Hari Anak Sedunia diperingati setiap tanggal 20 November. Tahun ini, United Nations Children’s Fund (UNICEF) mengambil tema “A day to reimagine a better future for every child” untuk merayakan Hari Anak Sedunia. Tema tersebut menjadi momentum untuk membentuk kembali masa depan anak yang lebih baik. Sebagaimana diketahui bahwa pandemi ini juga memberikan dampak yang dahsyat kepada anak-anak. Jika dampak tersebut dibiarkan berlarut-larut, masa depan anak bisa terancam.
Pandemi berdampak signifikan terhadap pendidikan anak. Pembelajaran daring yang saat ini masih menjadi solusi andalan juga nyatanya masih menyulitkan anak. Anak-anak yang tidak memiliki gawai pendukung dan tinggal jauh dari jangkauan internet tentu sukar mengikuti pembelajaran daring. Untuk itu, kolaborasi dan kemitraan multipihak sangat diperlukan untuk menciptakan masa depan anak yang lebih baik. Memberikan harapan kepada anak sebagai penerus bangsa
Bertepatan dengan perayaan Hari Anak, UNICEF mengajak seluruh elemen masyarakat dan pemerintahan untuk berkolaborasi dalam menerapkan enam poin utama untuk melindungi anak-anak:
- Pastikan semua anak belajar dengan layak, termasuk dengan mengatasi kesenjangan digital.
- Menjamin akses layanan kesehatan dan gizi, serta membuat vaksin terjangkau yang tersedia untuk setiap anak.
- Dukung dan lindungi kesehatan mental anak dan remaja. Akhiri pelecehan, kekerasan berbasis gender, dan penelantaran di masa kanak-kanak.
- Meningkatkan akses sanitasi yang baik, serta mengatasi degradasi lingkungan dan perubahan iklim.
- Mengatasi peningkatan kemiskinan yang berdampak pada anak.
- Menggandakan upaya dalam melindungi dan mendukung anak-anak yang terdampak konflik keluarga dan bencana.
Sumber Foto: Akun twitter UNICEF