Tag: UNESCAP

international forum

Kemeriahan Perhelatan IFP2SE for SDGs 2019

Bangkok – Telah berlangsung event “International Forum on Public Participation and Stakeholder Engagement for SDGs”. Dilaksanakan mulai dari 29 April – 1 Mei, 2019. Bertempat di gedung United Nations Conference Centre (UNCC). Diruang Meeting Room A, acara diawali dengan pembukaan oleh MC dan sambutan dari perwakilan pihak IAP2 Federation, SGPP Indonesia dan UNESCAP.

Jajaran perwakilan dari tiap lembaga diantaranya adalah Kylie Cochrane, menjabat sebagai Chair of the International Board IAP2 (International Association for Public Participation). Safendrri Komara Ragamustari, menjabat sebagai Dean of SGPP Indonesia (School of Government and Public Policy – Indonesia). Stefanos Fotiou, menjabat sebagai Director, Environment and Development Division, UNESCAP (United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific)

Setelah mendengarkan sambutan yang mengispirasi dari perwakilan masing-masing lembaga. Acara dilanjutkan kepada sesi pengenalan mengenai apa dan bagaimana partisipasi publik dan keterlibatan pemangku kepentingan. Sesi ini di fasilitatori oleh Catherine Rockandel dari IAP2.

Dimulai dari pengenalan mengenai Public service and public engagement yang disampaikan oleh Karma Tshiteem, pejabat seumur hidup dan saat ini menjabat sebagai Chair of the Royal Civil Service Commission, Bhutan. Dilanjutkan dengan pembahasan Stakeholder engagement for the 2030 Agenda yang disampaikan oleh Katinka Weinberger, menjabat sebagai Chief, Environment and Development Policy Section, Environment and Development Division, UNESCAP.

Selanjutnya adalah dari Therese Bjork yang menjabat sebagai Human Rights Officer, OHCHR, South East Asia Regional Office. Membahas mengenai Participation as a human right.

Setelah kita mengetahui “pemetaan” garis besar dari forum ini, kemudian dilanjutkan dengan sesi “Engagement Space”. Apa itu sesi engagement space? Adalah pemaparan dari presenter/author paper dan poster terbaik. Terpilih berdasarkan hasil seleksi yang dilakukan oleh komite program.

Salah satu point penilainan paper terpilih datang dari sisi relevansinya dengan enam kategori/theme yaitu building better partnership, making better decisions, responsive governance & social accountability, understanding the practice, advancing public policy, and strengthening the knowledge base. Selain itu juga ada hal lain yang menjadi pertimbangan dalam penentuan penilaian, yang menjadi kualifikasi khusus.

Tentu hal ini menjadi perhatian lebih bagi komite program untuk dapat memilih yang terbaik dari sekian banyak paper yang masuk. Beragam isu yang diangkat, datang dari berbagai wilayah/kawasan, memperkaya variasi isi paper yang mendaftar didalam program call for paper.

Karena diharapkan paper yang terpilih ini dapat menyajikan pembahasan yang relevan dan menjawab tantangan yang dihadapi bagi para pemangku kepentingan lintas batas. Dimana para peserta bukan hanya datang dari kawasan asia pasifik namun juga ada yang dari benua Amerika, dsb.

Menstimulasikan ide-ide, solusi dan pola pikir yang tepat dapat dihadirkan dalam forum ini. Terlebih dengan adanya cita-cita 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs) yang menjadi tantangan saat ini hingga kedepan dalam Agenda 2030. Perlu terus dikembangan dari sisi planning dan technic-nya dalam mewujudkan 17 TPB tersebut disebuah negara.

Maka dari pada itu para pemangku kepentingan ini membutuhkan peningkatan kapasitas pemahaman dan treatment yang tepat guna dalam memudahkan mereka untuk menjalankan misinya.

Untuk itu dengan hadirnya forum internasional ini yang memiliki lingkupan khusus yaitu partisipasi publik dan keterlibatan pemangku kepetingan menuju tujuan pembangunan yang berkelanjutan (SDGs), menjadi sebuah upaya dalam proses peningkatan kapasitas tersebut.

Baca juga seri Kabar Dalam Negeri lainnya: Tantangan Memajukan Praktik Partisipasi Publik

Ikuti terus kami di sosial media dan website resmi untuk mendapatkan berita terbaru dari IAP2 Indonesia, dan bersama membangun praktek patisipasi publik di Indonesia.

forum stakeholder engagement

International Forum on P2 and SE for SDGs

International Forum on Public Participation and Stakeholder Engagement for SDGs:

Registration and Abstract Submissions Still Open!

international forum

Have you gotten an idea for a presentation or paper? We invite you to be part of the International Forum on Public Participation and Stakeholder Engagement for SDGs in Bangkok, Thailand by submitting an abstract.

Submissions are now open and will close on March 03, 2019.

Abstract submissions are open to all reseachers, academics and professionals working in public participation and stakeholder engagement. Submissions are also welcome for community groups and community organisations.

For more information click here https://intl-forum.iap2.or.id/

Please contact us on intl-forum@iap2.or.id if you have any questions regarding abstract submission.

Contact person:

+62 21 2854 3043 (IAP2 Indonesia Office)

+62 812 1836 7121(Dewi Arilaha)

IAP2 berpartisipasi dalam HLPF

IAP2 Berpartisipasi Dalam Forum Politik Tingkat Tinggi PBB di New York

Juli 2018 – IAP2 diwakili oleh Ms. Leanne Hartill (IAP2 Australasia) dan Mr. Aldi Muhammad Alizar (IAP2 Indonesia) di Forum Politik Tingkat Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (HLPF) yang diadakan di New York pada Juli 2018. Berlangsung lebih dari delapan hari, sekitar 2.200 peserta yang terdaftar berfokus pada tema forum tahun ini – “Transformasi menuju masyarakat yang berkelanjutan dan tangguh (resilient).” Tujuan IAP2 adalah untuk meningkatkan visibilitas IAP2 di kancah global, membangun jaringan dengan para pemangku kepentingan PBB dan melobi perwakilan dari negara anggota PBB dan pemangku kepentingan utama lainnya untuk mengabsahkan dan mendukung advokasi global – panggilan untuk tahun keterlibatan internasional (atau partisipasi) pada tahun 2020.

Leanne Hartill hadir di Panel Pertukaran KemitraanLeanne Hartill hadir di Panel Pertukaran Kemitraan

IAP2 (Leanne Hartill) hadir sebagai bagian dari panel tentang keterlibatan pemangku kepentingan yang efektif sebagai sarana untuk mengembangkan kemitraan transformasional, menyoroti kemitraan UNESCAP dan IAP2 sebagai contoh, menguraikan Nilai Inti IAP2 sebagai nilai bersama yang berkontribusi terhadap kemitraan yang sukses. Moderator Panel ini adalah Kaveh Zahedi, Wakil Sekretaris Eksekutif untuk Pembangunan Berkelanjutan, UNESCAP menggemakan potensi advokasi global dan tahun/dekade keterlibatan.

Mengkoordinasikan Grup Utama dan para Pemangku Kepentingan lainnya dalam menanggapi presentasi VNRMengkoordinasikan Grup Utama dan para Pemangku Kepentingan lainnya dalam menanggapi presentasi VNR

IAP2 – diwakili oleh Leanne Hartill dan Aldi Muhammad Alizar – adalah Mitra Pengorganisasi Global untuk Grup Utama NGO. Grup Utama dan pemangku kepentingan lainnya (MGOS) terus menunjukkan tingkat keterlibatan yang tinggi dengan proses antar-pemerintah di PBB. mengkoordinasi masukan mereka dalam proses antar pemerintah pada pembangunan berkelanjutan dipimpin oleh UNDESA / Divisi untuk Pembangunan Berkelanjutan (DSD). Selama HLPF, peran ini memberikan banyak peluang untuk berinteraksi dengan perwakilan dari kelompok-kelompok besar/utama di atas dan pemangku kepentingan lainnya untuk mempromosikan IAP2. Kegiatan utamanya adalah membantu penyusunan pernyataan dari masyarakat sipil ke masing-masing 47 VNR (Voluntary National Review) dan mengkoordinasikan pembicara untuk menyampaikan pertanyaan.

Juga, ada beberapa acara tambahan yang dihadiri, termasuk:

  • Penduduk Asli: pemanfaatan lahan dan sumber daya secara berkelanjutan, oleh sekretariat Forum Permanen tentang Isu-isu Adat.
  • Pameran kemitraan di kapal Perdamaian, bekerja sama dengan UN DESA, UNOP, UNAOC dan Global Compact PBB dalam perayaan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB.
  • Masyarakat yang berkesinambungan dan tangguh di Asia Pasifik, oleh Kementerian Luar Negeri Georgia dan bekerja sama dengan ADB, UNDP dan UNESCAP.

Tema HLPF 2019 ‘Memberdayakan masyarakat dan memastikan inklusivitas serta kesetaraan’ selaras dengan nilai inti IAP2 dan menyajikan peluang terbaik untuk advokasi global menjelang acara ini. Selain itu, ini adalah kesempatan untuk melibatkan keanggotaan yang lebih luas dan semua Afiliasi dalam membangun pengetahuan tentang sistem Perserikatan Bangsa-Bangsa dan mengidentifikasi peluang bagi IAP2 untuk berkontribusi dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

(sumber: https://www.iap2.org/news/426809/IAP2-participates-in-High-Level-United-Nations-Political-Forum-in-New-York.htm)

You can make the International Year of Engagement happen!

Did you know IAP2 has the opportunity to call for 2020 to be declared the International Year of Engagement by the United Nations?

We need your help now to make it happen and it is as simple as taking one minute right now (it won’t cost you a cent) to show your support at www.yearofengagement.com

Please act now as we may not get this opportunity again.

IAP2 is delighted to be partnering with the United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UNESCAP) to build an Assessment and Planning Tool for Engagement. This is building on the partnership between UNESCAP and IAP2, that was formalised in 2016, to advance the practice of engagement and help us all work to the achievement of the 2030 Sustainable Development Goals, and in particular build inclusive and engaging societies as part of these goals.

The opportunity to call for an International Year of Engagement is the result of a number of factors coming together to create an opportunity. One of these is the strong connection between engagement and the achievement of the 2030 Sustainable Development Goals (SDGs). This is well recognised by UNESCAP and after a period of courtship (and building understanding of the protocols and policies around these things). Another factor is our partnership with the United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UNESCAP).

IAP2 is preparing a proposal to the UN calling for An International Year of Engagement. And now, we are asking you to pledge your support to a call for an International Year of Engagement by the end of October this year.

The proposal to dedicate a whole year as a focus on engagement will highlight the importance of hearing from all voices ensuring no-one is left behind.

It is incredibly easy and quick to lend your support. It is free. It shows your commitment to public participation. And anyone can pledge their support, whether you are an individual or an organisation.

Immediate benefits of pledging are:

  • Acknowledgement in a proposal document to the United Nations
  • A statement to use in your organisation’s Sustainability Report
  • A copy of the Year of Engagement logo to share on your social media, webpage or email signature
  • Facebook frame showing you support a Year of Engagement

And, should we be successful, then the long term benefits would promote action on three fronts:

  1. Build awareness and focus attention on an enabling environment for engagement and public participation – for e.g. legislation, institutional mandates, education;
  2. Build capacity for engagement, benefitting from proven methods; and
  3. Mobilise engagement and public participation to support the 2030 Agenda and achievement of the SDGs.

This is our opportunity. It might not come again. Let’s seize it together with a call for an International Year of Engagement.

Simply fill in the short form at www.yearofengagement.com

logo engagement sdgs

(Sumber: https://www.iap2.org.au/ccms.r?Pageid=6000&tenid=IAP2&DispMode=goto|10535)

Baca juga seri Kabar Luar Negeri lainnya: Cara Menjadi Pelatih di International Association for Public Participation (IAP2)

pelatihan Effective Stakeholder Engagement for The 2030 Agenda

Pelatihan Internasional dari UNESCAP bersama IAP2 Indonesia didukung oleh SGPP Indonesia

Bogor – Pelatihan Internasional yang mengakat tema “Effective Stakeholder Engagement for The 2030 Agenda”, telah dihelat dengan sukses di kampus SGPP Indonesia pada tanggal 06 – 08 Agustus 2018. Apa yang muncul dibenak Anda pertama kali saat mendengar kata melibatkan pemangku kepentingan?

Tidak mudah untuk mengumpulkan stakeholder dalam satu meja disatu waktu bersama-sama, dan bagaimana cara melibatkan publik didalamnya juga menjadi pertanyaan besar bagi Anda bukan? Masih banyak pertanyaan lainnya yang mengganggu pikiran Anda selama ini baik sebagai salah satu pemangku kepentingan, masyarakat biasa atau bahkan menjadi si pengambil keputusan.

Didalam pelatihan yang berlangsung selama 3 hari ini terangkum beberapa pembahasan, diantaranya adalah merancang proses keterlibatan pemangku kepentingan dan mengembangkan rencana keterlibatannya yang mempertimbangkan persyaratan khusus dari Agenda 2030. Penerapan teknologi juga tak luput dari proses pembelajaran didalam pelatihan ini.

Pada saat peserta memberikan jawaban atas kuesioner yang dilemparkan oleh pelatih dengan serta merta dapat langsung dilihat gambaran presentasinya. Hal ini dapat merupakan salah satu pemanfaatan dari kemajuan teknologi dalam mendukung proses pelibatan pemangku kepentingan yang efektif dimanapun.

Dalam pelatihan 3 hari ini menghadirkan Michelle Feenan sebagai consultant/director dari Engagement Plus dan Joel Levin sebagai consultant/managing director di Aha! Consulting. Dalam penanganan suatu proyek perlu keterlibatan seluruh pemangku kepentingan untuk berperan aktif didalamnya, Michelle menambahkan pentingnya untuk belajar dari yang lainnya, untuk membawa pengalaman baru dari Negara berbeda dan saling membaginya.

Pelibatan pemangku kepentingan adalah suatu proses melibatkan beragam pemangku kepentingan dari institusi dan masyarakat yang berbeda. Joel menambahkan, jika tidak ada pelibatan pemangku kepentingan, bukan hanya terjadi miskomunikasi, bahkan dapat terjadi kurangnya dukungan, keberatan, kritik, kegagalan dalam implementasi/resiko, kesalahpahaman, penggunaan/pemborosan sumber daya yang efektif, dan hasil yang merugikan.

Pelatihan Effective Stakeholder Engagement for The 2030 Agenda

Terlihat Joel sedang memberikan penjelasan dihari kedua pelatihan.

Pelatihan ini sangat diperlukan bagi Pejabat Pemerintah yang memiliki tanggung jawab langsung untuk mengimplementasikan keterlibatan pemangku kepentingan untuk Agenda 2030 dan kebijakan nasional atau perencanaan strategis lainnya.

Pejabat Pemerintah yang terlibat dalam koordinasi integrasi SDGs ke dalam nasional merencanakan, memantau, menindaklanjuti dan meninjaunya di tingkat nasional, provinsi atau lokal. Staf proyek yang berpengalaman dalam pelibatan dan fasilitasi pemangku kepentingan profesional yang bekerja dengan pemerintah untuk proyek SDGs.

Kelompok-kelompok masyarakat sipil yang bertanggung jawab untuk melibatkan konstituen mereka sendiri di dalam pelaksanaan 2030 Agenda. Peserta dalam pelatihan kali ini hadir dari lintas Negara, diantaranya Bangladesh, LAO PDR, Philipina, Sri Lanka, Thailand, dan Timor Leste yang datang dari beragam institusi.

pak gita wrijawan sedang bermain piano di pelatihan 3 hari

Pak Gita Wirjawan ditengah-tengah sesi istirahat menyapa para tamu SGPP Indonesia dengan kepiawaiannya memainkan piano, menambah kemeriahan suasana siang hari yang sejuk.

Selasa, 16 Oktober 2018 11.02 WIB