IAP2 Indonesia – Sebagai tuan rumah untuk presidensi G20 di Bali, Jakarta juga menjadi tuan rumah untuk Urban 20, lalu bagaimana persiapannya?
Baca Juga : Variant Covid 19 Terbaru Membuat Kasus positif Kembali Naik
Apa itu Urban 20?
Sumber Gambar: timesindonesia.co.id
Urban 20 merupakan bagian dari presidensi G20, sebuah konferensi yang bertujuan untuk membawa isu-isu perkotaan ke garis depan agenda G20. U20 merupakan forum bagi para pemimpin kota-kota dan pemerintah daerah untuk mengarahkan isu iklim global dan pembangunan berkelanjutan kepada para pemimpin nasional. Komitmen dan pesan U20 akan dibagikan dengan Presidensi G20 dan Kepala Negara. Pada 2019, U20 menyatukan 27 kota yang memiliki partisipasi besar secara global. Setiap kota di U20 mewakili pusat ekonomi atau politik penting negara-negara yang ada dalam G20. KTT Walikota U20 di Riyadh akan bekerja sama dengan kota-kota yang berpartisipasi untuk memiliki dampak jangka panjang pada pembangunan perkotaan yang berkelanjutan. Pada tahun ini, Jakarta menjadi ketua umum Urban 20 2022 menyusul setelah serah terima dari Kota Roma dan Milan, Italia.
Baca Juga : Indonesia Ikut Menciptakan Sistem Penilaian ESG Perusahaan
Persiapan Urban 20 2022 Jakarta
Sumber Gambar: timesindonesia.co.id
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan memimpin kegiatan tahunan tersebut dibantu oleh Gubernur Jawa Barat yaitu Ridwan Kamil yang akan menjadi Co-Chair U20 Mayors Summit 2022. Hal ini merupakan momentum yang penting karena kota-kota yang memegang implementasi program rancangan yang berdasar dari pemerintah pusat. Anies Baswedan mengatakan, “Sifat U20 ini pilar untuk menopang G20. Kami terlibat U20 mulai 2018, diinisiasikan pada Desember 2017. Pada One Planet Summit di Paris.
Baca Juga : Mewujudkan Ekonomi Hijau Melalui Pendekatan Kebijakan
Sekarang Jakarta menjadi tuan rumah. Ketika pertemuan pertama, Presiden Argentina dan Walikota Buenos Aires menyampaikan keputusan terkait masa depan ini bermula dari masalah perkotaa yaitu masalah lingkungan hidup. Ketika pimpinan urban terlibat dalam identifikasi masalah maka akan lebih dekat dengan eksekusi.” Ridwan kamil juga menyampaikan dalam peran teknologi dan anak muda, di Jawa Barat sendiri juga di wilayah pedesaan juga sudah mendukung tercapainya desa digital, “35 juta warga di Jawa Barat sudah memiliki akses internet dan 80% sudah menggunakan handphone. Jadi handphone bukan alat komunikasi lagi, tapi sudah menjadi alat produksi,” Melalui pemanfaatan teknologi digital dan peran anak muda sangat dibutuhkan, sehingga kedepannya bisa sebagai bagian upaya untuk meningkatkan kecepatan pemulihan ekonomi di pasca pandemi yang merata, baik secara besar hingga level ekonomi mikro.
One comment