IAP2 Indonesia – Indonesia terpilih sebagai tuan rumah presidensi G20 pada bulan november mendatang, hal ini tentu menjadi momentum dalam pemulihan ekonomi dan meningkatkan partisipasi publik, bagaimana persiapan nya?
Apa itu presidensi G20?
Pada akhir bulan november mendatang, Indonesia terpilih menjadi tuan rumah dalam Konfrensi tingkat tinggi G20, G20 atau The group of twenty merupakan Merupakan forum kerjasama multilateral yang beranggotakan 19 negara besar dan Uni Eropa (UE). G20 menyumbang lebih dari 60% populasi dunia, 75% perdagangan dunia, dan 80% PDB dunia.Negara anggota G20 adalah negara maju, negara berpenghasilan menengah, dan negara berpenghasilan tinggi. Anggota G20 terdiri dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Prancis, China, dan Turki Dan Uni Eropa. G20 tidak memiliki pemimpin atau kursi permanen, karena kepemimpinan ditunjukkan melalui kepresidenan selama setahun yang dipegang oleh salah satu negara anggota.
Baca Juga: Partisipasi Publik dalam Proses Penyusunan RUU Sisdiknas
Persiapan dan peran partisipasi Publik dalam persiapan G20
Pada persiapan presidensi G20, kementrian PUPR mempercepat pembangunan di Bali karena Bali akan menjadi venue utama dalam KTT tersebut. Dilansir dari ekonomi.bisnis.com, Menteri PUPR basuka hadimuljono mengatakan sebagai tuan rumah KTT G20 2022, Indonesia akan bersama-sama mengangkat isu besar pemulihan dan pemulihan yang lebih kuat. “Bali, jantung KTT G20, akan ramah lingkungan melalui upaya peningkatan infrastruktur kawasan yang didukung dengan penghijauan skala besar,” katanya dalam sebuah pernyataan,12/3/2022.
Baca Juga: Menanti Mudik dengan Transportasi Umum Bertenaga Listrik
Dari sisi partisipasi publik, kemensetneg berupaya bekerja sama dengan Badan Koordinasi Kehumasan (Bakohumas) Pemerintah dan Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) mengadakan kegiatan Setneg Mantul Road to G20 edisi Labuan Bajo, dengan tema “Akselerasi Pemulihan Ekonomi dan Pariwisata Nasional melalui G20” dan memilih labuan bajo sebagai “side event” dari G20. pemilihan labuan bajo sebagai side event juga diharapkan dapat mempromosikan UMKM dan juga hal ini bisa menjadi momentum besar dalam pemulihan ekonomi dan meningkatkan kembali pariwisata yang ada akibat terdampak pandemi covid 19. Kepala biro humas kemensetneg eddy cahyono mengatakan “kami berharap agar ruang publik dapat kita isi dengan informasi terkait Presidensi G20, membumikan narasi dan kemanfaatan nyata bagi masyakarat, humas-humas pemerintah juga diharapkan bisa menjadi penghubung agar informasi G20 ini benar-benar meningkatkan keterlibatan publik dan memberikan manfaat konkret kepada masyarakat”.
Pingback: Lebaran Usai, Cegah Produksi Limbah Tekstil Secara Mandiri
amazing