Tag: #ASEAN

Partisipasi Publik dalam Mewujudkan ASEAN Matters dan Epicentrum of Growth

IAP2 Indonesia – Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) menetapkan visi untuk tahun 2023, yaitu menciptakan masyarakat yang terintegrasi secara ekonomi, bersatu secara politik, bertanggung jawab secara sosial, dan berpusat pada masyarakat. Untuk mencapai visi ini, ASEAN mengidentifikasi beberapa prioritas utama, termasuk promosi perdamaian, keamanan, dan stabilitas regional, peningkatan kerja sama dan integrasi ekonomi, serta penguatan hubungan sosial dan budaya antara negara anggota.

Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, Pemerintah Indonesia yakin bahwa tema ASEAN Matters: Epicentrum of Growth bisa mengiringi keketuaan nya dan berdampak positif pada negara-negara anggotanya. Lantas, apa sebenarnya makna dari tema ini?

Tema ini terdiri dari dua elemen besar, yaitu ASEAN Matters dan Epicentrum of Growth. Partisipasi publik sangat penting dalam mencapai tujuan ASEAN di tahun 2023 karena dapat memastikan bahwa kebijakan yang diambil oleh ASEAN mewakili kepentingan semua pihak. Dalam konteks ini, ASEAN mempromosikan partisipasi publik dalam proses pengambilan keputusan, termasuk melibatkan masyarakat sipil, sektor swasta, dan kelompok masyarakat adat. ASEAN juga mempromosikan transparansi dan akuntabilitas dalam proses pengambilan keputusan, serta membangun mekanisme untuk memfasilitasi partisipasi publik yang lebih luas dan efektif.

ASEAN Matters

ASEAN Matters mencakup berbagai isu penting yang mempengaruhi wilayah ASEAN dan masyarakatnya. Beberapa isu utama yang menjadi fokus ASEAN adalah ketahanan energi, ketahanan pangan, ketegangan di sekitar Taiwan, Laut China Selatan, hubungan AS-China, dan pemulihan ekonomi karena COVID-19. ASEAN sedang mengupayakan solusi damai atas ketegangan di sekitar Taiwan dan Laut China Selatan dengan mempromosikan dialog dan keterlibatan antara semua pihak yang terlibat.

ASEAN juga memperjuangkan perdamaian, stabilitas, dan keamanan di kawasan Asia-Pasifik dengan mengadopsi tata kelola internasional yang berbasis aturan dan solusi damai atas konflik antara AS dan China. Selain itu, ASEAN sedang memperkuat ekonominya dengan mengembangkan komunitas ekonomi regional yang ditandai dengan aliran bebas barang, jasa, investasi, dan tenaga kerja terampil. ASEAN juga sedang mempromosikan pengembangan sektor pertumbuhan baru, seperti ekonomi digital, ekonomi hijau, dan ekonomi kreatif.

Partisipasi publik menjadi sangat penting dalam mencapai tujuan ASEAN di tahun 2023. ASEAN mempromosikan partisipasi publik dalam proses pengambilan keputusan dengan melibatkan masyarakat sipil, sektor swasta, dan kelompok masyarakat adat. ASEAN juga mempromosikan transparansi dan akuntabilitas dalam proses pengambilan keputusan serta membangun mekanisme untuk memfasilitasi partisipasi publik yang lebih luas dan efektif. Dengan dukungan dan kerja sama dari semua negara anggota, ASEAN dapat mencapai visinya sebagai masyarakat yang terintegrasi secara ekonomi, bersatu secara politik, bertanggung jawab secara sosial, dan berpusat pada masyarakat. ASEAN akan terus berperan penting dalam membentuk masa depan kawasan Asia-Pasifik dan dunia.

Foto: Pembangkit Listrik Tenaga Surya (Media Indonesia)

Ketahanan Energi

Ketahanan energi sangat penting bagi ASEAN, dan wilayah ini sedang berusaha untuk memastikan energi yang aman, terjangkau, dan berkelanjutan untuk semua. Saat ini, ASEAN sedang mengedepankan pengembangan sumber energi terbarukan, seperti tenaga surya, angin, dan hidro, serta mengeksplorasi potensi energi nuklir. Selain itu, ASEAN juga tengah mempromosikan efisiensi dan konservasi energi untuk mengurangi ketergantungan wilayah terhadap bahan bakar fosil.

Baca Juga : Perkembangan Pengaduan Pelayanan Publik Di Indonesia

Ketahanan Pangan

Foto: Petani memanen padi di sawah yang banjir di Desa Kasihan, Sukolilo, Pati, Jawa Tengah. Di tahun 2019, lebih dari 200 hektar sawah di area ini banjir setelah hujan deras selama tiga hari. (Greenpeace.org)

Memastikan akses ke makanan yang aman, bergizi, dan mencukupi untuk semua merupakan hal penting bagi ASEAN. ASEAN sedang mempromosikan pengembangan pertanian berkelanjutan, pengurangan limbah makanan, dan peningkatan standar keselamatan pangan. ASEAN juga tengah berupaya meningkatkan efisiensi dan ketahanan rantai pasok makanan untuk memastikan ketersediaan makanan bagi konsumen secara tepat waktu dan terjangkau.

Ketegangan di sekitar Taiwan

Sumber foto: news.detik.com

Ketegangan di sekitar Taiwan menjadi perhatian bagi wilayah ASEAN, dan wilayah ini sedang berusaha untuk mempromosikan perdamaian, stabilitas, dan keamanan di kawasan Asia-Pasifik. ASEAN sedang mempromosikan dialog dan keterlibatan antara semua pihak yang terlibat dan sedang memperjuangkan solusi damai atas konflik yang terjadi. ASEAN juga sedang meningkatkan kerja sama pertahanan dan keamanan serta mempromosikan pengembangan tindakan pencegahan konflik di antara negara anggota.

Baca Juga : Kepemimpinan Indonesia dalam Transformasi Ekonomi Berkelanjutan

Laut China Selatan

AFP PHOTO/PHILIPPINE COAST GUARD

Foto yang diambil pada 6 Februari 2023 dan dirilis oleh Badan Keamanan Laut (Bakamla) Filipina, Senin (13/2/2023), ini memperlihatkan kapal Bakamla China menyorotkan lampu sinar laser ukuran standar militer ke arah kapal Bakamla Filipina, sekitar 20 kilometer dari Beting Second Thomas di Kepulauan Spratly, area sengketa Laut China Selatan.

ASEAN sedang berupaya untuk mempertahankan perdamaian, stabilitas, dan keamanan di Laut China Selatan sebagai bagian dari prioritas utama dalam ASEAN Matters 2023. ASEAN sedang mendorong adopsi Kode Etik di kawasan tersebut, yang bertujuan untuk mengelola ketegangan dan mencegah eskalasi konflik serta mencari penyelesaian damai atas sengketa yang ada. Selain itu, ASEAN sedang mengadvokasi penghormatan terhadap hukum internasional, termasuk Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut agar dapat mencapai perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut. Hal ini sejalan dengan visi ASEAN 2023 untuk menciptakan masyarakat yang bersatu secara politik, terintegrasi secara ekonomi, bertanggung jawab secara sosial, dan berpusat pada masyarakat.

Hubungan AS-China

Sumber foto: Bisnis.com

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken berbicara dalam konferensi pers di Departemen Luar Negeri di Washington, DC, AS, pada Rabu, 11 Januari 2023. AS dan Jepang mengumumkan rencana untuk memperkuat kerja sama pertahanan di darat, di laut, dan di ruang angkasa saat mereka mengungkapkan keprihatinan yang berkembang tentang tantangan yang berkembang yang ditimbulkan oleh China dan oleh hubungannya dengan Rusia. – Bloomberg

ASEAN berusaha mengadopsi tata kelola internasional yang berbasis aturan dan solusi damai atas konflik antara AS dan China. Selain itu, ASEAN juga meningkatkan kerja sama ekonomi dan mempromosikan pengembangan wilayah Indo-Pasifik yang terbuka dan bebas. ASEAN percaya hal ini kunci untuk menciptakan perdamaian, stabilitas, dan keamanan di kawasan Asia-Pasifik dan untuk terciptanya komunitas ekonomi regional yang kuat dan berkelanjutan.

Krisis Myanmar

Warga Myanmar melakukan aksi unjuk rasa memperingati dua tahun kudeta militer yang mereka tolak di depan Kedubes Myanmar di Bangkok, Thailand, Rabu (1/2/2023). – (AP Photo/Sakchai Lalit)

ASEAN membutuhkan kepemimpinan yang mampu mendorong kerja sama dan stabilitas di kawasan tersebut, termasuk dalam menghadapi krisis Myanmar. Indonesia akan mengambil pendekatan diplomasi dan dialog dengan semua pihak yang terlibat dalam krisis Myanmar, sambil mempromosikan perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan, serta mempromosikan kerja sama ekonomi antara negara-negara anggota ASEAN. Indonesia juga akan fokus pada upaya untuk menjaga ketahanan energi dan ketahanan pangan di kawasan tersebut. Namun, tantangan seperti ancaman terorisme dan perubahan iklim tetap dihadapi, dan Indonesia akan bekerja sama dengan negara-negara anggota ASEAN dan mitra lainnya untuk mencari solusi yang tepat dan efektif.

 

Pemulihan Ekonomi karena COVID-19

Suasana di sebuah pasar di Jakarta pada masa pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar. – (Sumber Foto: bbc.com)

Pandemi COVID-19 berdampak signifikan pada perekonomian ASEAN, sehingga wilayah ini sedang berupaya untuk memperkuat kembali ekonominya dan meningkatkan ketahanannya. ASEAN sedang mendorong adopsi tindakan untuk mendukung bisnis dan pekerja, demi meningkatkan infrastruktur digital, dan mengembangkan sektor pertumbuhan baru. ASEAN juga sedang mengupayakan pengembangan sistem kesehatan regional dan meningkatkan kerja sama di bidang kesehatan masyarakat, termasuk pengembangan dan distribusi vaksin. Partisipasi publik menjadi sangat penting dalam mencapai tujuan ASEAN di tahun 2023. Dalam konteks ini, ASEAN sedang mempromosikan partisipasi publik dalam proses pengambilan keputusan, termasuk melibatkan masyarakat sipil, sektor swasta, dan kelompok masyarakat adat. ASEAN juga sedang mempromosikan transparansi dan akuntabilitas dalam proses pengambilan keputusan serta membangun mekanisme untuk memfasilitasi partisipasi publik yang lebih luas dan efektif..

Partisipasi publik dapat mempengaruhi langkah-langkah yang diambil ASEAN dalam berbagai isu penting yang mempengaruhi wilayah ASEAN dan masyarakatnya, seperti ketahanan energi, ketahanan pangan, ketegangan di sekitar Taiwan, Laut China Selatan, hubungan AS-China, dan pemulihan ekonomi karena COVID. Dalam hal ketahanan energi, partisipasi publik dapat membantu memastikan strategi dan kebijakan yang diambil ASEAN mewakili kepentingan semua pihak, termasuk dalam pengembangan sumber energi terbarukan dan efisiensi energi. Dalam hal ketahanan pangan, partisipasi publik dapat membantu memastikan akses yang aman, bergizi, dan mencukupi untuk semua, serta pengembangan pertanian berkelanjutan dan standar keselamatan pangan. Dalam hal ketegangan di sekitar Taiwan dan Laut China Selatan, partisipasi publik dapat membantu mempromosikan solusi damai melalui dialog dan keterlibatan antara semua pihak yang terlibat, serta mendukung adopsi Kode Etik dan penghormatan terhadap hukum internasional. Dalam hal hubungan AS-China, partisipasi publik dapat membantu memastikan ASEAN mengadopsi tata kelola internasional yang berbasis aturan dan solusi damai atas konflik antara AS dan China, serta meningkatkan kerja sama ekonomi dan mempromosikan pengembangan wilayah Indo-Pasifik yang terbuka dan bebas. Dalam hal pemulihan ekonomi karena COVID, partisipasi publik dapat membantu mendukung tindakan untuk mendukung bisnis dan pekerja, meningkatkan infrastruktur digital, dan mengembangkan sektor pertumbuhan baru seperti ekonomi digital dan ekonomi kreatif.

Baca Juga : Membersamai Mitra Bisnis dalam Kunjungan Kerja Bank Pembangunan Asia

Epicentrum of Growth

Epicentrum of Growth mengacu pada potensi wilayah ASEAN sebagai pusat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Wilayah ini memiliki populasi yang muda dan dinamis, sumber daya alam yang melimpah, dan lokasi strategis yang menghubungkan kawasan Asia-Pasifik. Untuk mewujudkan potensi ini, ASEAN sedang mempromosikan pengembangan komunitas ekonomi regional yang ditandai dengan aliran bebas barang, jasa, investasi, dan tenaga kerja yang terampil. ASEAN juga sedang mempromosikan pengembangan infrastruktur, peningkatan konektivitas digital, dan fasilitasi perdagangan dan investasi antara negara anggota. ASEAN juga sedang mengeksplorasi potensi sektor pertumbuhan baru, seperti ekonomi digital, ekonomi hijau, dan ekonomi kreatif.

Oleh karena itu partisipasi publik sangatlah penting dalam mencapai tujuan ASEAN di tahun 2023 karena dapat memastikan bahwa kebijakan yang diambil oleh ASEAN mewakili kepentingan semua pihak. Dalam konteks ini, ASEAN mempromosikan partisipasi publik dalam proses pengambilan keputusan, termasuk melibatkan masyarakat sipil, sektor swasta, dan kelompok masyarakat adat. ASEAN juga mempromosikan transparansi dan akuntabilitas dalam proses pengambilan keputusan, serta membangun mekanisme untuk memfasilitasi partisipasi publik yang lebih luas dan efektif. Dengan demikian, partisipasi publik dapat mendukung pengembangan komunitas ekonomi regional dan memperkuat ASEAN sebagai pusat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi di kawasan Asia-Pasifik.

 

Indonesia Ikut Andil Dalam KTT Amerika-ASEAN, Apa Hasilnya?

IAP2 Indonesia – Indonesia dan negara ASEAN lainnya menghadiri konferensi tingkat tinggi AS – ASEAN, tentu ini merupakan sebuah momentum bagi ASEAN untuk meningkatkan kerja sama dengan negara adidaya tersebut, lalu apa hasilnya?

KTT Amerika – ASEAN

Sumber Gambar: cnnindonesia.com

Amerika Serikat (AS) menjadi tuan rumah KTT AS – ASEAN pada 12 Mei 2022 di Washington, D.C. Itu diadakan. Pada forum besar yang diadakan untuk pertama kalinya dalam 45 tahun ini, Amerika Serikat menekankan urgensi kerjasama AS – ASEAN dalam memastikan keamanan, kemakmuran, dan pemenuhan hak terhadap hak asasi manusia. Dilansir dari kemlu.go.id, KTT Khusus ASEAN dan Amerika Serikat ini merupakan pertemuan secara tatap muka pertama antara pemimpin ASEAN dan Presiden AS sejak tahun 2017.

Baca Juga : Perbedaan Dari Citizen Engagement Dan Citizen Participation

Sebelumnya Presiden Biden hadir pada KTT ASEAN – AS ke-9 pada 26 Oktober 2021 secara virtual karena adanya pandemi Covid – 19. Amerika Serikat adalah mitra strategis ASEAN. KTT Khusus kali ini, yang sekaligus sebagai seremoni 45 tahun kemitraan ASEAN – AS, adalah momentum buat memperkuat kemitraan tersebut. Berdasarkan data Sekretariat ASEAN, Amerika Serikat adalah kawan dagang ke 2 terbesar sesudah RRT & asal investasi primer ke ASEAN menggunakan nilai investasi USD 35 milyar dalam tahun 2020.

Baca Juga : Akselerasi Transisi Energi dengan Forum Transisi Energi G20 

Hasil dari KTT Amerika – ASEAN

Sumber Gambar: dunia.tempo.co

Menteri Luar Negeri  RI Ibu Retno Marsudi telah merilis hasil pernyataan bersama pada KTT Khusus ASEAN AS yang diadakan 12 hingga 13 Mei 2022 untuk pertama kalinya di Washington, DC. KTT tersebut, yang dihadiri oleh para pemimpin ASEAN dan Presiden AS Joe Biden, memberikan pernyataan visi bersama ASEAN-US Joint Vision Statement, Indonesia juga berperan sebagai koordinator dalam memimpin perundingan joint vision statement, joint vision statement ini merupakan  komitmen kedua belah pihak untuk meningkatkan kerjasama di berbagai sektor strategis.

Baca Juga : Menyongsong Society 5.0, Ekonomi Sirkular Tetap Ambil Peran 

  1. Pertama, memperkuat kerja sama pemulihan pandemi dan keselamatan kesehatan untuk membangun ketahanan atau resiliensi di masyarakat.
  2. Kedua,  penguatan rantai pasok alat kesehatan, obat-obatan, vaksin dan produk pertanian serta penguatan kerja sama dan koneksi ekonomi untuk  mendorong koneksi regional dan mendorong promosi transportasi berkelanjutan, termasuk kendaraan listrik, dan meningkatkan kemampuan keamanan siber dan promosi literasi digital yang komprehensif.
  3. Ketiga, Retno Marsudi juga mengatakan Pernyataan Visi Bersama termasuk memperkuat kerjasama perubahan iklim. Pendanaan akan diberikan melalui US – ASEAN Climate Future Program untuk mendukung implementasi Nationally Determined Contributions (NDCs) di negara-negara ASEAN.
  4. Keempat, perluasan kerjasama pendidikan, termasuk penguatan kerjasama antara perguruan tinggi dan dunia usaha. Melalui program Billion Future, ditugaskan untuk meningkatkan pengembangan pendidikan, melatih guru dan mempromosikan pengarusutamaan gender. Kelima, memperkuat kerja sama maritim melalui mekanisme yang dipimpin ASEAN berupa penguatan koordinasi antar instansi terkait, termasuk lembaga penegak hukum maritim. Hal ini dapat ditingkatkan dengan meningkatkan kesadaran sektor maritim, memastikan pencarian dan penyelamatan, keselamatan maritim, dan bekerja sama untuk membasmi Illegal, unreported, and Unregulated (IUU) fishing (penangkapan ikan ilegal).