Menguak Pentingnya Transparansi Informasi dari Film “Downfall: The Case Againts Boeing”

IAP2 Indonesia – dalam film dokumenter Downfall: The Case Againts Boeing ini menyadarkan kita semua bahwa penting nya transparansi informasi pada suatu kejadian.

Ringkasan Film “Downfall: The Case Againts Boeing”

(Sumber foto: tvinsider.com)

Pada 18 februari lalu, Platform streaming digital Netflix merilis sebuah film dokumenter berjudul Downfall: The Case Againts Boeing, film tersebut masuk dalam salah satu top 10 di Netflix Indonesia, film ini menarik banyak pengguna Netflix karena menceritakan tentang penyelidikan dua kecelakaan pesawat yang terjadi pada tahun 2018 dan 2019 lalu yaitu Ethiophian Airlines ET-302 dan Lion Air JT-610. Pengguna netflix terutama dari Indonesia langsung tertuju pada kasus Lion Air JT-610 karena kru dan penumpang yang mayoritas berasal dari Indonesia sekaligus lokasi jatuh nya pesawat di perairan karawang dan peristiwa yang menewaskan 189 orang ini menambah tinta hitam dalam sejarah penerbangan di Indonesia.

Baca Juga: IPI Sebagai Pendukung dalam langkah Menghijaukan Lingkungan

Padahal Boeing sudah memiliki reputasi yang baik dalam bidang keselamatan penerbangan, film dibuka dengan kesaksian dari istri pilot Lion Air, ia menceritakan hari dimana suami nya berangkat bekerja seperti hari biasanya, namun beberapa saat setelah suami nya berangkat dan pesawat lepas landas ia mendapat telpon dan mengetahui pesawat yang dipiloti suami nya telah hilang kontak, singkat cerita pesawat ditemukan di laut Karawang dalam keadaan sudah menjadi puing-puing, lalu lima bulan kemudian kecelakaan lain terjadi di Ethiopia, yang menjadi sorotan adalah tipe pesawat tersebut sama dengan Lion Air.

Fakta dalam film Downfall: the case against boeing

(sumber foto: Netflix.com, 2022)

Dilansir dari The Guardian, pihak Boeing sendiri sempat menyalahkan kejadian tersebut pada pilot pesawat. Padahal kesalahan berasal dari Boeing sendiri yaitu masalah pada MCAS sistem, dimana penambahan fitur tersebut tidak diberitahu kepada maskapai dan Boeing tidak mengadakan training. Alasan Boeing menutupi hal tersebut karena ingin bersaing dengan Airbus yaitu menciptakan pesawat hemat bahan bakar tanpa perlu training pilot. Sedangkan produk pesawat Airbus terbaru memerlukan training dan biaya training dinilai sangat mahal. Boeing tidak transparan karena ingin mengejar profit dan Ia berhasil mendapatkan profit sangat tinggi, namun kejayaannya tidak bertahan setelah tragedi jatuhnya 2 Boeing Max 787.

Baca Juga: Menanti Kiprah Mahasiswa dalam Isu Perubahan Iklim

Sikap apatis dan tidak transparan perusahaan yang di ungkap oleh pembuat film, yang tahu bagaimana membangun kasus dengan meyakinkan publik tanpa kehilangan “kewibawaan” nya, pesan yang disampaikan dari film dokumenter ini adalah bahwa budaya menutup informasi atau tidak transparan sangat berbahaya karena dapat merubah perspektif orang menjadi tidak benar akan suatu hal dari apa yang seharusnya.

Join IAP2 Indonesia untuk Mendukung Partisipasi Publik

IAP2 Indonesia mendukung transparansi informasi untuk kepentingan publik, hal tersebut tercantum pada core value IAP2 bahwa komunikasi dan informasi menjadi kunci utama dalam pengambilan keputusan publik. Selain itu pada tingkat pertama Spektrum Partisipasi Publik IAP2 adalah Inform, artinya menyediakan informasi secara objektif kepada publik agar mereka paham terhadap masalah, alternatif, solusi, dan lainnya.

Baca Juga: SRN: Gambaran Performa Indonesia dalam Mengurangi Emisi

Yuk kamu bisa menjadi menjadi member dengan mendaftar pada link berikut. Mari kita belajar dari film Downfall bahwa pentingnya transparan informasi untuk pengambilan keputusan publik. Kami tunggu partisipasi kamu ya menjadi Member IAP2 Indonesia!

 

Bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *