Berpartisipasi dalam Tiga Rekomendasi Stimulus Fiskal Hijau: Mendukung Program Direktorat Lingkungan Hidup Kementerian PPN/Bappenas

Dikutip dari diskusi dengan Dietra Anandani S.E., MM., CPC (Tropical Carbon Farming-HUB) dalam rangka membangun kerja sama untuk pembangunan rendah karbon.

Dewasa ini, pembangunan rendah karbon atau ekonomi hijau digadang-gadang menjadi solusi terbaik untuk pembangunan berkelanjutan. Dalam mendukung pemerintah, IAP2 Indonesia juga telah mengembangkan konsep green engagement sebagai upaya memaksimalkan transformasi menuju pembangunan berkelanjutan. Perlu disadari bahwa pembangunan berkelanjutan tidak bisa dijalankan oleh satu lembaga saja, tetapi perlu ada kolaborasi sinergis dalam menyukseskan pembangunan tersebut.

Selama pandemi, sektor pertanian terbukti mengalami pertumbuhan. Hal ini didasarkan pada data Badan Pusat Statistik yang menyebutkan bahwa sektor pertanian tumbuh 1,75% selama pandemi. Sejalan dengan ketahanan sektor pertanian, Mohammad Faisal (Koordinator M&E “Gender Budget” di Seknas Fitra) dan Misbah Hasan (Research Director at Center of Reform on Economics Indonesia) membaca peluang yang baik pada sektor ini untuk dikembangkan. Keduanya merekomendasikan untuk meningkatkan sektor pertanian melalui program Peremajaan Perkebunan Rakyat dengan padat karya tunai dan pengembangan korp orasi petani. Program ini mencakup pendirian korporasi petani, penanaman kembali lahan perkebunan, transfer dana tunai jangka pendek kepada pemilik perkebunan kecil sebagai bentuk insentif penanaman kembali. Program ini diproyeksikan akan menghasilkan 15—17% peningkatan hasil panen. Selain itu, program ini akan mendatangkan manfaat ekonomi dari korporasi petani yang akan menggabungkan kegiatan on-farm dan off-farm petani sehingga terjadi efiseiensi dan konsolidasi kekuatan pasar petani dari peningkatan skala ekonomi akibat pendirian korporasi petani. Sejalan dengan pembangunan rendah karbon, program ini diperkirakan dapat mengurangi emisi karbon sebesar 100 juta tCO23 dalam jangka waktu 20 tahun, yang mencakup ‘penghindaran’ emisi sebesar 63 tCO2 e/ ha atas lahan yang terdegradasi pada tahun2022 dan penguranganemisi sebesar 85 tCO2e/ha (diatas level BAU) selama 20 tahun.

Tidak hanya sektor pertanian, upaya pemulihan dampak pandemi juga dapat dilakukan di sektor energy. Direktur Eksekutif Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia, Paul Butar Butar merekomendasikan pemasangan PLTS Atap pada 70 Gedung Kementerian/Lembaga (K/L) untuk memenuhi ketentuan yang tercantum dalam Perpes 22/2017 tentang Rencana Umum Energi Nasional. Progam ini dinilai dapat menuai berbagai manfaat yang berorientasi pada pemulihan pascapandemi.  Program ini dapat mendorong pertumbuhan produksi teknologi energi ramah lingkungan lokal dengan skala yang lebih ekonomis. Dalam pelaksaannya, program ini juga dapat berkontribusi dalam pengurangan emisi sebesar 339.624 Tco2 selama 25 tahun. Jika benar diperhatikan, program ini juga diperkirakan akan menyerap banyak tenaga kerja, yakni sekitar 700 pekerja.

Tidak hanya itu, M.B. Junerosano selaku wirausaha sosial dan praktisi di bidang persampahan juga melihat bahwa persampahan juga perlu menjadi salah satu sektor yang direkomendasikan dalam stimulus kebijakan fiskal. Stimulus untuk pelaku usaha persampahan diusulkan melalui penyediaan pinjaman lunak, hibah dan program pendampingan untuk mengembangkan infrastruktur dan kapasitas pengelola sampah secara strategis pada sektor usaha mikro, kevil dan Menengah (UMKM). Program ini diperkirakan akan meningkatkan daur ulang sampah sampai dengan 40.000 ton/hari, setara dengan manfaat ekonomi senilai Rp 23 Triliun/tahun. Program stimulus ini juga memberi manfaat tidak langsung kepada perusahaan skala besar dalam hal ini rantai pasok daur ulang sampah yang bergantung pada pasokan bahan baku sampah dari UMKM. Peluang serapan tenaga kerja juga tinggi yakni diperkirakan akan mendukung penciptaan 15.000 s.d. 75.000 lapangan kerja baru pada 2022 dan secara tidak langsung sejalan dengan perhitungan Kementerian Perindustrian bahwa industri daur ulang sampah dapat menciptakan 1.000 perusahaan baru dan 3 juta pekerja diseluruh Indonesia. Program stimulus ini secara tidak langsung dapat membantu meningkatkan kesejahteraan 850 ribu pemulung di seluruh Indonesia.

IAP2 Indonesia dan Anwar Muhammad Foundation sebagai dua organisasi yang berfokus dalam peningkatan partisipasi masyarakat akan bekerja sama untuk mendukung tiga rekomendasi stimulus ini demi tercapainya pembangunan berkelanjutan.

Artikel ini juga tayang di kanal https://amf.or.id/

Bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *