IAP2 Indonesia Akan Adakan Seminar Bulanan

Logo IAP2 IndonesiaIAP2 Indonesia akan mengadakan seminar bulanan pada Rabu, 25 Pebruari 2015 di Jakarta. Seminar dengan tema “Tantangan Investasi dalam Keberlanjutan Sosial dan Lingkungan Hidup” akan menghadirkan tiga pembicara, yakni dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia, dari PT Asia Green Capital (AGC), dan terakhir dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). Informasi lengkap tentang seminar bulanan IAP2 Indonesia adalah terdapat dalam informasi di bawah ini.

PENGANTAR

Pembangunan berkelanjutan, atau sustainable development, merupakan tren dalam dunia pembangunan maupun sektor swasta dan publik. Dunia modern pada umumnya meyakini bahwa pembangunan yang tidak menghargai nilai-nilai keberlanjutan akan menyebabkan degradasi dalam pembangunan itu sendiri. Tantangannya adalah bagaimana memastikan keuntungan dan keberlanjutan pada saat ini, dan juga memperhatikan keberlanjutan dalam jangka panjang. Inilah tantangan investasi dalam perencanaan keberlanjutan sosial dan lingkungan.

Terminologi pembangunan berkelanjutan dipopulerkan dalam Laporan oleh Komisi Dunia untuk Lingkungan dan Pembangunan, atau World Commission on Environment and Development, pada tahun 1987. Laporan ini mendefinisikan keberlanjutan sebagai “pembangunan yang memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengkompromikan kemampuan generasi di masa depan untuk memenuhi kebutuhan mereka.” Pada mulanya, ide mengenai pembangunan berkelanjutan berfokus pada perlindungan lingkungan dengan befokus pada kekurangan atau degradasi sumber daya alam. Namun, sejalan dengan berkembangnya teori keberlanjutan, pembangunan berkelanjutan mencakup spektrum yang lebih luas meliputi domain eknoomi, sosial, politik, dan budaya. Oleh karena itu, dalam suatu pembangunan atau investasi, keberlanjutkan perlu dipertimbangkan baik dalam aspek lingkungan maupun sosial.

Salah satu contoh inisiatif pembangunan berkelanjutan di Indonesia yang mempertimbangkan aspek lingkungan dan sosial adalah program REDD+ (atau Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca dari Deforestasi dan Degradasi Hutan dan Lahan Gambut) antara Norwegia dan Indonesia. Dalam perjanjian bilateral ini, Norwegia berkomitmen untuk memberikan satu milyar dolar Amerika jika Indonesia dapat mengurangi emisi karbon dari tingkat “bisnis-seperti-biasa”. Dana REDD+ ini juga dapat digunakan oleh Indonesia untuk mengkompensasi masyarakat lokal atau komunitas adat yang bergantung pada hutan lindung. Masyarakat lokal atau komunitas adat juga dikonsultasikan dalam penerapan REDD+ di daerah lingkungan mereka.

Jika dalam kasus REDD+, program keberlanjutan didukung dana oleh pemerintah, maka pertanyaannya, bagi sektor swasta atau korporasi, bagaimana tantangan investasi terkait keberlanjutan sosial dan lingkungan? Mengingat pentingnya memajukan investasi dalam negeri, dukungan apa yang pemerintah berikut untuk mendukung investasi, dan pada saat yang sama memastikan keberlanjutan sosial dan lingkungan? Bagaimana peran masyarakat, terutama masyarakat lokal sekitar, dalam memastikan bahwa investasi yang ada memberikan keuntungan juga bagi masyarakat tanpa mengurangi keberlanjutan sosial dan lingkungan di masa depan? Diharapkan, kebijakan pemerintah dan peran sektor bisnis ini akan memperkuat partisipasi publik dalam keberlanjutan sosial dan lingkungan.

TUJUAN

Tujuan diskusi bulanan ini adalah:
1. Memperkuat partisipasi publik dalam mendukung keberlanjutan sosial dan lingkungan dalam iklim investasi saat ini.
2. Melakukan pemetaan arah kebijakan Pemerintah Indonesia yang mendukung tercapainya keberlanjutan sosial dan lingkungan, dan juga mendukung iklim investasi yang sehat.
3. Memetakan peran korporasi (sektor bisnis) dalam mendukung keberlanjutan sosial dan lingkungan.
4. Merumuskan rekomendasi kepada Pemerintah baru Indonesia tentang arah kebijakan keberlanjutan sosial dan lingkungan.

WAKTU dan TEMPAT
Seminar ini akan dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal : Rabu, 25 Februari 2015
Waktu : 14.00 – 17.30 WIB
Tempat : Hotel Bidakara, Jakarta

NARASUMBER

1. Ir. Wiratno, MSc.
Direktur Bina Perhutanan Sosial
Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan DAS dan Perhutanan Sosial
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Tema: Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat

2. Adi Nataatmadja
Environmental & Social Manager, Asia Green Capital
Tema: Konsultasi Publik Berdasarkan Perspektif Standar IFC (International Finance Corporation): Studi kasus Pengembangan PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Bayu) – Sulawesi Selatan

3. Dewi Arilaha
Communication Adviser for Reality Check Approach Indonesia (bekerja untuk TNP2K, Kantor Wakil Presiden)
Tema: Menggali Suara yang Paling Terpinggirkan: Sebuah Pendekatan dengan In-Depth Conversation

PESERTA
Seminar ini akan diikuti oleh peserta yang berasal dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta instansi terkait, Perusahaan-perusahaan terkait, Praktisi CSR, Akademisi dan Masyarakat sipil

KONFIRMASI KEHADIRAN

Karena tempat yang terbatas, mohon Bapak/Ibu yang berminat hadir dalam seminar ini untuk melakukan korfirmasi kehadiran kepada:
Kristia Davina Sianipar
Email: iap2id@gmail.com

Author

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *