Seluruh negara serentak menjadikan penanganan pandemi sebagai fokus utama sejak wabah global COVID-19 melanda dunia di awal tahun 2020. Berbagai pihak memprediksikan bahwa pandemi ini akan berakhir pada bulan Maret 2020. Kemudian muncul laporan termutakhir oleh John Hopkins University dan Bill & Melinda Gate Foundation yang memperkirakan pengembangan vaksin COVID-19 akan membutuhkan waktu yang cukup lama, antara satu hingga lima tahun. Selama vaksin belum berhasil dikembangkan, dunia harus mempersiapkan diri untuk hidup berdampingan dengan COVID-19.
Sementar itu, isu-isu lain terus mengemuka selama masa pandemi COVID-19 ini. Banjir dan kekeringan tidak menunggu pandemi berakhir untuk terjadi. Masyarakat tetap membutuhkan air minum dan sanitasi dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini berarti pengelolaan air yang terpadu tetap harus dilaksanakan dengan lebih baik. Pada satu titik, semua kalangan harus menggerakkan kembali roda kehidupan. Berdasarkan hal ini, maka mau tidak mau seluruh lapisan masyarakat harus mulai merubah perilaku terhadap aspek-aspek budaya hidup, ekonomi, sosial, keagamaan dan lain sebagainya sebagai bagian hidup berdampingan dengan COVID-19.
Pada webinar “Belajar dari Krisis untuk Pengelolaan Air Terpadu yang Lebih Baik” yang merupakan bagian dari ‘Serial Diskusi Hidup Berdampingan dengan COVID-19’, dengan penyelenggara Global Water Partnership South East Asia (GWP-SEA) dan International Association for Public Participation (IAP2) Indonesia pada tanggal 30 Juni 2020, bermunculan bahasan terkait kesiapan untuk menghadapi krisis air terutama pada masa pandemi ini. Kesiapan tersebut dilihat dari sisi peraturan, kapasitas SDM/organisasi, infrastruktur dan pendanaan. Hal lain juga terkait kebutuhan untuk pelibatan komunitas dalam emergency plan yang mendorong terjadinya partisipasi publik dari masa pra bencana–bencana–pasca bencana.
Terkait kesiapan, Pemerintah Indonesia memberi arahan kepada seluruh Pemerintah Daerah untuk melakukan realokasi dan refocussing Anggaran Belanja Daerah agar menitikberatkan perhatiannya pada penanganan COVID-19. Terkait pengelolaan sumber daya air disebutkan bahwa strategi yang akan dijalankan antara lain fokus pada penguatan kebijakan wilayah dan peningkatan ketangguhan bencana, percepatan pemulihan infrastruktur pasca COVID-19, investasi dan pembiayaan.
Pelibatan berbagai pihak termasuk di dalamnya masyarakat rentan dalam perencanaan darurat /emergency plan untuk krisis air menjadi penting. Mereka berperan sebagai penopang utama atau bahkan pelaksana rencana darurat serta kebijakan yang terkait dengan pengelolaan air sebagai bagian dari kesiapan tadi. Hal ini tercantum pada paparan Chair International Association for Public Participation Indonesia, Aldi Muhammad Alizar. Nilai Dasar (Core Value) IAP2 untuk Partisipasi Publik juga memiliki poin yang selaras dengan situasi ini, yaitu Nilai Dasar (Core Value) #7: Partisipasi publik mengkomunikasikan kepada publik bagaimana masukan mereka berpengaruh terhadap sebuah keputusan. Melalui partisipasi publik, para pihak yang terlibat dalam COVID-19 dan pengelolaan sumber daya air mengkomunikasikan kepada publik atau masyarakat bahwa mereka dapat memberikan input pada keputusan atau kebijakan terkait dengan isu tersebut.
Kebijakan pengelolaan krisis air yang melibatkan berbagai pihak dari penyusunan hingga implementasi dan monitoring evaluasi adalah gambaran ideal yang pasti ingin dimiliki oleh semua pihak, baik pemerintah, akademisi, sektor swasta dan masyarakat. IAP2 Indonesia menyebutnya dengan istilah partisipasi yang otentik. Dan masa pandemi seperti sekarang ini bukan berarti tidak bisa memulai pengelolaan air terpadu sebagai bagian dari hidup berdampingan dengan COVID-19. Hal ini dapat diawali dengan mulai mengkomunikasikan input dari masing-masing pihak menggunakan berbagai forum daring yang tersedia. Ingat, langkah besar dimulai dengan langkah kecil. Dan meminjam kutipan paparan dari Regional Coordinator for Global Water Partnership Southeast Asia (GWP-SEA), Fanny Wedahuditama, bahwa kita menjadi lebih baik karena perubahan bukan karena kesempatan. Hidup berdampingan dengan COVID-19 dimulai dari perubahan yang kita lakukan, bukan dari kesempatan yang tersedia.***IS
*Tulisan disusun berdasarkan webinar 1 “Belajar dari Krisis untuk Pengelolaan Air Terpadu yang Lebih Baik”
Referensi
- Paparan narasumber Webinar Belajar Dari Krisis Untuk Pengelolaan Air Terpadu Yang Lebih Baik, 30 Juni 2020.
- https://iap2.or.id/nilai-dasar/
- Water photo created by freepik – www.freepik.com