IAP2 Indonesia – Masuk nya varian baru Covid 19 yaitu Omnicron BA.4 dan BA.5 menyebabkan kenaikan kasus yang cukup tinggi, apakah akan terjadi gelombang keempat?
Baca Juga : Kenaikan Harga Masuk Candi Borobudur Menuai Pro – Kontra
Naiknya kembali kasus positif Covid 19
Sumber Gambar:
https://www.cnbcindonesia.com/news/20220612154130-4-346344/ri-kebobolan–lagi–varian-baru-covid-kasus-naik-nyaris-100
Setelah beberapa minggu menurunya kasus positif Covid 19, angka positif kembali naik nyaris 100% dari beberapa hari sebelum nya yaitu sebanyak 591 kasus aktif dalam sehari. Dilansir dari cnbcindonesia.com Tambahan 591 kasus hari ini lebih tinggi dibandingkan kemarin yang tercatat 551. Sedangkan kasus sembuh naik 390. Dengan demikian total kasus mencapai 5.899.501. Sementara kasus meninggal bertambah sembilan orang sehingga totalnya 156.652. Secara akumulatif, kasus aktif naik 192. Dengan begitu totalnya 4.926. Naiknya kasus positif Covid 19 karena kembali munculnya varian baru Omicron yaitu BA.4 dan BA.5. Menteri Kesehatan Budi gunadi mengatakan “Pengamatan kami gelombang BA.4 dan BA.5 biasanya puncaknya tercapai sebulan setelah penemuan kasus pertama. Jadi seharusnya di minggu ke 2-3 Juli kita akan lihat puncak kasus dari BA.4 dan BA.5 ini,” kata Budi saat ditemui pada konferensi pers, (13/6/2022).
Baca Juga : Indonesia Ikut Menciptakan Sistem Penilaian ESG Perusahaan
Munculnya Varian baru
Sumber Gambar:
https://covid19.go.id/p/masyarakat-umum/subvarian-baru-omicron-ba4-dan-ba5-terdeteksi-di-indonesia-tingkat-kesakitan-rendah
Dengan munculnya varian baru ini tentunya dapat menimbulkan terjadinya gelombang keempat jika masyarakat tidak patuh dan melonggarkan protokol kesehatan. Tentunya ini diperlukan adanya partisipasi publik yang sangat besar, mengingat tahun lalu akibat longgarnya protokol kesehatan pada masyarakat yang membuat melonjak pesat angka kasus aktif positif Covid 19. Profesor kedokteran penyakit menular dari Northwestern, dr Michael Angarone meyakini ciri-ciri BA.4 dan BA.5 mirip dengan varian COVID-19 lainnya, sehingga gejala yang ditimbulkan tak lain dari demam, batuk, hingga kelelahan.
Baca Juga : Mengecek Apakah Indonesia Mulai Menerapkan Ekonomi Hijau
Dikutip dari deseret news “Jadi ini virus yang sama, jadi SARS Coronavirus 2, jadi kami melihat gejala yang sama,” katanya. Namun, Budi berharap peningkatan kasus tidak akan meningkat sebanyak sebelumnya. Apalagi jika masyarakat selalu mengikuti protokol kesehatan dan ikut serta dalam booster vaksin. “Selain booster, kekebalan masyarakat akan bertahan selama enam bulan lagi dari Februari hingga Maret tahun depan,” ujarnya.
Pingback: Mewujudkan Ekonomi Hijau Melalui Pendekatan Kebijakan