IAP2 Indonesia – Banjir bandang dahsyat yang melanda Sumatra Barat pada 26 November 2025 menjadi salah satu tragedi terparah dalam sejarah bencana hidrometeorologi Indonesia. Peristiwa ini menewaskan 234 orang, melukai 113 lainnya, dan memaksa 24.049 jiwa mengungsi dari total 256.881 penduduk terdampak di berbagai kabupaten seperti Padang Pariaman, Agam, dan sekitarnya. Lumpur deras yang menyapu permukiman, jalan raya, dan sawah menimbulkan kerusakan infrastruktur masif, meninggalkan masyarakat dalam kondisi putus asa. Namun, di tengah kehancuran itu, muncul wajah nyata partisipasi publik melalui solidaritas warga yang luar biasa. Gotong royong pentahelix—kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, bisnis, akademisi, dan media—menjadi motor penggerak penanggulangan, membuktikan bahwa kekuatan kolektif rakyat Indonesia mampu mengubah tragedi menjadi cerita ketangguhan.
Partisipasi publik bukan sekadar bantuan sementara, melainkan keterlibatan aktif yang mencakup evakuasi, distribusi logistik, pembersihan, hingga pemulihan psikososial. Di Sumatra Barat, tradisi gotong royong yang telah mengakar sejak zaman dahulu langsung teraktivasi. Warga lokal membentuk tim sukarelawan dadakan, menggunakan perahu karet dan truk pick-up untuk mengevakuasi tetangga mereka dari genangan lumpur setinggi dua meter. Anak muda mendirikan posko tenda darurat di masjid-masjid dan lapangan terbuka, menyediakan makanan hangat, air bersih, dan obat-obatan dasar bagi ribuan pengungsi. Solidaritas ini tidak terbatas pada korban langsung; keluarga di desa tetangga membuka rumah mereka sebagai tempat pengungsian sementara, berbagi makanan dari dapur bersama yang dimasak secara bergotong royong. Fenomena ini mencerminkan esensi partisipasi publik sebagai bentuk demokrasi lokal, di mana setiap individu merasa bertanggung jawab atas nasib bersama.
Respons Cepat Pemerintah Daerah dan Aparatur Negara

Sumber: tribun sumbar
Pemerintah Provinsi Sumatra Barat menunjukkan komitmen nyata dengan mengerahkan 100 aparatur sipil negara (ASN) dari 20 OPD untuk aksi bersih-bersih lumpur di Kelurahan Gurun Laweh, Padang. Tim ini fokus memulihkan akses jalan utama yang terputus, membersihkan saluran drainase tersumbat, dan membersihkan rumah-rumah warga dari endapan lumpur setebal 1-2 meter. Gubernur Sumbar secara langsung memimpin koordinasi, memastikan alat berat seperti ekskavator dan buldoser didistribusikan ke titik-titik kritis. Selain itu, Pengadilan Negeri (PN) Koto Baru turun tangan dengan menyalurkan bantuan berupa beras, mie instan, pakaian layak pakai, dan obat-obatan ke desa-desa terdampak. Hakim dan staf pengadilan tidak hanya memberi materi, tapi juga bergabung dalam tim pembersihan, mencontohkan bahwa aparatur negara harus menjadi teladan dalam gotong royong.
Kolaborasi militer semakin memperkuat respons ini. Babinter Lanud Sutan Sjahrir menggelar operasi bersih-bersih di Jorong Sawah Suduik, Pesisir Selatan, di mana personil TNI AU bekerja sama dengan warga membersihkan puing-puing dan mendistribusikan logistik. Aksi ini tidak hanya fisik, tapi juga membangun semangat kebersamaan, di mana prajurit dan masyarakat saling bergantian mengangkut lumpur dengan gayung dan karung. Wakil Ketua MPR secara terbuka memuji inisiatif ini, menekankan bahwa semangat gotong royong adalah kunci menghadapi bencana di era perubahan iklim yang semakin ekstrem. Respons pemerintah daerah ini membuktikan partisipasi publik bukan monopoli masyarakat sipil, melainkan sinergi lintas institusi yang inklusif.
Peran Penting Artis dan Influencer dalam Penggalangan Donasi

Sumber: eXpos Sumbar
Solidaritas nasional mencapai puncak melalui inisiatif artis dan influencer yang memanfaatkan platform digital untuk membuka donasi terbuka bagi siapa saja yang ingin menyumbang. Influencer ternama Ferry Irwandi menjadi pionir, menggalang Rp10,3 miliar dalam waktu 24 jam melalui Kitabisa dan siaran langsung Instagram. Ia tidak hanya mengumpulkan dana, tapi juga terjun langsung ke Sumatra Barat, mendistribusikan bantuan ke pengungsi dan melaporkan transparansi secara langsung via story, menciptakan “audit sosial” yang membangun kepercayaan donatur. Praz Teguh menyusul dengan Rp3-5,1 miliar, sementara Rachel Vennya, Ivan Gunawan (donasi Rp150 juta via Mandjha Hijab), Nikita Willy, Wulan Guritno (Rp24 juta), dan Yasmin Napper membuka posko virtual yang meraup jutaan rupiah dalam hitungan hari.
Fenomena ini menunjukkan kekuatan media sosial sebagai alat partisipasi publik modern. Ajakan donasi artis terasa personal karena konten emosional seperti video langsung dari lokasi, foto before-after, dan testimoni korban, membuat netizen merasa dekat dengan penderitaan. Hingga 9 Desember 2025, total donasi dari 9 artis dan influencer mencapai puluhan miliar, digunakan untuk tenda, selimut, makanan bergizi, dan psikolog untuk anak-anak trauma. Meski Menteri Sosial mengingatkan pentingnya izin resmi untuk transparansi, inisiatif ini diakui mempercepat bantuan ke daerah terpencil. Solidaritas digital ini mengubah rakyat Indonesia dari penonton pasif menjadi partisipan aktif, membuktikan bahwa setiap transfer Rp10.000 pun berkontribusi pada pemulihan.
Dampak Solidaritas sebagai Bentuk Partisipasi Publik Nasional

Sumber: dompet dhuafa
Partisipasi publik dalam banjir bandang Sumbar 2025 bukan hanya reaktif, tapi juga preventif. Komunitas lokal mulai membahas pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) untuk cegah banjir ulang, dengan warga menanam pohon di lereng bukit dan membersihkan sungai secara rutin. Donasi influencer memungkinkan pembangunan sistem peringatan dini sederhana berbasis WhatsApp grup antardesa, meningkatkan kesiapsiagaan. Secara keseluruhan, tragedi ini menurunkan angka kematian sekunder seperti kelaparan dan penyakit, berkat distribusi logistik yang efisien.
Data BNPB menunjukkan pola serupa di bencana sebelumnya, di mana partisipasi publik menyumbang 40-60% keberhasilan pemulihan. Di Sumbar, ribuan relawan nasional berdatangan, membentuk jaringan solidaritas yang melintasi pulau. Ini mencerminkan identitas bangsa: Bhineka Tunggal Ika dalam aksi nyata.
Tantangan dan Strategi Penguatan ke Depan

Sumber: merdeka com
Meski impresif, partisipasi publik menghadapi tantangan seperti miskomunikasi antarposko, banjir donasi tak terduga, dan kurangnya pelatihan relawan darurat. Solusinya adalah platform terintegrasi seperti InaRISK BNPB yang dikombinasikan dengan pelatihan gotong royong digital. Pemerintah harus fasilitasi sertifikasi influencer donasi, sementara masyarakat dorong literasi bencana di sekolah.
Baca juga: Membangun Kepercayaan Melalui Keterlibatan Publik yang Bermakna
Tragedi 26 November 2025 abadi sebagai bukti bahwa solidaritas warga adalah wajah nyata partisipasi publik di Indonesia. Kekuatan ini, dari ASN membersihkan lumpur hingga transfer digital artis, membangun ketangguhan nasional. Dengan komitmen berkelanjutan, Indonesia siap hadapi bencana masa depan sebagai bangsa yang bersatu.
Kesimpulan
Banjir bandang Sumatra Barat pada 26 November 2025 menewaskan 234 orang dan mengungsikan 24.049 jiwa, namun solidaritas warga melalui gotong royong pentahelix—dari ASN pembersih lumpur hingga donasi Rp10 miliar influencer seperti Ferry Irwandi—menjadi wajah nyata partisipasi publik yang mempercepat pemulihan. Kekuatan kolektif ini membuktikan partisipasi publik sebagai pilar ketangguhan nasional, meski butuh penguatan koordinasi dan teknologi peringatan dini.
Referensi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana. (2025). Buletin Info Bencana April 2025.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana. (2025). Data Bencana Indonesia 2024.
Detik.com. (2025, 6 Desember). Artis Indonesia turun tangan galang bantuan buat Sumatera.
Hindsight.id. (2025, 4 Desember). Publik figur dengan penggalangan donasi terbesar untuk korban banjir Sumatera.
Liputan6.com. (2025, 3 Desember). 9 artis dan influencer galang donasi untuk Sumatra-Aceh, Ferry Irwandi capai Rp10 miliar.
Detik.com. (2025, 1 Desember). Waka MPR tekankan pentingnya semangat gotong royong dalam hadapi bencana.
