Membangun Fondasi Partisipasi Publik Bermakna: IAP2 Indonesia Latih Para Pemimpin Muda AMF dengan Kurikulum Resmi Internasional

IAP2 Indonesia – “Public participation is not a checklist—it’s a relationship.” Pernyataan ini menjadi salah satu prinsip utama dalam pelatihan “Fundamentals of Public Participation” yang diselenggarakan oleh IAP2 Indonesia untuk Anwar Muhammad Foundation (AMF). Pelatihan daring selama dua hari ini merupakan bagian dari komitmen IAP2 dalam memperluas penerapan prinsip dan praktik partisipasi publik yang etis, inklusif, dan berdampak di Indonesia.

Membawa Standar Global ke Praktik Lokal

Pelatihan partisipasi publik

Sumber foto: Dokumentasi IAP2

Menggunakan kurikulum resmi dari IAP2 International, pelatihan ini membuka ruang reflektif dan strategis bagi AMF, sebuah organisasi yang tengah memperkuat peran masyarakat dalam berbagai program sosial, lingkungan, dan keberlanjutan energi. Melalui pendekatan partisipatif dan inklusif yang sistematis dan berbasis nilai, pelatihan ini menanamkan dasar-dasar partisipasi yang bermakna untuk memperkuat pemahaman peserta tentang pentingnya keadilan dalam proses partisipasi, serta bagaimana membangun hubungan yang berkelanjutan dengan pemangku kepentingan.

Dipandu oleh Pelatih Tersertifikasi IAP2

Pelatihan partisipasi publik

Sumber foto: Dokumentasi IAP2

Pelatihan difasilitasi oleh dua pelatih berpengalaman dan bersertifikasi:

  • Ratih Damayanti, Board Member IAP2 Indonesia, memimpin sesi dengan pendekatan strategis, naratif, partisipatif melalui diskusi dan penyampaian contoh-contoh studi kasus yang relevan. Ratih membawa keahlian dan pengalaman terkait bidang partisipasi publik yang telah digelutinya sejak tahun 2003. Pengalamannya dalam kerja-kerja konsultasi, pendampingan teknis, fasilitasi dan advokasi yang berkolaborasi dengan berbagai pihak baik pemerintah, swasta maupun organisasi nirlaba, dan dengan melibatkan komunitas dan pemangku kepentingan dalam dialog yang bermakna, berhasil menyampaikan konsep dan memberikan contoh-contoh penerapan praktis yang relevan dengan topik materi yang disampaikan.
  • Wiwin Winarni, sebagai co-trainer, memperkaya sesi dengan perspektif lapangan dan praktik kontekstual. Berpengalaman lebih dari 20 tahun dalam fasilitasi multi-stakeholder dan hak-hak sosial, Wiwin dikenal karena pendekatannya yang membumi dan memampukan kelompok rentan untuk benar-benar terlibat secara autentik.

Kombinasi kedua pelatih bersertifikat internasional menghadirkan keseimbangan antara kerangka teoritis dan pengalaman praktis, menjadikan pelatihan ini bukan hanya informatif, tetapi juga transformatif.

Pelajaran Inti: Pelibatan yang Berakar pada Nilai dan Kepercayaan

Pelatihan partisipasi publik

Sumber foto: Dokumentasi IAP2

Melalui pendekatan lima fondasi IAP2 berbasis nilai, didorong tujuan, berorientasi pada dampak, berpusat pada keadilan, dan berfokus pada hubungan. Peserta belajar membedakan bentuk-bentuk pelibatan, termasuk bagaimana menghindari bias implisit, mengatasi dominasi suara tertentu, serta mendorong distribusi kekuatan yang lebih adil.

Kerangka Spektrum Partisipasi Publik dan Profil Pelibatan IAP2 membantu para pemimpin muda di AMF ini memahami pentingnya perencanaan strategis dalam pelibatan, serta menyesuaikan tingkat partisipasi dengan tujuan dan kapasitas organisasi maupun komunitas. Dan yang tidak kalah penting adalahnya memastikan kerja-kerja profesional dan pemberdayaan yang dilaksanakan AMF memuat praktik partisipasi publik yang tidak terpisahkan dengan keberhasilan kinerja proyek secara keseluruhan.

IAP2 Indonesia Memperkuat Komitmen AMF: Dari Pelatihan ke Praktik

Sumber foto: Dokumentasi IAP2

Pelatihan ini menjadi awal dari transformasi mendalam dalam pendekatan AMF terhadap partisipasi publik. AMF berkomitmen menerapkan prinsip-prinsip partisipasi maupun pelibatan publik IAP2 dalam berbagai inisiatif, mulai dari restorasi penghidupan masyarakat terdampak di wilayah sekitar proyek, penerapan program CSR berbasis sosial dan lingkungan, hingga pengembangan platform agroforestri yang kolaboratif.

Di sesi penutup, peserta diajak merenungkan bahwa keberhasilan pelibatan publik bukan ditentukan oleh frekuensi konsultasi, tetapi oleh kesediaan untuk mendengar secara autentik suara2 dari berbagai pihak terutama kelompok termarjinalkan, menyediakan ruang yang aman untuk terlibat, serta berbagi kekuatan dalam proses perubahan.

Baca Juga : Kekuatan Komunitas dalam Mewujudkan Perubahan

Menuju Ekosistem Pelibatan yang Lebih Berkualitas

Sumber foto: Dokumentasi IAP2

Melalui pelatihan ini, IAP2 Indonesia dan AMF telah membangun dasar bersama untuk ekosistem partisipasi publik yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Lebih dari sekadar pelatihan, inisiatif ini memperkuat misi IAP2 Indonesia untuk memperluas kualitas pelibatan publik di Indonesia dengan menjadikan partisipasi bukan hanya metode, melainkan nilai yang hidup di dalam setiap interaksi pembangunan.

Ke depannya, alumni pelatihan yang dilaksanakan IAP2 Indonesia diharapkan dapat menjadi penggerak komunitas praktisi partisipasi publik atau community of practices (COP) yang menjadi oase pengalaman, praktik terbaik dan peluang kolaborasi untuk memastikan bahwa setiap orang yang peduli dan terdampak oleh suatu kebijakan atau keputusan memiliki hak dan saluran untuk dilibatkan, bersuara dan mendapatkan informasi yang sesuai dalam pengambilan keputusan.

Pada akhirnya, sebagai bagian dari continuous improvement IAP2 Indonesia sebagai organisasi terbuka untuk menerima saran, masukan dan kritik membangun sebagai upaya mendorong praktik-praktik partisipasi dan pelibatan publik yang bermakna dan berkualitas di Indonesia.

Apa kata mereka tentang Training IAP2?

  • Azami – Peserta Training IAP2

Saya merasa beruntung mengikuti pelatihan Dasar-Dasar P2/Pelibatan Publik dari International Association for Public Participation (IAP2). Pelatihan ini memberikan pemahaman mendalam tentang prinsip partisipasi publik melalui studi kasus dan latihan interaktif. Saya belajar merancang proses pelibatan yang inklusif, transparan, dan etis menggunakan “IAP2 Spectrum of Public Participation.” Fasilitator yang berpengalaman menciptakan suasana belajar yang dinamis. Pelatihan ini sangat relevan bagi siapa pun yang terlibat dalam pengambilan keputusan berdampak publik, dan saya merekomendasikannya untuk memperkuat kapasitas membangun hubungan dengan pemangku kepentingan.

  • Hatta – Peserta Training IAP2

Pelatihan ini memberikan saya pandangan yang sangat membantu terutama dalam pengelolaan proyek dan program. Keberadaan PCDP mampu memberikan panduan dan kerangka dalam pengelolaan informasi dan komunikasi dari setiap elemen terkait, serta mampu menjadi pendekatan memitigasi risiko dan dampak yang dapat terjadi. Pelatihan ini memperkuat kesiapan saya dalam menghadapi tantangan pelibatan pemangku kepentingan secara inklusif dan efektif.

Salam Partisipasik!

 

Bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *