SEO dan SEM – Bagi Anda yang masih asing dengan istilah SEO dan SEM, tulisan ini akan mencoba mengulasnya secara singkat. Belum lama ini kami berpartisipasi dalam Workshop ‘Handal Digital’ yang dilaksanakan di Bogor pada Jumat tanggal 25 Januari 2019. Workshop yang diselenggarakan oleh SGPP Indonesia ini menghadirkan fasilitator dari Gapura Digital.
SEO dan SEM merupakan istilah yang sering ditemui jika terjun ke dalam dunia digital marketing. SEO dan SEM merupakan singkatan dari Search Engine Optimization dan Search Engine Marketing.
Pelatihan workshop seperti ini sangat bermanfaat dalam mengoptimalkan sosial media dan pencarian di search engine Google. Baik itu dalam mempromosikan suatu hal atau memperluas jangkauan audiens atau target yang dituju.
Menurut informasi pangsa pasar yang didapat sebanyak 70% adalah efektif lewat digital. Terdapat istilah micro moment yang diperkenalkan oleh Google dimana sifat atau perilaku konsumen itu memiliki 4 (empat) tahap, yaitu Go, Know, Do, dan Buy.
Dari sini terlihat user atau pengguna internet melakukan pencarian di Google yang pertama-tama dilakukan adalah Go yaitu mulai melakukan pencarian, mengetikkan keywords di kolom search. Tahap berikutnya Know yaitu dengan melakukan pendalaman / penyelaman setiap informasi yang dihasilkan / ditampilkan oleh Google.
Setelah user atau pengguna internet melakukan penyelaman informasi, kemudian melanjutkan dengan melakukan Do yaitu dengan mengunjungi situs atau toko online di sebuah e-commerce, yang kemudian memutuskan mana informasi yang cocok dan relevan bagi mereka.
Setelah menimbang maka user akan berlanjut melakukan pembelian atau disebut dengan tahap Buy. Sebagai pelaku usaha kita tentu ingin semua target konsumen membeli barang atau jasa yang ditawarkan.
Tetapi harus diingat bahwa terdapat banyak kompetitor di luar sana yang berlomba untuk menggaet konsumen yang sama. Oleh karena itu dari semua tahapan micro moment yang dilakukan user / pengguna / calon konsumen, usahakan kita berada di dalamnya.
Yaitu pada saat mereka melakukan pencarian di Google, kemudian saat mereka mengunjungi situs atau toko online kita di salah satu e-commerce, yang kemudian berujung pada pembelian yang mereka lakukan.
Tetap bertahan berada pada halaman pertama dalam hasil pencarian yang dilakukan oleh user membutuhkan kerja keras dan evaluasi terus menerus. Ada 2 (dua) cara yang dapat dilakukan agar dapat berada di halaman pertama Google, yaitu dengan teknik Search Engine Optimization (SEO) dan Search Engine Marketing (SEM).
Teknik SEO memiliki sifat yang organik, butuh waktu lama untuk dapat melihat hasil dari keywords yang kita gunakan, yaitu sekitar 3-6 bulan. Namun di balik sifatnya yang terkesan lama ini menyimpan keunggulan yang lebih dari pada teknik SEM, yaitu kestabilannya dan dapat bertahan lebih lama.
Sedangkan teknik SEM memiliki sifat yang cepat (non-organik) untuk menaikkan jumlah jangkauan dan engagement. Namun sisi kurangnya adalah karena berbayar sehingga saat anggaran habis maka hasil performa langsung turun secara drastis.
Selanjutnya mana yang lebih baik digunakan ketika bergelut di dalam dunia digital ini? Jawabannya adalah semua terserah pada Anda.
Jika Anda berpikir bahwa lebih baik yang tidak berbayar saja karena keterbatasan anggaran misalnya, it’s means SEO, itu sah-sah saja. Namun SEM juga penting untuk dapat digunakan beriringan dengan SEO yang sudah dijalankan.
Kemudian yang menjadi pertanyaan kapan teknik SEM dapat dilakukan? SEM baik dilakukan pada saat sedang ingin melakukan promosi terhadap suatu barang atau jasa yang ditawarkan pada kesempatan tertentu. Misalnya pada saat akhir tahun atau menjelang lebaran.
Di dalam SEM terdapat dua jenis iklan, di antaranya adalah iklan teks dan iklan bergambar. Apakah iklan yang dipasang dapat berada di halaman pertama pencarian? Tentu sangat bisa, karena memang itu tujuan utamanya.
Bisa di bagian atas, tengah atau dibawah. Jam penanyangannya juga tergantung pada Anda sendiri saat men-setting. Begitupun juga dengan hari dan tanggalnya.
Kemudian bagaimana cara menghitung keefektifan dari iklan yang dipasang? Hal ini dapat dilihat dari seberapa besar nilai Click-Through Rate (CTR).
Nilai CTR didapat dari hasil pembagian seberapa banyak suatu iklan di klik dibagi dengan berapa banyak iklan tersebut tayang, kemudian dikalikan 100%. Dari jumlah tersebut akan didapatkan hasil persentase, yang jika nilainya menunjukan sekitar 2-3% berarti sudah cukup baik.
Namun jika kondisi pangsa pasarnya memiliki kompetitor yang banyak, maka nilai 1% sudah cukup bagus. Jika ternyata hasilnya tidak cukup baik, maka perlu dilakukan evaluasi kembali di mana sebenarnya audiens berada.
Mungkin saja dengan nilai CTR yang rendah menunjukkan bahwa audiens berada di Youtube, Facebook atau platform lainnya, dan bukan di Google. Evaluasi terhadap siapa dan dimana audiens potensial berada ini sebaiknya terus dilakukan.
Jika sudah mengetahuinya kita akan dapat mengenal mereka lebih dekat lagi. Loyalitas mereka terhadap produk atau jasa yang kita sediakan menjadikan mereka sebagai “aset” berharga.
Baca juga seri Kabar Dalam Negeri lainnya: International Forum on P2 and SE for SDGs
Agar dapat tetap meng-engage para calon konsumen perlu dilakukan terobosan yang dapat meningkatkan konversi. Salah satu cara yang cepat adalah dengan menggunakan teknik SEM. Di samping itu penggunaan teknik SEO juga perlu dilakukan.
Selain menginformasikan atau menawarkan semua produk atau jasa, calon konsumen juga perlu di engage dengan cara diberikan informasi yang relevan dan dapat bermanfaat bagi mereka, serta dengan memberikan informasi yang masih berhubungan dengan produk atau jasa.
Dengan begitu mereka akan merasa konten lebih humanis. Dari sana diharapkan level engagement dalam spectrum meningkat dari level inform ke consult atau bahkan involve. Dapat dikatakan SEM dan SEO dapat saling bersinergi.