IAP2 Jalin Kerjasama Strategis dengan UNESCAP dan IAIA

Durban, Afrika Selatan – Pertemuan Dewan Direksi IAP2 Internasional pada beberapa waktu yang lalu, yang diadakan di Durban, ternyata bertepatan dengan kegiatan International Association of Impact Assesment Global Conference yang dilaksanakan sejak tanggal 14-20 Mei 2018 di kota yang sama. Kesempatan tersebut dimanfaatkan oleh afiliasi IAP2 di Afrika Selatan untuk turut berpartisipasi dengan mengedukasi peserta mengenai korelasi antara partisipasi publik dengan penilain dampak sosial.

Dalam konferensi ini, beberapa delegasi turut memperkenalkan IAP2 dan P2 melalui beberapa makalah yang dipresentasikan di hadapan para peserta konferensi. Seperti Timotius Hart, Anggota IAP2 Afiliasi Afrika Selatan yang menyajikan makalah dengan judul “Full Project Cycle SIA: Optimising Social Outcomes” Makalah ini menjelaskan pekerjaan yang sedang berjalan untuk mengembangkan dan menerapkan pendekatan Full Project Cycle SIA yang terpadu untuk mengoptimalkan hasil proyek sosial dan investasi dalam komunitas penambangan.

Tidak hanya itu, pelatih IAP2, Tanya Burdett dan Tisha Greyling memberikan pelatihan pra-konferensi, “Public participation in impact assessment: Effective communications and engagement approaches and techniques.” Pelatihan ini disesuaikan untuk tema konferensi, meskipun akan memanfaatkan materi partisipasi publik milik IAP2 untuk menentukan keputusan, yang mana hal tersebut merupakan suatu pondasi efektif dalam partisipasi dan cara terbaik mengintegrasikan keterlibatan dalam pengembangan dan penilaian dampak.

“Sangat menyenangkan melihat para pelatih IAP2 beraksi, menunjukkan hubungan antara P2 dan penilaian dampak sosial.” Ungkap Kylie Cochrane selaku International Chair IAP2.

Sejauh ini, IAP2 telah membuat beberapa terobosan besar dalam advokasi dan praktik yang muncul melalui kemitraan IAP2 dengan beberapa lembaga, salah satunya adalah UNESCAP. Dalam kemitraan ini, IAP2 dan UNESCAP bersinergi untuk menyusun Assessment and Planning Tool for Engagement (Tool) yang menyediakan rangkaian sumber daya online, termasuk alat dan template untuk menilai dan merencanakan keterlibatan.

Assessment and Planning Tool for Engagement ini akan berkontribusi pada organisasi dan negara yang berusaha menerapkan Sustainable Development Goals; menilai kapasitas mereka dalam keterlibatan masyarakat; dan akan menyediakan proses yang dapat direplikasi untuk digunakan oleh organisasi dan negara lain.

Untuk kedepannya, IAP2 akan diwakili oleh Leanne Hartill (Australasia), Aldi Muhammad Alizar (Indonesia) untuk menghadiri undangan pada Forum Politik Tingkat Tinggi PBB di New York pada bulan Juli nanti.

“Hal tersebut memberi kami kesempatan untuk membangun profil kami dalam pengaturan internasional yang penting ini” Tambah Kylie Cochrane

Baik IAP2, IAIA, dan UNESCAP tentunya berharap agar kerjasama ini tetap berlanjut dan dapat bersama sama menciptakan terobosan baru yang inovatif demi kepentingan masyarakat banyak.

Syahid Fachri, IAP2 Indonesia | Rabu, 30 Mei 2018 10:30

Author

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *