IAP2 Indonesia – Dalam upaya menghadapi revolusi industri 4.0, program vokasi Program Studi Teknologi Produksi dan Pengembangan Masyarakat Pertanian, IPB, menggelar lokakarya kurikulum demi mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai bagi para lulusannya.
Sabtu, 22 Juni 2024, bertempat di IPB International Convention Center, Botani Square, Kota Bogor, IPB menetapkan kurikulum baru (K2020) yang sejalan dengan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dikeluarkan oleh Kemendikbud Ristek pada tahun 2020. Lokakarya ini sekaligus untuk memvalidasi K2020 sebagai kurikulum yang selaras dengan kebijakan pendidikan nasional.
Sumber foto: Dokumentasi SV IPB
IAP2 Indonesia turut hadir sebagai tamu undangan yang memberikan saran terkait penguatan kapasitas pemangku kepentingan, khususnya dalam hal keterampilan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat. Ini memastikan bahwa tidak hanya kurikulum yang berkembang, tetapi juga kemampuan individu dan kelompok dalam berpartisipasi aktif di masa mendatang. Sebagaimana yang dikatakan oleh Ibu Wiwin Winarni, perwakilan IAP2 Indonesia, bahwa alumni PS PPP diharapkan mampu menjembatani antara komunitas dengan stakeholder dan menjadi pendamping atas resolusi konflik. Ketercapaian pembelajaran melalui mata kuliah yang diambil oleh mahasiswa mahasiswi PS PPP telah disesuaikan agar setelah lulus mereka terampil dalam melakukan pendekatan, pendampingan, dan penyuluhan komunitas yang bermanfaat bagi masyarakat.
Disamping itu, dari pihak Anwar Muhammad Foundation (AMF) yang diwakili oleh Bapak Andri Affandi, menyampaikan bahwa program sertifikasi public participation juga dapat membantu mahasiswa untuk memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik. Kemampuan komunikasi tersebut akan berguna dalam menciptakan relasi yang erat dengan pemangku kepentingan. Selain itu, sebagai calon penyuluh atau petugas lapangan yang memerlukan keahlian membaca situasi sosial masyarakat, mereka akan membutuhkan pelatihan terkait perancangan program yang selaras dengan karakteristik penerima manfaat. Terakhir, sebagai pelengkap, alumni juga perlu menguasai bidang marketing untuk memastikan hasil program dapat mencapai tahap akhir distribusi.
Hasil lokakarya ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam menyusun kurikulum sarjana terapan yang sesuai dengan kebutuhan industri, aturan yang berlaku di IPB, kebijakan pemerintah, dan memastikan lulusan program studi vokasi mampu mengembangkan dirinya melalui pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai selama menempuh pendidikan. Sehingga, mereka dapat berpartisipasi aktif dalam meningkatkan pertumbuhan industri dan ekonomi bagi dirinya sendiri maupun bangsa dan negara.
Referensi