Partisipasi Publik Ala Anak Muda di Masa Pandemi COVID-19

Data hasil Sensus Penduduk Antar Sensus (SUPAS 2015) menyatakan bahwa  jumlah penduduk Indonesia akan mencapai 269,6 juta jiwa pada 2020. Komposisi jumlah penduduk ini didominasi oleh usia produktif (15-64 tahun) sebesar 185,34 juta jiwa. Sisanya adalah usia belum produktif (0-14 tahun) sebanyak 66,07 juta jiwa dan usia sudah tidak produktif (65+ tahun) 18,2 juta jiwa.  SUPAS 2015 juga menjelaskan bahwa jumlah penduduk Indonesia diproyeksikan terus bertambah menjadi 318,96 juta pada 2045. Berdasarkan proyeksi data tersebut, lebih lanjut dijelaskan bahwa pada tahun 2020 sampai 2045 Indonesia akan mendapatkan apa yang disebut dengan ‘Bonus Demografi’. Bonus Demografi mengacu pada situasi usia produktif Indonesia diproyeksikan berada pada grafik tertinggi dalam sejarah Indonesia, yaitu 68, 75 % dari total penduduk Indonesia pada tahun 2020.

Usia produktif, terutama mereka yang ada dalam kisaran usia 16-30 tahun identik dengan kedekatan dengan media digital dan semangat untuk mencoba hal yang baru. Kisaran usia yang dalam Undang Undang No.40 tahun 2009 masuk dalam kategori Pemuda atau disebut juga dengan istilah Anak Muda ini menjadi pengguna aktif media digital, bahkan mereka menjadi technopreneur. Gojek, Ruang Guru dan Kitabisa adalah sebagian dari hasil kedekatan Bonus Demografi dengan media berbasis teknologi yang kemudian dikembangkan menjadi usaha yang membawa profit.

Selama masa Pandemi COVID-19, bermunculan inisiatif kemanusiaan untuk membantu penekanan angka COVID-19. Dengan semangat untuk mencoba hal yang baru, anak muda menjadi bagian dari inisiatif ini baik menggunakan media digital seperti “Bantu1Ajak2 “yang digerakkan oleh pelajar SMA asal Sleman, Yogyakarta, maupun langsung turun ke lapangan seperti “Relawan 87” yang digerakkan oleh sekelompok mahasiswa di Kota Padang.

Compact for Young People in Humanitarian Action (Kesepakatan untuk Anak Muda dalam Aksi Kemanusiaan) melengkapi inisiatif-inisiatif anak muda ini dengan menerbitkan buku panduan bagi para anak muda dalam melaksanakan kerja-kerja mereka dan merespon COVID-19.  Buku berjudul “COVID-19: Bekerja Dengan dan Untuk Anak Muda” ini terbagi mejadi dua bagian. Bagian pertama adalah identifikasi dampak COVID-19 pada anak muda yang terdiri dari dampak kesehatan, keselamatan dan perlindungan, pendidikan, ekonomi, dampak pada ruang dan partisipasi sipil serta mobilisasi anak muda. Sementara bagian kedua memaparkan lima aksi yang dapat dilakukan berdasarkan identifikasi dampak, yaitu aksi layanan, kapasitas, partisipasi, sumber daya, dan data.

Partisipasi yang tercantum dalam buku yang berisi 35 halaman ini, jika dilihat berdasarkan Spektrum Partisipasi Publik IAP2, lebih menekankan pada spektrum pertama, yaitu to inform atau menginformasikan. Buku ini mengarahkan anak muda untuk aktif berpartisipasi dalam memberikan dan berbagi informasi terkait dengan COVID-19 secara positif dan bertanggung jawab menggunakan media dan platform yang sehari-hari biasa mereka gunakan. ***IS

*Lebih lanjut tentang buku panduan ini, silahkan klik https://www.unicef.org/indonesia/id/laporan/covid-19-bekerja-dengan-dan-untuk-anak-muda

Referensi

  1. https://www.unicef.org/indonesia/id/laporan/covid-19-bekerja-dengan-dan-untuk-anak-muda)
  2. https://www.bps.go.id/publication/2019/12/20/8250138f59ccebff3fed326a/statistik-pemuda-indonesia-2019.html
  3. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/09/09/berapa-jumlah-penduduk-usia-produktif-indonesia
  4. http://news.unair.ac.id/2020/05/27/berbagai-peran-anak-muda-dalam-berkontribusi-saat-pandemi/
  5. https://www.kompasiana.com/rinto_simorangkir/5e822ee8097f363c4d3b40f2/bantu-1-ajak-2-gerakan-bersama-melawan-covid-19-mau-terlibat
  6. https://klikpositif.com/baca/68563/anak-muda-melawan-corona-relawan-87-sebar-ribuan-masker-dan-vitamin
  7. https://iap2.or.id/
  8. Foto: https://www.unicef.org/indonesia/id/laporan/covid-19-bekerja-dengan-dan-untuk-anak-muda
Bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *