Isu keberlanjutan akhir-akhir ini sudah menjadi trend bagi para pelaku bisnis dan lembaga/instansi serta praktisi profesional. Semangat untuk mulai memberi manfaat dan dampak postif pada aspek ekonomi, lingkungan dan sosial mulai meningkat. Hal tersebut membuat para pelaku dan praktisi mencoba untuk memberikan perhatian khusus pada setiap kegiatan operasional dan produksi agar berkelanjutan.
Setiap upaya dan strategi yang dilakukan oleh pelaku usaha bisnis dan lembaga/instansi perlu untuk dipublikasikan kepada masyarakat luas. Untuk itu dibutuhkan kapasitas bagi para pelaku usaha bisnis dan lembaga/instansi untuk dapat mengolah data menjadi informasi yang valid dan relevan yang kemudian terkomunikasikan dengan baik pada laporan keberlanjutan.
Pelaporan keberlanjutan haruslah memenuhi standar yang berlaku secara internasional untuk dapat meningkatkan daya saingnya di pasar global. Untuk itu para pelaku bisnis dan lembaga/instansi perlu mengetahui lembaga/organisasi mana yang menyediakan standarisasi dalam pelaporan keberlanjutan/sustainability reporting.
Dalam hal ini Anwar Muhammad Foundation (AMF) bekerjasama dengan Global Reporting Initiative (GRI) memberikan lokalatih para pelaku usaha UMKM dan organisasi nirlaba untuk dapat meningkatkan kapasitasnya dalam menyusun laporan keberlanjutan/sustainability report yang sesuai dengan standar GRI. GRI adalah organisasi internasional independen yang telah memelopori pelaporan keberlanjutan sejak 1997.
Untuk itu IAP2 Indonesia ikut berpartisipasi dalam lokalatih yang diadakan pada Kamis dan Jumat, 20-21 Februari 2020. Bertempat di Mula by Galeria, Cilandak Town Square, kegiatan lokalatih berjalan dengan baik dan lancar. Dipandu oleh pemateri dari Aldi Muhammad Alizar (Founder AMF) dan Sheila Teta Carina. Peserta yang hadir datang dari berbagai UMKM yang memiliki fokus ke produk pertanian dan organik serta lembaga nirlaba seperti IAP2 Indonesia.
Dengan mengusung tema “Laporan Berkelanjutan untuk Mendukung Pengembangan Bisnis Bagi Pelaku UMKM”, materi yang diberikan seputar pengenalan GRI dan AMF, POJK 51, Standar GRI 101, 102, 103, 200, 300, dan 400. GRI juga memberikan akses terhadap platform digital dan template secara gratis untuk dapat dimanfaatkan oleh UMKM dalam menulis laporannya yang akan dibantu secara berkala oleh GRI.
Baca juga seri kabar dalam negeri lainnya: Partispasi IAP2 Indonesia dalam MGG Alumni Meeting
Bagi IAP2 Indonesia kegiatan lokalatih ini sangat bermanfaat dan penting sekali untuk dapat diikuti oleh seluruh UMKM dan lembaga/instansi di Indonesia. Hal tersebut dikarenakan di era global saat ini dan dengan adanya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs) menuntut para stakeholder dapat saling bermitra dengan pihak lainnya untuk dapat bersama-sama meningkatkan dampak positif dalam aspek ekonomi, lingkungan dan sosial masyarakat.
Ikuti terus informasi terkini dari kami seputar partisipasi publik dan keterlibatan stakeholder, jangan sampai ketinggalan jadwal pelatihan, seminar, panel diskusi, dll dari IAP2 Indonesia. Pantau terus perkembangannya di website dan sosial media IAP2 Indonesia.