Kenaikan Harga Masuk Candi Borobudur Menuai Pro – Kontra

IAP2 Indonesia – Rencana kenaikan harga masuk area stupa Candi Borobudur mengalami pro dan kontra, apakah pemerintah akan kembali mengkaji kebijakan tersebut?

Baca Juga : Partisipasi Publik Dalam Perhelatan Formula E Jakarta 

Rencana kenaikan harga wisata Candi Borobudur

Sumber Gambar:
https://karanganyarnews.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-1904655259/borobudur-trending-rencana-kenaikan-harga-tiket-tuai-kritik-pedas-warganet 

Menteri koordinator bidang kemaritiman dan investasi Luhut Binsar Panjaitan, berencana akan menaikan harga masuk area stupa candi borobudur sebesar 750.000 rupiah untuk turis lokal yang tadinya hanya sebesar 50.000 rupiah. Hal ini tentunya menimbulkan pro dan kontra antara masyarakat. Masyarakat yang kontra berpendapat bahwa kenaikan harga tersebut tidak masuk akal karena terlalu mahal bahkan ada yang mempertanyakan dengan harga 750.000 rupiah fasilitas apa yang didapatkan oleh para wisatawan, tidak hanya harga untuk turis lokal saja tetapi harga masuk area stupa untuk turis mancanegara juga terbilang tinggi yaitu sekitar 100 dollar yang jika di rupiah kan menjadi 1.4 juta rupiah. Hal tersebut terbilang tinggi karena jika dibandingkan dengan situs candi di beberapa negara salah satunya Kamboja yaitu Angkor Wat hanya sebesar US$37 atau sekitar 534 ribu rupiah. Bagi masyarakat yang pro terhadap kebijakan tersebut berpendapat bahwa ini merupakan salah satu langkah yang tepat untuk menjaga situs warisan dunia tersebut dari wisatawan tidak bertanggung jawab yang melakukan tindakan vandalisme.

Baca Juga : Menilik Sisi Lain Penilaian ESG: Apa Benar Menjadi Solusi? 

Peran publik dalam menjaga situs Candi Borobudur

Sumber Gambar:
https://travel.detik.com/fototravel/d-6113303/pesona-candi-borobudur-yang-tiketnya-bakal-ditarif-rp-750-ribu/4

Indonesia memiliki salah satu dari situs warisan dunia yang diakui oleh UNESCO yaitu Candi Borobudur. Rencana pemerintah dalam menaikan harga masuk area stupa Candi Borobudur untuk turis lokal maupun mancanegara tentunya memiliki alasan yang juga masuk akal, yaitu untuk menjaga situs warisan dunia tersebut dari wisatawan yang tidak bertanggung jawab. Sudah banyak kejadian yang menimpa candi borobudur yang pelakunya adalah para wisatawan, dari mulai dicuri nya batu candi, memasukan barang/sampah ke dalam stupa dan tindakan vandalisme lainnya, selain menaikan harga, pemerintah juga membatasi jumlah pengunjung dalam sehari yaitu hanya sebanyak 1.200 orang, hal ini untuk meminimalisir Over Tourism.

Baca Juga : Pentingnya Andil Parlemen dalam Penanganan Perubahan Iklim 

selain hal-hal tersebut,  candi borobudur juga merupakan tempat suci bagi umat beragama buddha yang tentunya sering menjadikan tempat tersebut sebagai tempat beribadah. Tetapi keputusan tersebut belum final, mendengar adanya banyak masukan dari masyarakat pemerintah akan kembali mengkaji kebijakan tersebut. Partisipasi publik tentunya sangat diperlukan disini karena situs ini milik bersama apalagi sudah diakui dunia, wisatawan tentunya harus cerdas ketika mengunjungi situs warisan dunia ini “Sebagai bangsa yang kaya dengan budaya, kita tentu tidak mau dianggap tidak bisa menjaga kelestarian warisan budaya kita sendiri,” kata Luhut Binsar Panjaitan.

Author

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *