IAP2 Indonesia – Diplomasi publik didefinisikan sebagai upaya mencapai kepentingan nasional suatu negara melalui understanding, informing, and influencing foreign audiences. Lalu bagaimana peran publik dalam mewujudkan hal tersebut?
Baca Juga : Covid-19 Naik, Vaksin Booster Menjadi Syarat Baru Beraktivitas
Apa itu diplomasi publik?
Diplomasi publik didefinisikan seperti penanaman citra, propaganda, dan merupakan aktivitas lama yang identik dengan diplomasi publik itu sendiri. Diplomasi publik juga berfungsi untuk Meningkatkan peran diplomat dalam melayani publik sebagaimana seorang negosiator di dalam sebuah pemerintahan. Diplomasi publik juga merupakan terobosan terbaru dalam diplomasi tradisional yang memiliki struktur menempatkan negara sebagai pusat kegiatan. Pejabat diplomatik bertindak atas nama negara yang kemudian menjadi suatu institusi bahkan menjadi suatu profesi. Sedangkan diplomasi baru timbul karena kegagalan diplomasi tradisional mencegah Perang Dunia Pertama, Hal ini memperkuat keyakinan bahwa diperlukan bentuk diplomasi baru.
Baca Juga : Aplikasi MyPertamina Mendorong Bahan Bakar Ramah Lingkungan?
Partisipasi Publik dalam Mendukung Diplomasi Publik
Sumber Gambar: Ilustrasi Partisipasi Publik (freepik/yanalya)
Dalam diplomasi publik, tentunya melibatkan banyak aktor yang paling banyak adalah masyarakat itu sendiri. hal ini juga sesuai dengan spektrum partisipasi publik sendiri yaitu Inform, Consult, Involve, Collaborate, dan Empower. Masyarakat dari semua kalangan tentunya bisa ikut langsung berpartisipasi dalam mendukung diplomasi publik, sebagai contoh media massa yang dibangun oleh publik memiliki peran besar dalam diplomasi publik contoh nya adalah VOA Indonesia, media tersebut pernah berperan sebagai Aktor Transnasional dalam Membentuk Nation-Branding Amerika di Indonesia. Mengingat media massa adalah salah satu sumber utama dalam mendapatkan informasi. Selain itu juga adanya Non Governmental Organization (NGO), NGO sendiri juga memiliki peran penting bagi masyarakat sendiri karena organisasi non pemerintah tidak ingin terlibat agenda dari pemerintahan karena untuk menjaga transparansi. Dari kalangan masyarakat juga ada influencer sosial media, influencer sendiri juga memiliki peran besar bagi kalangan masyarakat untuk mempengaruhi agenda tertentu. Dengan adanya diplomasi publik, Organisasi Non Pemerintah (NGO),masyarakat hingga media massa dapat berperan aktif dalam menjalankan diplomasi publik. Terlibat nya NGO dan media massa tentu dapat melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Ditambah lagi dengan adanya media massa tentunya akan lebih transparan. Dapat disimpulkan bahwa peran publik sangat penting dalam menjalankan diplomasi publik.
Baca Juga : Pentingnya Pelibatan Masyarakat dalam Penyusunan AMDAL
Kegiatan Diplomasi Publik di Indonesia
Sumber Gambar: https://bandung.kompas.com/read/2022/02/16/133816278/jabar-jadi-tuan-rumah-3-agenda-g20-simak-beragam-hal-menarik?page=all
Dalam kegiatan diplomasi publik, Indonesia juga memiliki peran yang sangat besar bagi dunia. Contohnya adalah tahun ini Indonesia terpilih menjadi tuan rumah dalam Konferensi tingkat tinggi G20, U20, dan Y20, G20 atau The group of twenty merupakan Merupakan forum kerjasama multilateral yang beranggotakan 19 negara besar dan Uni Eropa (UE). G20 menyumbang lebih dari 60% populasi dunia, 75% perdagangan dunia, dan 80% PDB dunia. Urban 20 merupakan bagian dari presidensi G20, sebuah konferensi yang bertujuan untuk membawa isu-isu perkotaan ke garis depan agenda G20. U20 merupakan forum bagi para pemimpin kota-kota dan pemerintah daerah untuk mengarahkan isu iklim global dan pembangunan berkelanjutan kepada para pemimpin nasional. Sedangkan Y20 merupakan wadah konsultasi resmi bagi para pemuda dari seluruh negara anggota G20 untuk dapat saling berdialog. Y20 mendorong para pemuda sebagai pemimpin masa depan untuk meningkatkan kesadaran terhadap permasalahan global, untuk bertukar ide, berargumen, bernegosiasi, hingga mencapai konsensus.