Kepemimpinan Muda yang Partisipatif dan Kolaboratif dalam Sektor Entrepreneurship

Pembicara Webinar Ko-Kreasi (20/11/21) dari sektor Entrepreneurship diwakilkan oleh Abidah Syauqina, beliau merupakan Co – Founder TemanBisnis App dan alumni Ikatan Rumah Kepemimpinan. Poin presentasi yang disampaikan oleh Abidah adalah mengenal lebih jauh kontribusi sektor entrepreneurship pada pembangunan Indonesia.

Sebelum masuk ke materi presentasi, Abidah menceritakan terbentuknya TemanBisnis App yang merupakan aplikasi untuk UMKM dalam mencatat keuangan bisnis sehingga tersusunnya keuangan secara otomatis. Latar belakang dari TemanBisnis App dikarenakan beberapa UMKM berhenti di level mikro atau ada beberapa yang harus tutup bisnisnya sehingga hanya beberapa persen usaha yang berada di tingkat menengah dan makro, dari latar belakang tersebut maka TemanBisnis App hadir sebagai solusi untuk literasi keuangan bisnis untuk tujuan kedepannya.

Materi pertama yang disampaikan adalah urgensi entrepreneur muda Indonesia. Urgensi berawal dari Visi Indonesia 2045 dan Pilar Pembangunan Indonesia 2045, tetapi hanya beberapa poin Pilar Pembangunan Indonesia 2045 yang memiliki korelasi dengan bidang entrepreneurship yaitu reformasi ketenagakerjaan, semua poin pada pilar pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, dan pemerataan kesempatan usaha dan pendapatan. Oleh karena itu peran entrepreneur sangat penting dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Tetapi rasio kewirausahaan Indonesia hanya 3,47% artinya masih kecil dan setara dengan Vietnam, sehingga diperlukan peran generasi muda untuk berkontribusi pada sektor entrepreneurship.

Selanjutnya pembicara memaparkan praktik baik sektor entrepreneurship. Hal tersebut dapat dipandang berdasarkan pengertian bisnis yang kita ketahui dan menurut pembicara bahwa bisnis adalah sebuah institusi yang memberikan value edit, yang mempunyai konsumen, produk dan jasa yang dikirim ke consumer. Selanjutnya pembahasan terkait faktor produksi yang terdiri dari land, labor, entrepreneurship, capital, dan technology. Dari faktor – faktor produksi bahwa entrepreneurship merupakan faktor produksi yang bersifat rahasia karena perannya yang menggabungkan semua faktor menjadi produk dan jasa untuk konsumen. Dijelaskan juga bahwa kontribusi dalam pembangunan ekonomi melibatkan multi-stakeholder yaitu akademisi, komunitas, pemerintah, sektor swasta, dan media yang saling connect, collaboration, dan commerce/celebrate.

Gambar 1. Penta Helix Stakeholders +3C Phases

sumber foto : As’ad, Nabila. (2018). Strategy of Entrepreneurship & Creative Economy Development Through District Mapping in Bandung City. Journal of Visual Art and Design. 10. 93 – 100. 10.5614/7.vad.2018.10.2.1.

Presentasi penutup adalah tantangan kepemimpinan muda sektor entrepreneurship yaitu pertumbuhan UMKM di Indonesia lambat dan jumlahnya masih jauh tertinggal dibandingkan dengan sejumlah negara di Kawasan Asia Tenggara. Sedangkan dari hasil survey CB INSIGHTS bahwa alasan utama kegagalan startups yaitu kehabisan modal, tidak sesuai kebutuhan pasar, tidak dapat bersaing, model bisnis yang buruk, isu keuangan, tantangan regulasi, bukan keanggotaan yang tepat, produk buruk, ketidakharmonisan antar investor, dan mulai kehilangan passion. Sehingga untuk menghadapi hal tersebut diperlukan kolaborasi dan memaksimalkan 3 nilai penting yaitu speed, focus, dan learning.

Baca Juga : Pentingnya Peran Generasi Muda Dalam Birokrasi

Pemaparan materi dari Abidah Syauqina memberikan ilmu baru pada sektor entrepreneurship terutama pada peran entrepreneurship sangat penting pada faktor produksi karena menjadi penghubung antar faktor land, technology, labor, dan capital. Selain itu usaha dapat bertahan dan bertransformasi apabila kita dapat mengkolaborasikan speed, focus, dan learning. Peran entrepreneurship menjadi salah satu aktor penggerak Pembangunan Indonesia 2045 sehingga perlunya peningkatan jumlah pemimpin muda entrepreneurship di Indonesia.

Bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *