Perjanjian Roem-Royen: Bukti Keterlibatan Rakyat

IAP2 Indonesia – Perjanjian Roem-Royen merupakan salah satu momen penting dalam sejarah perjuangan diplomasi Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan dari Belanda. Perjanjian ini lahir di tengah situasi politik dan militer yang sangat genting pasca Agresi Militer Belanda II tahun 1948, ketika Belanda berusaha kembali menguasai wilayah Indonesia dan belum mengakui kemerdekaan Indonesia secara penuh. Setelah serangkaian perjanjian sebelumnya seperti Linggarjati dan Renville gagal membawa perdamaian, agresi militer kembali meletus dan menyebabkan pemerintah Indonesia terpaksa menjalankan pemerintahan darurat dan melakukan perlawanan secara gerilya.

Namun, perlawanan rakyat Indonesia yang gigih, terutama melalui aksi-aksi seperti Serangan Umum 1 Maret 1949, berhasil menunjukkan eksistensi dan semangat juang Republik Indonesia di mata dunia. Tekanan dari perlawanan rakyat di dalam negeri, dukungan internasional, serta desakan Dewan Keamanan PBB akhirnya memaksa Belanda untuk kembali ke meja perundingan. Dalam konteks inilah, Perjanjian Roem-Royen yang ditandatangani pada 7 Mei 1949 di Hotel Des Indes, Jakarta, menjadi titik balik penting menuju pengakuan kedaulatan Indonesia secara penuh oleh Belanda melalui Konferensi Meja Bundar di kemudian hari.

Berikut adalah 5 isi utama Perjanjian Roem-Royen yang secara langsung berkaitan dengan aspirasi dan perjuangan rakyat Indonesia:

1. Penghentian Perang Gerilya oleh Pihak Indonesia

Sumber foto: museum soesilo soedarman

Pihak Republik Indonesia akan memerintahkan para pejuang dan rakyat bersenjata untuk menghentikan aksi perang gerilya. Ini menunjukkan bahwa perjuangan rakyat selama ini melalui perlawanan bersenjata telah diakui sebagai bagian dari proses diplomasi. Penghentian perlawanan bukan berarti menyerah, melainkan sebagai langkah strategis untuk membuka jalan perdamaian dan pengakuan kedaulatan secara resmi.

2. Kembalinya Pemerintahan Republik Indonesia ke Yogyakarta

Sumber foto: pusat sejarah TNI

Belanda setuju untuk mengembalikan pemerintahan RI ke Yogyakarta, yang sebelumnya diduduki Belanda saat Agresi Militer II. Yogyakarta adalah simbol pusat perjuangan dan pemerintahan Republik. Kembalinya pemerintahan ke Yogyakarta berarti pengakuan atas legitimasi dan kedaulatan Republik yang diperjuangkan oleh rakyat selama ini.

3. Pembebasan Semua Tahanan Politik dan Pejuang

Sumber foto: national army museum

Belanda berkomitmen membebaskan semua tahanan politik dan tahanan perang tanpa syarat. Banyak pejuang kemerdekaan yang ditangkap selama agresi militer. Pembebasan mereka adalah pengakuan atas pengorbanan rakyat dan pejuang, serta langkah penting untuk menyatukan kembali bangsa dalam menghadapi proses diplomasi.

4. Pengakuan Eksistensi Republik Indonesia dalam Kerangka Negara Indonesia Serikat (NIS)

Sumber foto: kompas com

Belanda mengakui keberadaan Republik Indonesia sebagai bagian dari Negara Indonesia Serikat. Meskipun belum pengakuan kedaulatan penuh, pengakuan ini merupakan langkah penting yang mengakui eksistensi dan legitimasi negara hasil perjuangan rakyat, sekaligus membuka jalan menuju kedaulatan penuh.

Baca Juga : Partisipasi Publik Bukan Hanya Sekadar Formalitas

5. Kesepakatan untuk Mengadakan Konferensi Meja Bundar (KMB)

Sumber foto: ruangguru

Kedua pihak sepakat untuk mengadakan KMB sebagai langkah akhir penyerahan kedaulatan Indonesia secara penuh dan tanpa syarat. KMB merupakan puncak dari perjuangan diplomasi yang didukung oleh rakyat. Kesepakatan ini menunjukkan bahwa perjuangan rakyat tidak sia-sia dan akan berujung pada pengakuan kedaulatan Indonesia secara resmi oleh dunia internasional.

 

Kesimpulan

Perjanjian Roem-Royen merupakan hasil diplomasi penting yang lahir dari perjuangan rakyat Indonesia melawan agresi Belanda. Perjanjian ini mengakhiri konflik militer, mengembalikan pemerintahan Republik ke Yogyakarta, membebaskan tahanan politik, dan membuka jalan bagi pengakuan kedaulatan Indonesia secara penuh. Dengan demikian, perjanjian ini menjadi bukti nyata keterlibatan dan peran aktif rakyat dalam meraih kemerdekaan bangsa.

 

 

Referensi

Wikipedia Bahasa Indonesia (2025). Perjanjian Roem-Roijen.

Gramedia Literasi (18 Februari 2025). Isi Perjanjian Roem Royen, Latar Belakang, Tokoh, dan Peristiwa.

Abhiseva.id. Perjanjian Roem-Royen (7 Mei 1949).

Bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *