Tinjauan Kritis Seminar Kem PPKF 2025: Membahas Ekonomi Hijau dan Peran LSM

IAP2 Indonesia – Pada tanggal 15 Agustus 2024, seminar tinjauan kritis mengenai Kem PPKF 2025 diadakan dengan antusiasme yang tinggi yang dihadiri secara paralel. Acara ini mempertemukan berbagai pemangku kepentingan untuk membahas peran penting ekonomi hijau dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) dalam pengawasan program Kem PPKF 2025. Seminar ini dipandu oleh Dietra Anandani, Secretary of Board IAP2 Indonesia, dan menghadirkan pemateri serta panelis yang berkompeten di bidangnya.

Seminar dimulai dengan pemaparan dari Misbah Hasan selaku General Secretary FITRA, yang mengangkat topik “Pemaparan Lokasi Anggaran Ekonomi Hijau”. Dalam sesi ini, Misbah menguraikan bagaimana alokasi anggaran untuk proyek-proyek ekonomi hijau dapat mempengaruhi pembangunan berkelanjutan. Beliau menjelaskan pentingnya transparansi dalam pengelolaan anggaran untuk memastikan bahwa dana-dana tersebut benar-benar digunakan untuk mendukung inisiatif ramah lingkungan. Penekanan pada pemantauan yang ketat menjadi sorotan utama, mengingat tantangan dalam mengelola dan mengawasi anggaran yang besar dan kompleks.

Selanjutnya, Dr. Yusdinur membawakan materi berjudul “Peran Lembaga Swadaya Mandiri dalam Mengawal Kem PPKF 2025”. Dalam paparannya, Dr. Yusdinur menggarisbawahi bagaimana LSM memiliki peran krusial dalam mengawasi implementasi kebijakan dan program Kem PPKF 2025. Beliau menekankan bahwa keberadaan LSM sebagai pengawas independen sangat penting untuk memastikan bahwa program yang dirancang dapat dilaksanakan dengan efektif dan sesuai dengan prinsip-prinsip keberlanjutan.

Kem PPKF

Sumber foto: Dokumentasi IAP2 Indonesia

Acara dilanjutkan dengan sesi diskusi panel yang mempertemukan tiga tokoh penting yaitu bapak Surya Darma selaku Chairman ICRES, memberikan perspektif mengenai tantangan dan peluang dalam pengimplementasian ekonomi hijau di tingkat lokal. Beliau mengungkapkan pentingnya keterlibatan semua pihak dalam memastikan bahwa proyek-proyek ekonomi hijau tidak hanya memenuhi standar lingkungan tetapi juga memberikan manfaat ekonomi yang nyata bagi masyarakat. Yang kedua yaitu Wiwin Winarni selaku Board of IAP2, berbagi pandangannya tentang pentingnya partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan dan evaluasi kebijakan. Menurut Wiwin, keterlibatan publik dapat meningkatkan akuntabilitas dan transparansi, serta memastikan bahwa kebijakan yang diterapkan benar-benar memenuhi kebutuhan masyarakat. Dan terakhir M. Bijaksana selaku Chairman Waste 4 Change, membahas peran penting pengelolaan limbah dalam konteks ekonomi hijau. Beliau menekankan bagaimana pengelolaan limbah yang efektif dapat berkontribusi pada pencapaian tujuan keberlanjutan dan pengurangan dampak negatif terhadap lingkungan.

Baca juga: Pertemuan Rutin Koalisi Generasi Hijau

Seminar ini berhasil menyajikan diskusi yang mendalam dan konstruktif mengenai Kem PPKF 2025 dan perannya dalam memajukan ekonomi hijau. Dengan pembahasan yang melibatkan berbagai perspektif, peserta seminar mendapatkan wawasan berharga tentang bagaimana anggaran dapat dikelola secara transparan dan bagaimana LSM dapat berperan dalam mengawasi implementasi kebijakan. Acara ini diharapkan dapat menjadi langkah positif dalam mendorong keberhasilan Kem PPKF 2025 dan pencapaian target-target pembangunan berkelanjutan di masa depan.

Bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *