Tag: Policy

Dinamika Perdagangan

Dinamika Investasi, Industri dan Perdagangan di Indonesia (2)

Dinamika Perdagangan – Melanjutkan pembahasan pada artikel sebelumnya dimana pada tanggal 15 Januari 2019, bertempat di SGPP Indonesia, kami berkesempatan mengikuti kegiatan kuliah umum yang disampaikan oleh Gita Wirjawan. Membawa tema mengenai Dinamika Investasi, Industri dan Perdagangan: Perdagangan Indonesia dan Bilateral/Regional.

Pada bagian kedua ini kami mengajak anda untuk membahas lebih lanjut lagi mengenai dinamika perdagangan di Indonesia. Perjanjian dagang yang lain ada Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), Trans-Pacific Partnership (TPP), dan Transatlantic Free Trade Area (TAFTA).

Dipandang sebagai alternatif untuk TPP, RCEP diusulkan untuk perjanjian perdagangan bebas antara ASEAN dan Australia, Cina, India, Jepang, Korea Selatan, dan Selandia Baru. USA telah menarik diri dari TPP. Sedangkan TAFTA adalah perjanjian perdagangan bebas yang diusulkan, mencakup Amerika Utara dan Eropa, berdasarkan informasi dari www.wikipedia.com, www.postweternworld.com.

Indonesia sendiri masuk kedalam Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP). Selain itu  juga Indonesia tergabung dalam Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC). Sedikit kilasan dari APEC yang didapatkan sumber informasinya dari website www.apec.org.

Forum ekonomi regional APEC ini didirikan pada tahun1989. Tujuannya adalah untuk menciptakan kemakmuran yang lebih besar. Caranya adalah mempromosikan keseimbangan, inklusif, berkelanjutan, inovatif dan aman pertumbuhan. Hal yang kedua adalah dengan mempercepat integrasi ekonomi regional.

Terdapat tiga pilar agenda dari APEC, berdasarkan sumber informasi dari website www.apec.org. Diantaranya adalah liberalisasi perdagangan dan investasi, fasilitas bisnis, kerjasama ekonomi dan teknis. Negara mana saja yang tergabung didalam APEC?

Menurut data terbaru ada dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, Filipina, Papua New Guinea, Vietnam, Jepang, Korea, Taipe, Hong Kong, China, Australia, Selandia Baru, Canada, US, Mexico, Peru, Chile, dan Rusia.

Memang dari informasi di atas terlihat bahwa tidak semua negara Asia Tenggara menjadi anggota dari APEC. Seperti Laos, Timor Leste, dan lainnya.

Dari sisi daya saing infrastruktur negara-negara di Asia Tenggara pada tahun 2018, Indonesia menempati urutan ke 5. Indonesia memperoleh skor 66.83 berdasarkan sumber informasi dari website www.katadata.co.id. Menempati urutan teratas adalah negara Singapura dengan skor 95.7, disusul oleh Malaysia dengan skor 77.89.

Menempati urutan ke 3 adalah Brunei Darussalam dengan skor 71.31, selanjutnya ada negara Thailand dengan skor 69.66.

Dari data tersebut kita sebagai masyarakat Indonesia tentu melihat ini sebagai sebuah tantangan yang harus di jawab oleh Pemerintah kedepannya. Untuk dapat bersaing lebih kuat lagi memajukan Indonesia agar dapat berada diposisi yang lebih tinggi dari tahun 2018.

Pekerjaan ini tentu tidak dapat dipikul sendiri oleh Pemerintah. Untuk itu kolaborasi antara pemangku kepentingan sesuai porsinya dapat mulai digiatkan. Menyadari juga bahwa kekuatan publik/masyarakat dengan jumlah lebih dari 250 juta penduduk Indonesia menjadi sebuah potensi yang luar biasa.

Indonesia berada diurutan ke 4 sebagai jumlah penduduk terbesar di dunia. Diurutan pertama ditempati negara China, disusul oleh India, kemudian Amerika, keempat Indonesia dan kelima Brazil.

Perspektif Indonesia dalam persiapan untuk Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Indonesia membutuhkan stimulus yang ditargetkan dan reformasi struktural yang tepat waktu untuk mendorong pertumbuhan dalam lingkungan global. Seperti memfasilitasi pertumbuhan yang dipimpin investasi dengan menyederhanakan lisensi dan mengatasi tumpang tindihnya regulasi.

Hal lainnya adalah potongan pajak atas revaluasi aset untuk meningkatkan rasio keuangan perusahaan dan mengembangkan kapasitas untuk meningkatkan pendanaan. Kemudian menghadirkan tax amnesty untuk meningkatkan pendapatan fiskal pemerintah. Selanjutnya adalah mempromosikan pinjaman mikro untuk usaha kecil.

Dari sisi reformasi struktural, seperti meningkatkan daya saing segmen non-komoditas. Improve investasi produktif, termasuk infrastruktur dan FDI. Mempertahankan upah kompetitif dan meminimalkan volatilitas mata uang.

Baca juga seri Kabar Dalam Negeri lainnyaDinamika Investasi, Industri dan Perdagangan di Indonesia (1)

Menjadi cita-cita kita semua bahwa Indonesia dapat menjadi pengekspor dan mengurangi impor. Terlebih impor bahan pangan yang sebenarnya dapat kita tumbuhkan ditanah air sendiri, sehingga dapat memberikan pemasukan bagi Negara lebih baik. Dari sinilah kami melihat dinamika investasi dan perdagangan di Indonesia menjadi sebuah isu yang penting untuk ditelaah.

Integrated Tourism Master Plan - Kepulauan Seribu dan Kota Tua (2)

Integrated Tourism Masterplan (ITMP) Kepulauan Seribu dan Kota Tua (2)

Integrated Tourism Masterplan (ITMP) – Masih dalam pembahasan Integrated Tourism Masterplan (ITMP) setelah diartikel sebelumnya paparan dari pihak Deputi sudah kita bahas, bagaimana pendapat Anda? Pasti sebagai masyarakat kita sangat setuju program untuk meningkatkan lagi kepariwisataan di Indonesia agar lebih lebih saling terhubung satu sama lain. Selanjutnya dalam artikel ini kita bahas paparan dari pihak konsultan.

Perlu kita ketahui bersama bahwa wilayah destinasi wisata Kepulauan Seribu menjadi 10 destinasi pariwisata prioritas nasional. Sembilan destinasi pariwisata prioritas nasional lainnya adalah Danau Toba, Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Borobudur, Bromo Tengger Semeru, Mandalika, Labuan Bajo, Morotai dan yang terakhir adalah Wakatobi.

Kepulauan Seribu dibagi menjadi tiga zona, diantaranya adalah zona pemukiman, zona pemanfaatan pariwisata, dan zona perlindungan.  Pola perjalanan Kepulauan Seribu disajikan oleh konsultan.  Pola terlihat variatif, mulai dari Bandara Soekarno Hatta berlanjut ke Dermaga Muara Angke, Dermaga Marina Ancol dan Pelabuhan Sunda Kelapa. Ada pula yang memulai perjalan dari Dermaga Rawa Saban dan Dermaga Tanjung Pasir.

Perjalan para wisatawan dari Dermaga-dermaga tersebut terlihat bervariasi juga. Ada yang dari Dermaga Rawa Saban melanjutkan perjalanannya ke Pulau Payung dan Pulau Pari. Dari Dermaga Tanjung Pasir ada yang berlanjut ke Pulau Untung Jawa, dari Pulau tersebut ada yang melanjutkan perjalanan destinasi wisatanya ke Pulau Onrust, Pulau Pari, Pulau Lancang, dan Pulau Tidung. Wisatawan yang berlayar dari Dermaga Muara Angke terlihat ke Pulau Onrust dan Pulau Pramuka.

Terlihat juga pola wisatawan yang berlayar dari Pelabuhan Sunda Kelapa menuju Pulau Untung Jawa dan Pulau Pramuka. Untuk yang datang di Dermaga Marina Ancol, wisatawan terlihat menuju Pulau Pramuka, Pulau Harapan, Pulau Untung Jawa, dan Pulau Onrust.

Selain pola perjalan di Kepulauan Seribu, juga terdapat pola perjalan Kota Tua.  Dimana terlihat dari Kawasan Wisata Taman Fatahillah wisatawan menuju beberapa tempat wisata lainnya seperti Museum Bahari, Pelabuhan Sunda Kelapa, Pekojan, dan Pecinan.

Setelah kita melihat bagaimana pola perjalanan wisatawan ditempat wisata Kepulauan Seribu dan Kawasan Kota Tua, berlanjut ke portofolio produk destinasi. Terbagi menjadi dua; untuk di Kepulauan Seribu dan di Kawasan Kota Tua. Untuk di Kepulau Seribu dari sisi Atraksinya terdapat Watersport, Konservasi Mangrove, Keindahan Biota Laut, Snorkeling, Diving, Budidaya Ikan Laut, Nusa Keramba, (Pulau Wisata Pemukiman).

Atraksi selanjutnya ada di Pulau Resort (Pulau Anyer, Pulau Bidadari, Pulau Sepa, Pulau Putri, Pulau Macan, Pulau Pelangi, Pulau Pantara). Kemudian ada lagi atraksi Konservasi Penyu Sisik (Pulau Cagar Alam/Konservasi). Terakhir ada atraksi Peninggalan sejarah penjajahan Belanda, Bangunan Tua (Pulau Cagar Budaya/Sejarah).

Berlanjut ke sisi Amenitas, terdapat 661 Homestay di Pulau Wisata Pemukiman, Restauran (Penyedia warga), dan 7 Resort dengan total 313 Kamar di Pulau Resort. Untuk sisi Aksesbilitas dapat ditempuh melalui Sunda Kelapa (1 kapal dari Kemenhub), Marina Ancol (31 kapal dari Sea Ledear Tour), Muara Angke (kapal nelayan ada 17 berupa kapal kayu dan 8 kapal penyebrangan dari Dishub), Tanjung Pasir, dan terakhir melalui Rawa Saban.

Lanjut diwilayah Kota Tua, untuk sisi Atraksi sendiri ada Museum (melihat sisi sejarah). Museum yang dimaksud ada Pelabuhan Sunda Kelapa, Museum Sejarah Jakarta, Museum Wayang, Museum Bahari, Museum Seni Rupa & Keramik, Museum Bank Mandiri, dan Museum Bank Indonesia. Untuk Living Museum ada di Pecinan.

Dalam Integrated Tourism juga dianalisa mengenai Wisata Religi ada Mesjid yang menjadi cagar budaya yaitu di Kampung Arab Pekojan, Vihara di Pecinan. Untuk wisata etnik ada di Kampung Arab dan Pecinan. Bagi yang suka berbelanja ada di Pecinan dan Glodok. Terakhir wisata kuliner ada di kawasan Taman Fatahillah dan Pecinan.

Untuk bagian Amenitas terdapat BPW (biro perjalanan wisata), Souvenir shop, Hotel dan Rumah makan. Namun dibagian ini konsultan belum menyajikan detailnya seperti apa dan ada berapa saja. Untuk sisi Aksesbilitas ada Bus wisata, Transjakarta, Metromini & angkot, dan KRL. Bagian ini juga belum terdapt detailnya seperti apa.

Pemaparan berlanjut ke perkembangan jumlah kunjungan wisatawan Kota Tua dan Kepulauan Seribu tahun 2013-2017. Terlihat dari data yang disajikan terdapat peningkatan jumlah wisatawan. Namun terlihat ada penurunan dari wisman (wisatawan mancanegara) dari 5% ke 3% perbedaannya. Tentu hal ini dapat dijadikan “PR” (pekerjaan rumah).

Untuk bagian karakteristik dari wisatawan sendiri terbagi menjadi dua, yaitu wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara. Wisman sendiri karakteristiknya cenderung tertarik terhadap budaya lokal, tempat bersejarah dikarenakan sifatnya yang memiliki keingintahuan yang tinggi dan mendetail, menyukai kegiatan outdoor, wisata malam dan alam.

Beda hal dengan wisnus (wisatawan nusantara), mereka cenderung menyukai tour/rombongan, disamping itu juga sifat wisnus yang gemar berbelanja menjadikan tempat pilihan destinasi yang populer hal yang disukai, gemar photografi juga dan sport.

Baca juga seri Kabar Dalam Negeri lainnyaIntegrated Tourism Masterplan (ITMP) Kepulauan Seribu dan Kota Tua (1)

Dari sisi asal atau sumber pasar dibagi menjadi dua, wisman dan wisnus. Untuk wisman yang actual datang dari China, Malaysia, Jepang, Singapura, Saudi Arabia, dan Eropa. Sedangkan yang potensial dapat datang dari Korea Selatan, India, Amerika Serikat, Taiwan, dan Australia. Untuk wisnus yang actual datang dari Jabar, Jateng, DKI, Jatim, dan Banten. Sedangkan yang potensial dapat datang dari Lampung, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, dan Kep. Bangka Belitung.

Integrated Tourism Masterplan ini merupakan hal yang penting untuk dikembangkan dan diwujudkan kehadirannya demi kemajuan pariwisata di Indonesia. Berdasakan paparan dari pihak konsultan melalui slide presentasinya tentu sebagai warga Indonesia menyambut baik akan program yang akan dilakukan ini.

Lalu bagaimana paparan lanjutan yang disampaikan oleh konsultan yang ditunjuk. Ingin tahu kelanjutannya? nantikan di artikel kami selanjutnya. (Bersambung…)

kuliah umum di SGPP - Prioritas Nasional dan Kebijakan Perdagangan Indonesia

Indonesia bisa menjadi Negara Maju?

Bogor – Dalam kesempatan kali ini kami mengikuti kuliah umum dari SGPP, bertempat dikampus SGPP, tanggal 04 Desember 2018, dibawakan oleh Gita Wirjawan. Mengusung tema Indeks Pembangunan Manusia dan Daya Saing Global: Prioritas Nasional dan Kebijakan Perdagangan Indonesia / HDI and Global Competitiveness: National Priorities and Indonesia Trade Policies.

 

Bahasan yang cukup berbobot namun tidak mengurangi keseruan suasana di dalam kelas. Interaksi yang dilakukan oleh beliau dengan para audience yang hadir menjadi unsur yang dapat menjadi point lebih sehingga membuat kuliah umum kali ini dapat menjadi ajang pembelajaran yang menyenangkan.

 

Mengawali materi yang dibawakan, Gita Wirjawan mengulas sejarah dunia dari masa ke masa untuk menjadi pembuka materi kuliah umum. Setiap umat atau kaum punya titik kejayaan dan titik keruntuhannya. Berkaca dari perjalanan sejarah, bahwa setiap masa ada kaumnya, dan setiap kaum ada masanya. Bagaimana perjalanan timbul dan tenggelamnya tentu memiliki kisahnya tersendiri.

 

Kami melihat ini merupakan kuliah umum yang baik untuk mengedukasi masyarakat. Terlebih dapat disimpulkan bahwa sejarah mengajarkan kita pengalaman yang berharga. Sesuatu yang dapat kita hindari tanpa harus mengalaminya terlebih dahulu, dan sesuatu yang dapat kita lakukan penambahan perbaikannya.

 

Mengapa suatu Negara atau kawasan dapat menjadi digdaya dalam suatu masa, dan mengapa suatu masa kawasan atau Negara tersebut “tenggelam” tidak dapat mempertahankan kejayaannya?

Salah satu hal yang dapat menjadi kunci utama untuk dapat bertahan dalam segala situasi dan kondisi adalah memiliki fleksibilitas dan pikiran yang terbuka. Untuk dapat menjawab segala tantangan zaman yang terus berubah-ubah. Negara yang memiliki jiwa open minded akan terlihat banyak diversity di dalamnya akan menghasilkan great nation.

 

Selain itu pula pengetahuan menjadi modal paling utama untuk membangun kejayaan. Pengetahuan yang terbaik dan berkualitas diperlukan untuk membangun manusia-manusia cerdas sehingga dapat membuat kebijakan. Bukan hanya dari sisi kecerdasan saja tetapi juga punya wisdom/kebaikan hati. Sehingga kebijakan yang dilahirkan dapat membangun bangsa menjadi lebih maju dan juga dapat menyentuh hati masyarakat.

 

Masyarakat yang terdidik dan memiliki kepekaan sosial/hati menjadi kebutuhan saat ini bagi suatu Negara dalam mencapai kejayaan. Dengan begitu mereka dapat melakukan inovasi dalam segala bidang. Jika kita lihat pemanfaatan teknologi saat ini sedikit banyaknya dapat mempengaruhi pola strategi dalam berpoltik, perdagangan, dan lainnya. Hal tersebut melatarbelakangi munculnya profesi baru seperti data scientist, data analyst, dan lain sebagainya.

 

Seperti contoh yang disampaikan, dimana dari segala aktivitas atau perilaku manusia dalam menggunakan handphone, jejak elektronik yang mereka lakukan dapat membentuk sebuah pattern/pola yang dapat dijadikan bahan untuk membuat strategi bagi yang berkepentingan terhadap data rekam tersebut.

 

Baca juga seri Kuliah Umum lainnya: Kuliah Umum SGPP oleh Muthoni Wambu Kraal: The Potential Seachange in American Democracy Post-Trump

 

Untuk itu beliau menghimbau untuk mewaspadai tingkat interaksi kita terhadap dunia digital dalam kata lain kurangi berinteraksi dengan gadget jika memang tidak ingin terekam jejaknya dan terbaca pola pikirnya oleh pihak diluar sana yang dapat memanfaatkannya untuk kepentingan pribadi. Tentu hal ini merupakan langkah yang kurang disukai oleh sebagian orang, karena teknologi membantu kita dalam aktivitas keseharian kita, dengan sifatnya yang praktis dan cepat.

 

Kami pun melihat langkah ini bukan tidak mungkin untuk dapat dilakukan. Dengan lebih bijak dalam menggunakan dan berinteraksi didunia digital seperlunya saja dapat sedikitnya menghindari diri Anda menjadi bahan objek penelitian oleh orang luar. Lebih dari pada itu semestinya kita bukan lagi menjadi “korban” teknologi tetapi kita yang menjadi “pemain” teknologi. Kalau mereka bisa melakukannya kenapa kita tidak bisa?

 

Tumbuhnya inovasi disegala bidang, dapat membawa dampak postif bagi kemajuan Negara itu sendiri. Dibalik tumbuhnya inovasi perlu dukungan kuat dari sisi dana investasi. Beliau menyampaikan bahwa ada sisi yang dapat dimanfaatkan oleh Negara untuk dapat digunakan diantaranya adalah dana pensiun. Dana pensiun jika dikoletif dapat menjadi sumber pendanaan yang amat memadai.

 

Hanya saja penggunaan dana pensiun ini masih terhalang oleh satu hal, yaitu policy. Belum adanya regulasi dan sistem yang dapat mengatur dan mengelolanya. Butuh waktu untuk dapat merumuskannya namun bukan hal yang mustahil untuk dapat dilakukan. Selain itu juga perekonomian harus berpihak pada kesejahteraan rakyat dan sektor rill dapat menjaga kestabilan ekonomi. Jika perekonomian stabil maka kesejaheraan akan meningkat.

 

Inovasi akan dapat terjadi jika seluruh pemangku kepentingan bisa saling mengkomunikasikan pengetahuan dan pengalamannya. Dapat berkolaborasi merumuskan bagaimana solusi yang inovatif dapat dihasilkan. Saat sudah menguasai dan dapat melakukan inovasi dibidang apapun, kita bukan hanya dapat bersaing dengan Negara berkembang di kawasan Asia Tenggara, namun ditahun akan datang Indonesia bukan tidak mungkin dapat berubah menjadi Negara maju.

 

 

image source: www.instagram.com/sgppindonesia

kuliah umum diruang kelas kampus SGPP Indonesia

Kuliah Umum SGPP oleh Muthoni Wambu Kraal: The Potential Seachange in American Democracy Post-Trump

Bogor – Mengakhiri bulan September ceria kemarin, perwakilan IAP2 Indonesia menghadiri undangan hangat dari SGPP Indonesia untuk hadir di kuliah umum yang mereka adakan. Perubahan mungkin tidak dapat menyenangkan banyak orang, namun dengannya kita tahu seberapa maju dan berbedanya kondisi/situasi dibanding masa lalu.

Berangkat dari pertanyaan-pertanyaan seperti, sudah seberapa besarkah porsi bagi perempuan dalam lingkup pemerintahan dan swasta di Negeri Paman Sam? Bagaimana kaum perempuan disana memperjuangkan hak-haknya? dan masih banyak lagi pembahasan yang dilakukan dalam sesi kuliah umum diruang kelas pada tanggal 27 September 2018.

Berkenalan dengan Muthoni Wambu Kraal sebagai pembicara yang begabung dengan EMILY pada tahun 2009. Selain menjadi Direktur Regional Barat untuk Program Peluang Politik beliau juga menjadi Wakil Presiden dari National Outreach and Training.

Dia mengawasai pelaksanaan program pelatihan EMILY yang menciptakan dan memelihara kemitraan strategis dengan komunitas progresif. Menjadi bagian dari tim kampanye lokal dan nasional, Muthoni sedang memimpin kandidat pengembangan pipa sebagai Direktur Senior untuk Keterlibatan dan Pengembangan Negara.

Partnership dan Relationship adalah bagian penting dalam bergerak. Bagaimana mewujudkan lingkungan kerja yang berkeadilan bagi kaum perempuan baik dilingkup pemerintahan dan swasta. Menciptakan diversity yang luas yaitu dapat mewakili semua generasi, warna kulit, agama dan ras.

Berapa banyak tempat bekerja yang dapat memfasilitasi itu semua, adakah ditempat Anda bekerja sekarang? Itu baru dari sisi perempuan, bagaimana dengan mereka yang difabel, imigran, dan golongan yang termarginalkan lainnya dalam mendapatkan tempat yang sesuai dan adil.

Pencapaian yang diinginkan ini membutuhkan professional volunteer, tools, dan metode tepat untuk menggerakan sistem. Salah satu yang paling sederhana adalah butuh seseorang professional yang menjalankan kampanye untuk tujuan tertentu agar cara berpikir suatu golongan/masyarakat dapat berubah hingga membuat mereka tergerak dengan kesadarannya sendiri, berpikir yang lebih holistik dan inklusif.

Dalam kesempatan ini juga dibahas bagaimana partisipasi publik bekerja di Amerika, tren dari partisipasi publik dapat berpengaruh di Amerika, dan lain sebagainya. Salah satu bentuk hasil dari kehadiran partisipasi publik didalamnya adalah bagaimana dapat melibatkan kaum perempuan dan kaum difabel dapat bekerja di wilayah Pemerintah atau pun disektor Swasta, dengan tidak mengabaikan hak-hak asasi dari kaum tersebut.

Rabu, 03 Oktober 2018 13.41 WIB

pelatihan dasar-dasar partisipasi publik 2018

Review Hari Ketiga di Pelatihan Dasar-dasar Partisipasi Publik (2)

Diartikel sebelumnya sudah sama-sama kita bahas apa sih itu format rencana pada pelatihan dasar-dasar partisipasi publik. Nah, untuk bahasan kali ini masih menyinggung tentang mengintegrasikan data dasar kedalam dokumen. Saat kita ingin membuat ringkasan eksekutif perlu juga untuk memastikan bahwa informasi yang disajikan berupa elemen-elemen utama dari setiap bagian yang mana diharapkan dengan dokumen ringkasan ini dapat membantu membangun dan meningkatkan praktik partisipasi publik.

Untuk menghadirkan itu diperlukan ringkasan komprehensif yang dapat mendidik para pengambil keputusan tentang manfaat partisipasi publik, dapat menjadi kebutuhan sumber daya untuk upaya pribadi, terdapat studi kasus yang komprehensif untuk rekan kerja, dan selain dari pada itu dapat berfungsi sebagai alat pemasaran dalam mempromosikan partisipasi publik untuk tim proyek, lembaga serta pengambil keputusan di masa depan. Nah, tentu kita semua tahu dalam membuat isi ringkasan ini ada yang namanya proses. Apa sih yang diproses, yang pastinya adalah data dan komentar yang sudah didapatkan sebelumnya.

Pelatih memberikan sedikit gambaran perjalanan proses melalui slidenya, mengenai manajemen data & komentar. Terdapat perjalanan dari data hingga menjadi sebuah tindakan atau keputusan untuk masa depan. Data yang berupa kata, frasa, pendapat, film, gambar, foto maupun lembaran form yang pengisiannya dengan tanda centang/silang/peringkat (emoticon senyum/bintang, dan lain sebagainya). Kemudian data diolah menjadi informasi (pengumpulan data berupa grafik, ringkasan bertema, words cloud, dan lain sebagainya).

Informasi tersebut digunakan untuk menambah wawasan/pengetahuan dengan melakukan analisa (apa pesan dibalik informasi yang diberikan, dan atau apa makna yang bisa kita peroleh dari ini). Dari wawasan/pengetahuan tersebut kemudian diolah untuk mendapatkan sebuah tindakan atau keputusan terhadap suatu kasus untuk ditangani yang berorientasi pada masa depan (apa yang mungkin kita lakukan sebagai hasil dari pengetahuan atau analisis ini?). Pembahasan semakin seru dan menarik, mari kita berlanjut ke kegiatan selanjutnya.

Seperti yang sudah kita bahas di awal artikel tentang kegiatan dari rencana partisipasi publik, dimana langkah selanjutnya adalah mengidentifikasikan teknik yang mendukung sasaran partisipasi publik. Format untuk partisipasi publik dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu diantaranya adalah berbagi informasi (melalui rilis berita, lembar fakta, situs web non-interaktif), kumpulkan dan koleksi input/masukan (melalui ringkasan komentar, instrumen survey, laporan survey, voting), dan menyatukan orang-orang bersama (melalui open house, percakapan bergulir, ruang obrolan, kelompok-kelompok kecil, sesi pemangku kepentingan).

Di dalam modul pelatihan terdapat gambaran umum tentang sejumlah teknik untuk berbagi informasi, menyatukan orang‐orang bersama dan mengumpulkan data serta umpan balik. Kesemua teknik tersebut di atas dapat Anda gunakan sesuai kebutuhannya. Cukup rinci penjelasan dari pelatih dalam pelatihan ini, dibantu dengan keterangan yang ada di modul. Dengan banyak macam teknik tentunya dapat membuat partisipasi publik jadi lebih fleksibel bukan?. Apa dan bagaimana pembahasan lanjutannya, tunggu di artikel berikutnya…(Bersambung)

Menggali Suara yang Paling Terpinggirkan

Hidup bersama masyarakatDewi Arilaha

Reality Check Approach (RCA) pertama kali diterapkan di Bangladesh pada tahun 2007 yang dikomisikan oleh Kedutaan Besar Swedia. Seringkali ketika kita berbicara dengan komunitas miskin, kita menganggap mereka sebagai satu kelompok saja. Namun, RCA percaya bahwa masyarakat miskin tidak boleh dilihat sebagai suatu kelompok yang homogen. Cara pemikiran orang dewasa berbeda dengan kaum muda, dan cara pemikiran laki-laki berbeda dengan perempuan. Ketika tim RCA melakukan penelitian, kami tidak datang ke tempat penelitian dengan ekspektasi untuk menemukan sesuatu, namun kami berusaha belajar sesuai dengan tema yang ada. Metode yang digunakan di RCA adalah in-depth conversation atau percakapan mendalam. RCA merupakan metode kualitatif.

Read more