melalui empat unsur utama: identitas budaya termasuk bahasa, spiritualitas, dan nilai-nilai; sistem nilai dan pengetahuan yang meliputi pemahaman tradisional dan nilai-nilai bawaan; wilayah adat yang mencakup tanah, hutan, laut, dan sumber daya alam; serta hukum adat dan kelembagaan adat dalam aturan dan tata kehidupan bersama yang telah ditetapkan.

 Baca Juga : Cerita Partisipasi: Kopi, Dari Kolaborasi sampai Partisipasi

Peran Masyarakat Adat

Sumber: aliansi masyarakat adat nusantara

Dalam segala perbedaan, masyarakat adat tampil sebagai kekuatan utama. Mereka mengisi peran vital di lingkungan, ekonomi, sosial, dan budaya. Keberadaan mereka adalah nyata warisan Indonesia, menjaga ekosistem, keanekaragaman budaya, dan nilai luhur warisan leluhur.

Didorong oleh nilai spiritual, peran masyarakat adat menjadi sungguh signifikan. Fokus bukan hanya lingkungan, sosial, atau ekonomi, tetapi juga menjaga kearifan lokal. Kontribusi tak ternilai dari masyarakat adat dalam merawat nilai-nilai turun-temurun.

 Baca Juga : Pengertian dan Contoh Adat Istiadat di Indonesia

Kesenjangan Warisan Adat

Sumber: perpustakaan.id

Namun, di tengah pesatnya globalisasi, dampak positif yang merata juga diiringi oleh dampak negatif. Terutama bagi masyarakat adat, era ini justru membawa tantangan yang mengancam. Warisan adat, seharusnya menjadi harta berharga suatu negara, kini terancam dan tertinggal dalam persaingan zaman.

Contoh yang menonjol adalah bahasa adat, yang menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa, menghadapi kepunahan setiap dua pekan sekali. Di Indonesia, kekayaan adat seharusnya menjadi kebanggaan, namun sejak tahun 2009, UNESCO telah mengumumkan banyaknya bahasa daerah yang telah punah atau terancam punah. Dari 707 bahasa yang ada, hampir 98 diantaranya berada dalam kategori terancam punah. Faktor ini dipicu oleh upaya menasionalisasikan Bahasa Indonesia pada masa rezim orde baru.

Partisipasi Publik sebagai Langkah Strategis


Sumber: Indonesia parliamentary center

Dalam konsepnya, kebijakan menasionalisasi bahasa Indonesia memiliki landasan yang valid. Mengingat Indonesia sebagai negara kepulauan, penting bagi seluruh warga memiliki bahasa yang sama untuk berkomunikasi. Namun, tantangan muncul dalam upaya melestarikan warisan bahasa dan budaya.

 Warisan adat bukan milik satu kelompok saja, melainkan tanggung jawab bersama. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah strategis yang menggabungkan dan mengarahkan usaha tersebut, salah satunya melalui partisipasi publik.

Keterlibatan masyarakat dalam melestarikan warisan adat memiliki peran krusial dalam mempertahankan budaya dan nilai-nilai warisan. Melalui partisipasi aktif, warisan adat dapat terus hidup dan relevan, memastikan identitas budaya yang berharga akan dihargai oleh generasi mendatang. Contoh tindakan seperti pengajaran mata pelajaran daerah di sekolah atau penyelenggaraan acara tahunan terkait warisan budaya bisa menjadi solusi.

 

“Jika kita ingin melestarikan budaya, kita harus terus menciptakannya.”

– Johan Huizinga

Cerita Partisipasi: Kopi, Dari Kolaborasi sampai Partisipasi

 IAP2 Indonesia – Kopi telah menjadi ikon budaya dan minuman populer di seluruh dunia. Bukan hanya menarik dan lezat, tetapi juga mampu menyatukan dan melibatkan berbagai kalangan. Kopi menjadi sarana untuk berkolaborasi dan berpartisipasi aktif.

sumber: cafebloombali.com

Sejarah dan Filosofi Kopi

Sejarah kopi adalah cerita tentang bagaimana tanaman kopi menyebar dan diolah. Dimulai sejak abad ke-9, kopi awalnya hanya tumbuh di dataran tinggi Ethiopia. Kemudian bangsa Arab mengembangkannya, mencapai Afrika Utara dan menanamnya secara luas. Di Indonesia, kopi pertama kali dibawa oleh orang-orang Belanda pada masa kolonial. Sejak itu, Indonesia terkenal dengan berbagai jenis biji kopi hingga sekarang.

Baca Juga : Memahami Partisipasi dengan Menghormati Prioritas ala KAI Commuter Line

Kopi bukan sekadar minuman dengan aroma nikmat. Ia memiliki banyak filosofi menakjubkan. Proses panjang dan peran penting dalam pengolahannya menciptakan karya bernilai tinggi. Kopi mampu memberikan semangat kepada penikmatnya dan menjadi pengikat rasa bagi setiap individu, menghadirkan beragam lika-liku kehidupan yang bisa diambil pelajaran dari secangkir kopi.

sumber: inews.id

Kopi hingga Kolaborasi dan Partisipasi?

Kopi bukan hanya minuman yang menyenangkan dengan aroma yang menggugah selera. Melalui secangkir kopi, kita dapat menghidupkan inspirasi kolaborasi dan partisipasi aktif dalam berbagai aspek.

Di berbagai tempat seperti cafe yang ramai, warung kopi, atau suasana sosial yang santai termasuk rumah masing-masing, kopi menjadi katalisator bagi kerja sama yang inspiratif. Minuman hitam yang hangat ini menciptakan suasana yang memungkinkan pertukaran ide dan gagasan dari berbagai latar belakang.

Secara sederhana, melalui kopi, banyak pihak tidak terduga dapat berkolaborasi. Petani kopi, pekerja, pengrajin, dan pelaku usaha, bahkan sampai konsumen memiliki kesempatan yang sama untuk menciptakan sistem yang berkelanjutan, menciptakan sebuah kolaborasi, dan partisipasi di dalamnya. Entah berapa banyak ide, proyek, bahkan rencana besar yang berangkat dari secangkir kopi.

Baca Juga : Jenis Kopi di Indonesia yang Sukses Mendunia, Apa Saja?

Q-Soul dari hulu ke hilir

Menikmati momen berkopi dengan kerabat tak terbatas pada suasana kafe atau warung kopi. Menghadirkan keseruan dalam menyeduh, menggiling, bahkan meracik kopi di rumah sambil mengajak kerabat menjadi pilihan yang menggembirakan. Ditambah dengan varian kopi yang menggugah selera, sesuai dengan cita rasa kopi yang disukai.

foto: Tim Q-soul

Sebagai contoh, Q-Soul, sebuah inovasi dari Anwar Muhammad Collagregator (AMC), telah merilis produk kopi unggulan. Kopi pilihan AMC dipilih langsung dari biji kopi terbaik yang dihasilkan oleh para petani kopi dari beberapa kota seperti Solok Selatan di Sumatera Barat, dan Lahat di Sumatera Selatan. Bisnis yang digarap oleh generasi muda ini mencakup produk Drip Bag dan Roasted Beans yang berkualitas. Dengan setiap pembelian produk Q-Soul, pembeli secara tidak langsung turut berperan dalam memberdayakan para petani kopi serta memberikan dukungan kepada AMC dalam menghadirkan nilai tambah dalam setiap sajian kopi.

Memahami Partisipasi dengan Menghormati Prioritas ala KAI Commuter Line

IAP2 Indonesia – “Perhatian! ‘Ibu hamil di dalam kereta!” – Suara yang familiar dan penting dalam mendorong partisipasi publik, sering terdengar di berbagai kesempatan, termasuk saat naik kereta. KAI (Kereta Api Indonesia) menegaskan komitmennya yang luar biasa dalam menghormati prioritas dengan memobilisasi dukungan dari seluruh penumpang untuk memberikan perhatian dan bantuan kepada para penumpang yang membutuhkan.

Kebijakan Kursi Prioritas KRL 

Kebijakan Kursi Prioritas di KRL oleh PT Kereta Commuter Indonesia telah berhasil menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan menghargai kebutuhan khusus para penyandang disabilitas, lansia, orang tua yang membawa balita, dan wanita hamil. Selama bertahun-tahun, kebijakan ini telah memberikan manfaat besar bagi kelompok-kelompok rentan dalam masyarakat. Dengan penanda yang jelas di sekitar kursi penumpang, penumpang yang memenuhi syarat merasa nyaman dan tidak ada penyalahgunaan fasilitas. 

Baca Juga : Media sosial telah berperan penting dalam memperluas partisipasi publik

Efek tak terduga dari kebijakan ini adalah tumbuhnya sikap partisipatif yang kuat di kalangan pengguna KRL, dengan lebih banyak empati dan penghargaan terhadap para pemilik hak istimewa tersebut. Masyarakat Indonesia kini lebih sadar dan mendukung upaya menciptakan lingkungan yang lebih inklusif untuk semua.

Dari Empati menuju Partisipasi

Melalui pendekatan berbeda yang berfokus pada empati terhadap beberapa pihak prioritas, PT KAI Commuter Line berhasil membangun partisipasi yang kuat dalam masyarakat. Dengan pemahaman dan kepedulian tulus terhadap kebutuhan dan harapan masyarakat, perusahaan ini berhasil melibatkan mereka secara aktif dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan program berdampak positif dalam kehidupan sehari-hari. Terbukti bahwa empati menjadi dasar yang kokoh dalam mengubah pandangan menjadi partisipasi yang bermakna, dan menciptakan hubungan saling percaya antara perusahaan dan masyarakat yang dilayani.

Baca Juga : KAI Commuter Dan Komunitas Pengguna KRL Diskusi Santai Pengenalan Manajemen Baru

Adaptasi Spektrum IAP2

Spektrum Partisipasi Publik milik IAP2 menjadi acuan relevan dalam mengukur partisipasi publik dalam berbagai konteks. Implementasi kursi prioritas oleh PT KAI menunjukkan bahwa partisipasi publik telah mencapai tahap “involve,” yang melibatkan publik secara tidak langsung melalui papan penanda sebagai bukti informasi yang disampaikan oleh PT KAI.

 

Partisipasi Publik: Peran Inspiratif Jenderal Sudirman dalam Pemersatu Bangsa Indonesia

IAP2 INDONESIA – Jenderal Sudirman, pahlawan nasional Indonesia, tak terlupakan dalam sejarah perjuangan bangsa. Beliau merupakan simbol keberanian dan kepemimpinan saat merebut kemerdekaan dari penjajah. Tidak hanya berperan penting dalam pembangunan Indonesia pasca-kemerdekaan, namun juga memberikan ajaran partisipasi yang inspiratif dari kehidupan dan kepemimpinannya.

Mengenal Jenderal Sudirman

Jenderal Sudirman, atau Raden Soedirman, lahir di Purbalingga pada 24 Januari 1916, dan meninggal dunia pada usia muda, 34 tahun, di Magelang pada 29 Januari 1950. Dibesarkan oleh pamannya, seorang priyayi, ia sepenuh hati mendedikasikan hidupnya untuk perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Sebagai seorang pemuda, aktif bergabung dengan Gerakan Pemuda Indonesia, Jenderal Sudirman memainkan peran penting dalam kegiatan pergerakan. Pada tahun 1945, saat perang kemerdekaan pecah, beliau menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh, pemimpin gerilyawan melawan tentara penjajah. Ketegasan, keberanian, dan kedisiplinannya mengundang penghormatan serta menginspirasi banyak pihak.

Baca Juga : BJ Habibie: Peran Ilmuwan dalam Mendorong Partisipasi Publik untuk Kemajuan Negara

Peran Jenderal Sudirman dalam Kemerdekaan RI

Jenderal Sudirman memiliki peran krusial dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia. Awal perjalanan karirnya dimulai ketika ia ditunjuk sebagai kader dalam pelatihan Pembela Tanah Air (PETA), organisasi militer yang penting dalam perlawanan terhadap penjajahan. Setelah menjalani pelatihan, beliau menjabat sebagai komandan batalyon di Banyumas.

Puncak perannya yang krusial terjadi saat ia diangkat sebagai Panglima Besar Tentara Nasional Indonesia (Panglima TNI) pada tahun 1949. Di bawah kepemimpinannya, TNI terorganisir dengan baik dan berhasil mengusir penjajah dari wilayah Indonesia. Jenderal Sudirman mampu menyatukan elemen bangsa Indonesia dari beragam latar belakang budaya, agama, dan etnis dalam perjuangan merebut kemerdekaan.

 

Baca Juga : Partisipasi Masyarakat dalam Kebijakan Publik

Partisipasi Publik dalam Kesatuan Bangsa

Jenderal Sudirman, sebagai panglima besar TNI, mengajarkan pentingnya partisipasi publik dalam menyatukan bangsa. Kepemimpinannya yang tegas dan bijaksana selama perang kemerdekaan menunjukkan betapa aktifnya masyarakat berperan dalam mencapai tujuan bersama, yaitu kemerdekaan Indonesia.

Tidak hanya memberikan suara, tetapi Jenderal Sudirman mengajarkan bahwa partisipasi publik melibatkan aksi nyata untuk mencapai perubahan yang diinginkan. Ia tanpa memandang latar belakang memperkuat pemahaman tentang pentingnya kebersamaan dan kesatuan dalam menghadapi tantangan.

Dengan jejaknya, partisipasi publik pun menjadi lebih luas dan merambah berbagai bidang, dari politik hingga sosial. Ia memberikan inspirasi bagi setiap generasi untuk aktif berperan dalam pembangunan Indonesia ke depan.

“Teruskan Perjuangan Kita” – Jenderal Sudirman

Media sosial telah berperan penting dalam memperluas partisipasi publik

IAP2 Indonesia – Dengan platform seperti Twitter, Instagram, Youtube, Tiktok dan Facebook, masyarakat  dapat dengan mudah berbagi pendapat, mengorganisir gerakan, dan mempengaruhi diskusi publik.

Media Sosial dan Masyarakat

sumber: detik.com

Media sosial telah merubah masyarakat secara fundamental di era serba canggih dan cepat dengan akses mudah ke internet. Tanpa batasan geografis dan waktu, setiap individu dari seluruh dunia kini dapat terhubung, berinteraksi, dan berbagi pengalaman dalam berbagai aspek kehidupan melalui platform ini.

Melalui media sosial, berbagai isu, termasuk yang bersifat nasional, dapat dibahas dan diselesaikan secara global. Isu-isu sosial, lingkungan, pendidikan, bahkan politik, semuanya dapat didiskusikan dalam satu wadah yang beragam. Hal ini mencerminkan dampak signifikan yang media sosial berikan bagi masyarakat dalam skala luas.

Baca Juga : Penguatan Stakeholder Engagement dalam Pengelolaan Hutan

E-participation melalui Media Sosial

Berdasarkan laporan resmi dari United Nations, Indonesia telah mencatat kemajuan yang signifikan dalam E-participation, naik dari peringkat ke-57 menjadi peringkat ke-37 dari 193 negara yang dinilai. Dalam penilaian tersebut, Indonesia termasuk dalam negara dengan kategori high E-participation index. Penilaian ini didasarkan pada tiga aspek utama: E-information, yaitu ketersediaan informasi dari pemerintah kepada masyarakat; E-consultation, yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat dalam memberikan kontribusi pada kebijakan dan layanan publik; serta E-decision making, yang memberdayakan masyarakat dalam proses penyusunan kebijakan dan struktur pemerintahan. Adapun penilaian tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut (United Nations, 2022).

 

Country/RankEPI GroupEPI 2022E-InformationE-ConsultationE-decision making
Indonesia/37High0.71590.76360.57140.65

 

Penilaian di atas didorong dengan media sosial yang banyak diakses dan dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia. Melalui komentar, like, dan berbagi di platform media sosial, masyarakat banyak memberikan tanggapan terhadap informasi yang ada. Entah dukungan atau kritik, seluruhnya dapat berpengaruh untuk perluasan dan percepatan partisipasi publik secara digital (Putri, 2023).

Baca Juga : pentingnya portal e-participation untuk gandeng warga dalam kebijakan publik

Tips and Trick Bermedia Sosial

sumber: kosmo digital

Memang tak dapat dipungkiri bahwa bermedia sosial dapat menghadirkan tantangan, namun dengan strategi yang bijaksana, penggunaan media sosial dapat dioptimalkan. Beberapa langkah yang dapat diambil antara lain: memilih platform sesuai kebutuhan, menetapkan batasan waktu, berpikir dua kali sebelum bertindak, dan mengikuti akun yang memberikan manfaat. Selain itu, penting juga untuk menyesuaikan ritme media sosial dengan kebutuhan pribadi guna mencapai pengalaman yang lebih positif. Dengan demikian, penggunaan media sosial yang tepat akan berkontribusi efektif dalam memperluas partisipasi publik.

 

BJ Habibie: Peran Ilmuwan dalam Mendorong Partisipasi Publik untuk Kemajuan Negara

 Iap2 Indonesia – Selama beberapa hari terakhir, film “Oppenheimer” telah menjadi sorotan di berbagai kalangan, menghadirkan sosok ilmuwan sains yang memberikan dampak luar biasa dalam sejarah, terutama dalam pengembangan bom atom. Indonesia juga telah melahirkan banyak ilmuwan hebat, salah satunya adalah BJ Habibie, seorang ilmuwan sekaligus insinyur yang dijuluki sebagai Bapak Teknologi Indonesia. Peran luar biasanya telah memberikan dampak signifikan bagi Indonesia, termasuk dalam mendorong partisipasi publik untuk kemajuan negara.

Tokoh Ilmuwan di Indonesia, BJ Habibie “Mr. Crack”

(Sumber Foto: beritatrans.com)

Bacharuddin Jusuf Habibie, sosok ilmuwan dan insinyur yang tak lekang oleh waktu, lahir pada 25 Juni 1936 di Parepare, Sulawesi Selatan, dan menjadi tokoh penting Indonesia. Sebagai Presiden ke-3 Republik Indonesia, beliau telah mencatatkan sejumlah karya besar yang mendapat pengakuan dunia, termasuk pesawat terbang N-250 Gatotkaca, pesawat pertama dari Indonesia yang sukses melakukan penerbangan perdananya pada 10 Agustus 1995.

Baca Juga: Penguatan Stakeholder Engagement dalam Pengelolaan Hutan

Pendidikannya dimulai di Insitut Teknologi Bandung (ITB), namun kemudian beliau melanjutkan studi di Rhenisch Wesfalische Tehnische Hochscule (RWTH), Aachen, Jerman. Di samping prestasi dalam bidang penerbangan, BJ Habibie juga mengemukakan teori inovatif bernama “Teori Crack Propagation,” yang menjadi solusi untuk mendeteksi rambatan kerusakan konstruksi pada badan pesawat. Berkat kontribusinya dalam bidang ini, beliau dijuluki dengan sebutan “Mr. Crack.”

Partisipasi Publik untuk Kemajuan Negara

(Sumber Foto: detik.com)

Partisipasi publik memainkan peran krusial dalam kemajuan negara, terutama untuk negara demokratis seperti Indonesia. Melibatkan masyarakat secara aktif dalam proses pembangunan dan pengambilan keputusan memungkinkan negara mencapai pertumbuhan berkelanjutan yang inklusif. Dengan melibatkan masyarakat dalam semua aspek dan tahapannya, komitmen untuk mencapai tujuan bersama dan mendorong kemajuan negara akan diperkuat.

Dari Ilmuwan untuk Negara: Pesawat Karya Anak Bangsa

(Sumber Foto: kompas.com)

Dengan kapasitas dan kemampuannya, BJ Habibie mengambil kesempatan untuk mewujudkan proyek ambisius “Pesawat R80”. Proyek ini merupakan kelanjutan dari pengembangan pesawat N250 yang tertunda karena krisis 1998, dengan kolaborasi bersama PT Regio Aviasi Industri (RAI). Pesawat inovatif yang dirancang oleh BJ Habibie ini dirancang untuk penerbangan jarak pendek hingga menengah, dan mampu mengangkut 80-100 penumpang. Rencananya, pesawat ini diharapkan akan terbang pada tahun 2022, sementara produksi massalnya dijadwalkan pada tahun 2025.

Baca Juga: Partisipasi Masyarakat dalam Kebijakan Publik

Meskipun pemerintah akhirnya mencabut dukungannya terhadap proyek tersebut, BJ Habibie tidak menyerah. Ia mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk turut berpartisipasi dalam pengembangan proyek “Pesawat R80” melalui kampanye crowdfunding. Langkah ini merupakan bentuk upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengembangan industri dirgantara nasional, dan sebagai bukti konkret bahwa partisipasi publik memiliki peran yang krusial dalam mewujudkan pembangunan dan kemajuan sebuah negara.