Bogor – Pelatihan Internasional yang mengakat tema “Effective Stakeholder Engagement for The 2030 Agenda”, telah dihelat dengan sukses di kampus SGPP Indonesia pada tanggal 06 – 08 Agustus 2018. Apa yang muncul dibenak Anda pertama kali saat mendengar kata melibatkan pemangku kepentingan?
Tidak mudah untuk mengumpulkan stakeholder dalam satu meja disatu waktu bersama-sama, dan bagaimana cara melibatkan publik didalamnya juga menjadi pertanyaan besar bagi Anda bukan? Masih banyak pertanyaan lainnya yang mengganggu pikiran Anda selama ini baik sebagai salah satu pemangku kepentingan, masyarakat biasa atau bahkan menjadi si pengambil keputusan.
Didalam pelatihan yang berlangsung selama 3 hari ini terangkum beberapa pembahasan, diantaranya adalah merancang proses keterlibatan pemangku kepentingan dan mengembangkan rencana keterlibatannya yang mempertimbangkan persyaratan khusus dari Agenda 2030. Penerapan teknologi juga tak luput dari proses pembelajaran didalam pelatihan ini.
Pada saat peserta memberikan jawaban atas kuesioner yang dilemparkan oleh pelatih dengan serta merta dapat langsung dilihat gambaran presentasinya. Hal ini dapat merupakan salah satu pemanfaatan dari kemajuan teknologi dalam mendukung proses pelibatan pemangku kepentingan yang efektif dimanapun.
Dalam pelatihan 3 hari ini menghadirkan Michelle Feenan sebagai consultant/director dari Engagement Plus dan Joel Levin sebagai consultant/managing director di Aha! Consulting. Dalam penanganan suatu proyek perlu keterlibatan seluruh pemangku kepentingan untuk berperan aktif didalamnya, Michelle menambahkan pentingnya untuk belajar dari yang lainnya, untuk membawa pengalaman baru dari Negara berbeda dan saling membaginya.
Pelibatan pemangku kepentingan adalah suatu proses melibatkan beragam pemangku kepentingan dari institusi dan masyarakat yang berbeda. Joel menambahkan, jika tidak ada pelibatan pemangku kepentingan, bukan hanya terjadi miskomunikasi, bahkan dapat terjadi kurangnya dukungan, keberatan, kritik, kegagalan dalam implementasi/resiko, kesalahpahaman, penggunaan/pemborosan sumber daya yang efektif, dan hasil yang merugikan.
Terlihat Joel sedang memberikan penjelasan dihari kedua pelatihan.
Pelatihan ini sangat diperlukan bagi Pejabat Pemerintah yang memiliki tanggung jawab langsung untuk mengimplementasikan keterlibatan pemangku kepentingan untuk Agenda 2030 dan kebijakan nasional atau perencanaan strategis lainnya.
Pejabat Pemerintah yang terlibat dalam koordinasi integrasi SDGs ke dalam nasional merencanakan, memantau, menindaklanjuti dan meninjaunya di tingkat nasional, provinsi atau lokal. Staf proyek yang berpengalaman dalam pelibatan dan fasilitasi pemangku kepentingan profesional yang bekerja dengan pemerintah untuk proyek SDGs.
Kelompok-kelompok masyarakat sipil yang bertanggung jawab untuk melibatkan konstituen mereka sendiri di dalam pelaksanaan 2030 Agenda. Peserta dalam pelatihan kali ini hadir dari lintas Negara, diantaranya Bangladesh, LAO PDR, Philipina, Sri Lanka, Thailand, dan Timor Leste yang datang dari beragam institusi.
Pak Gita Wirjawan ditengah-tengah sesi istirahat menyapa para tamu SGPP Indonesia dengan kepiawaiannya memainkan piano, menambah kemeriahan suasana siang hari yang sejuk.
Selasa, 16 Oktober 2018 11.02 WIB