Kamis, 5 November 2020 IAP2 Indonesia bekerja sama dengan APEKSI telah menyelenggarakan webinar berjudul “Kolaborasi Semua Pihak Dalam Proses Perencanaan Pembangunan yang Berketahanan Pandemi”. Webinar ini merupakan langkah awal untuk memulai kerja sama antara IAP2 Indonesia dan APEKSI yang ke depan akan terus dikembangkan. Webinar ini juga sekaligus menjadi wadah audiensi antartokoh pembangunan untuk bertukar ilmu pengalaman setiap lembaga dalam merencanakan pembangunan yang berketahanan pandemi.
Webinar dibuka oleh Airin Rachmi Diany, S.H, M.H. selaku Ketua Dewan Pengurus APEKSI. Dalam pembukaannya, beliau menyampaikan bahwa dalam melakukan penanganan pandemi COVID-19, pemerintah tidak mungkin bekerja secara sendiri. Dalam pelaksanaan pembangunan, sudah menjadi keniscayaan bahwa pemerintah harus melaukan kolaborasi dan bekerja sama dengan berbagai pihak, apalagi dalam kondisi pandemi ini. Oleh karena itu, penanganan pandemi COVID-19 ini tentunya membutuhkan kolaborasi kerja sama yang tepat.
Setelah pembukaan selesai, acara diskusi dimulai dan dimoderasi oleh Aldi Muhammad Alizar selaku Chair IAP2 Indonesia. Diskusi pertama dibuka oleh pembicara pertama yaitu Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP DPR-RI), Dr. Fadli Zon, S.S., M.Sc. Fadli Zon menyampaikan bahwa pada prinsipnya, penanggulangan pandemi COVID-19 memerlukan partisipasi publik yang lebih besar terutama dalam menentukan arah kebijakan dan penetapan prioritas anggaran. Prinsip-prinsip tata kelola yang transparan mensyaratkan adanya partisipasi yang inklusif dalam menetapkan. Peran parlemen dalam penanggulangan COVID-19 adalah keniscayaan karena masalah yang dihadapi bukan hanya kondisi darurat kesehatan dan ekonomi, tetapi juga sisi yang lain yaitu krisis demokrasi, hak asasi manusia, dan tata kelolak.
Pembicara kedua, Dr. Ir. Wisnu Utomo selaku Direktur KPI dan Polugri Kementerian PPN/BAPPENAS menyampaikan bahwa selama ini BAPPENAS selalu berupaya untuk mengadakan kolaborasi perencanaan pembangunan dengan melibatkan aktor pemerintah dan aktor nonpemerintah. Di tengah pandemi ini, partisipasi aktor nonpemerintah di daerah sangat diperlukan untuk mendorong pemulihan ekonomi lokal. Praktik-praktik pembangunan dengan instrumen KMP yang ada di daerah perlu disorot dan disebarkan sehingga dapat direplikasi daerah lain.
Pembicara ketiga, Drs. Heroe Poerwadi, M.A. selaku Wakil Walikota Yogyakarta memaparkan kiat-kiat yang dilakukan Kota Yogyakarta untuk dapat beradaptasi dengan pandemi dan menjadi kota yang terus tumbuh semasa pandemi. Program-program seperti menyusun new protocol, Jogja untuk Jogja, Gandeng Gendong telah dilaksanakan guna membangun Jogja sebagai kota yang berketahanan pandemi. Kolaborasi semua pihak menjadi aspek penting dalam pelaksanaan rencana-rencana tersebut.
Pembicara keeempat, Juliaty Ansye Sopacua, PhD selaku UNDP SDGs Advisor / Direktur SDG Academy Indonesia menyampaikan bahwa membangun kota yang berkelanjutan dan tahan pandemic selaras dengan Goal 11: Suistanable Cities and Communities. Strategi UNDP dalam mewujudkan hal tersebut adalah menguatkan kapasitas pemerintah kota/kabupaten untuk mengembangkan cakupan layanan publik, meningkatkan kualitas dari layanan publik, dan kerja sama kolaborasi yang kuat.
Pembicara kelima, Ah Maftuchan selaku Direktur Eksekutif The PRAKARSA menjelaskan kiat lembaga sipil/nonpemerintah dalam mendampingi dan mendorong masyarakat untuk memiliki kekuatan berpartisipasi dalam perencanaan pembanguanan yang berketahanan pandemic. Ah MAftuchan juga mengungkapkan bahwa dengan memperkuat kolaborasi antar-CSO ruang-ruang partisipasi warga pada seluruh tahapan pembangunan dapat digiatkan.
Pembicara keenam, Ony Jamhari selaku CEO School of Government and Public Policy mengungkapkan bahwa pembangunan sumber daya manusia menjadi prioritas utama dalam program pemerintahan saat ini. Dengan kolaborasi SDM yang bertalenta dan dapat diandalkan, proses kolaborasi akan lebih berkualitas. Sebagai bagian dari kanal akademik, SGPP telah menerapkan pengajaran daring sebagai upaya peningkatan kualitas Pendidikan selama pandemi. Webinar gratis juga diadakan secara rutin.
Webinar ditutup oleh Sri Indah Wibi Nastiti selaku Direktur Eksekutif APEKSI. Indah Wibi Nastiti menyampaikan bahwa kolaborasi ini adalah hal yang harus senantiasa digalakkan dan diterapkan guna terciptanya kebijakan atau perencanaan yang matang dan wahana tukar ilmu antarlembaga.
Webinar ini dihadiri oleh kurang lebih seratus partisipan. Ke depan, APEKSI dan IAP2 Indonesia akan kembali berkolaborasi untuk menghadirkan webinar seperti ini atau acara dengan asas kemitraan multipihak lainnya. Rekaman webinar dapat disimak di akun YouTube APEKSI. Materi webinar dapat diunduh pada tautan berikut.