Tag: Ekonomi

Partisipasi Publik Menghadapi Ancaman Resesi Ekonomi 2023

IAP2 Indonesia – Saat ini dunia sedang dihadapi dengan kondisi ekonomi yang sangat dinamis. Hal tersebut dikarenakan Pandemi Covid-19 yang terjadi 2 tahun terakhir memberi dampak yang sangat signifikan ke berbagai sektor kehidupan manusia. Akumulasi dampak tersebut diperkirakan akan menciptakan sebuah resesi ekonomi yang melanda seluruh dunia pada tahun 2023.

Baca Juga : Partisipasi Publik dalam Piala Dunia Qatar 2022 

Ancaman resesi ekonomi 2023

Resesi ekonomi merupakan suatu kondisi dimana perekonomian suatu negara memburuk yang dapat dilihat dari Produk Domestik Bruto (PDB) yang negatif, meningkatnya pengangguran, dan pertumbuhan ekonomi riil yang bernilai negatif selama dua kuartal berturut-turut. International Monetary Fund (IMF) memproyeksikan ekonomi global akan melambat pada tahun 2023. Pertumbuhan ekonomi global akan menurun dari 6% pada tahun 2021 menjadi 3,2 pada tahun 2022, dan diperkirakan menurun lagi menjadi 2,7% pada tahun 2023. Penyebab dari menurunnya pertumbuhan ekonomi tersebut karena adanya pembatasan aktivitas perekonomian akibat adanya Pandemi Covid-19 sekaligus krisis geopolitik  yang melanda dunia sehingga berdampak pada kenaikan inflasi dari risiko stagflasi di berbagai negara.

Baca Juga : Kemitraan Parlemen Kuat, Penanganan Perubahan Iklim Giat 

Apa yang dapat kita lakukan?

Menteri keuangan Sri Mulyani menyatakan Indonesia akan waspada dalam menghadapi gejolak ekonomi dunia. Kementerian Keuangan telah membuat Undang-Undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (UU APBN) Tahun Anggaran 2023 dengan mempertimbangkan kondisi global tersebut. Sri Mulyani menegaskan kebijakan tersebut perlu terkalibrasi, terencana, dan dikomunikasikan dengan baik kepada seluruh stakeholder termasuk masyarakat sebagai pelaku ekonomi sehingga perlu adanya partisipasi publik yang masif dalam menghadapi ancaman resesi ekonomi 2023 ini.

Menurut Nabatchi & Leighninger (2015), terdapat tiga bentuk partisipasi publik yang secara langsung dapat dilakukan dalam menghadapi resesi ekonomi 2023, yaitu:

Sumber : Dokumentasi Pribadi

  • Thick Participation

Merupakan bentuk partisipasi publik yang intensif, informatif, dan deliberatif dengan cara mengumpulkan sekelompok orang guna melakukan diskusi membahas suatu masalah. Aktor yang terlibat dalam diskusi seperti praktisi dan akademis yang memahami secara mendalam masalah tersebut. Terkait masalah resesi ekonomi bentuk partisipasi publik dapat dilakukan melalui diskusi para pakar ekonomi, pebisnis, dan masyarakat melalui seminar-seminar maupun diskusi publik.

Sumber : Dokumentasi Pribadi

  • Thin Participation

Merupakan bentuk partisipasi publik yang memungkinkan masyarakat secara luas mengekspresikan pendapat mereka mengenai suatu masalah. Setiap orang berhak menyampaikan ide, pendapat, dan gagasannya terhadap suatu kebijakan melalui media tertentu seperti survei, petisi, pendapat di sosial media, dan sebagainya. Terkait masalah resesi ekonomi bentuk partisipasi publik dapat dilakukan masyarakat dengan mempelajari maupun berpendapat mengenai ancaman resesi ekonomi 2023 di media-media mainstream.

Sumber : Dokumentasi Pribadi

  • Conventional Participation

Merupakan bentuk partisipasi publik yang diselenggarakan secara langsung oleh pembuat kebijakan dengan menyediakan ruang kepada publik untuk mendapatkan informasi dan memberikan pendapat terhadap kebijakan yang dibuat. Terkait masalah resesi ekonomi bentuk partisipasi publik dapat dilakukan melalui rapat dengar pendapat dalam proses perumusan kebijakan dengan mendengarkan rekomendasi masyarakat terkait masalah yang kemungkinan akan terjadi di lapangan.

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Baca Juga : Menyambut Indonesia Menjadi Ladang Investasi Berkelanjutan 

Apa manfaat Partisipasi Publik?

Peran partisipasi publik dalam suatu kebijakan dapat menjadi sarana pengawasan terhadap proses pembuatan kebijakan dari tahap agenda setting, formulasi masalah, implementasi, hingga evaluasi kebijakan. Seiring berjalannya waktu, publik dapat mengawasi proses pengambilan keputusan terkait kondisi ekonomi 2023 mendatang. Partisipasi publik juga penting untuk meningkatkan pemahaman publik mengenai masalah, membangun kepercayaan publik, menjaga kualitas informasi, dan menstabilkan hubungan antar stakeholder sehingga menghasilkan dukungan untuk keputusan terkait resesi ekonomi 2023 mendatang.

 

kuliah umum di SGPP - Prioritas Nasional dan Kebijakan Perdagangan Indonesia

Indonesia bisa menjadi Negara Maju?

Bogor – Dalam kesempatan kali ini kami mengikuti kuliah umum dari SGPP, bertempat dikampus SGPP, tanggal 04 Desember 2018, dibawakan oleh Gita Wirjawan. Mengusung tema Indeks Pembangunan Manusia dan Daya Saing Global: Prioritas Nasional dan Kebijakan Perdagangan Indonesia / HDI and Global Competitiveness: National Priorities and Indonesia Trade Policies.

 

Bahasan yang cukup berbobot namun tidak mengurangi keseruan suasana di dalam kelas. Interaksi yang dilakukan oleh beliau dengan para audience yang hadir menjadi unsur yang dapat menjadi point lebih sehingga membuat kuliah umum kali ini dapat menjadi ajang pembelajaran yang menyenangkan.

 

Mengawali materi yang dibawakan, Gita Wirjawan mengulas sejarah dunia dari masa ke masa untuk menjadi pembuka materi kuliah umum. Setiap umat atau kaum punya titik kejayaan dan titik keruntuhannya. Berkaca dari perjalanan sejarah, bahwa setiap masa ada kaumnya, dan setiap kaum ada masanya. Bagaimana perjalanan timbul dan tenggelamnya tentu memiliki kisahnya tersendiri.

 

Kami melihat ini merupakan kuliah umum yang baik untuk mengedukasi masyarakat. Terlebih dapat disimpulkan bahwa sejarah mengajarkan kita pengalaman yang berharga. Sesuatu yang dapat kita hindari tanpa harus mengalaminya terlebih dahulu, dan sesuatu yang dapat kita lakukan penambahan perbaikannya.

 

Mengapa suatu Negara atau kawasan dapat menjadi digdaya dalam suatu masa, dan mengapa suatu masa kawasan atau Negara tersebut “tenggelam” tidak dapat mempertahankan kejayaannya?

Salah satu hal yang dapat menjadi kunci utama untuk dapat bertahan dalam segala situasi dan kondisi adalah memiliki fleksibilitas dan pikiran yang terbuka. Untuk dapat menjawab segala tantangan zaman yang terus berubah-ubah. Negara yang memiliki jiwa open minded akan terlihat banyak diversity di dalamnya akan menghasilkan great nation.

 

Selain itu pula pengetahuan menjadi modal paling utama untuk membangun kejayaan. Pengetahuan yang terbaik dan berkualitas diperlukan untuk membangun manusia-manusia cerdas sehingga dapat membuat kebijakan. Bukan hanya dari sisi kecerdasan saja tetapi juga punya wisdom/kebaikan hati. Sehingga kebijakan yang dilahirkan dapat membangun bangsa menjadi lebih maju dan juga dapat menyentuh hati masyarakat.

 

Masyarakat yang terdidik dan memiliki kepekaan sosial/hati menjadi kebutuhan saat ini bagi suatu Negara dalam mencapai kejayaan. Dengan begitu mereka dapat melakukan inovasi dalam segala bidang. Jika kita lihat pemanfaatan teknologi saat ini sedikit banyaknya dapat mempengaruhi pola strategi dalam berpoltik, perdagangan, dan lainnya. Hal tersebut melatarbelakangi munculnya profesi baru seperti data scientist, data analyst, dan lain sebagainya.

 

Seperti contoh yang disampaikan, dimana dari segala aktivitas atau perilaku manusia dalam menggunakan handphone, jejak elektronik yang mereka lakukan dapat membentuk sebuah pattern/pola yang dapat dijadikan bahan untuk membuat strategi bagi yang berkepentingan terhadap data rekam tersebut.

 

Baca juga seri Kuliah Umum lainnya: Kuliah Umum SGPP oleh Muthoni Wambu Kraal: The Potential Seachange in American Democracy Post-Trump

 

Untuk itu beliau menghimbau untuk mewaspadai tingkat interaksi kita terhadap dunia digital dalam kata lain kurangi berinteraksi dengan gadget jika memang tidak ingin terekam jejaknya dan terbaca pola pikirnya oleh pihak diluar sana yang dapat memanfaatkannya untuk kepentingan pribadi. Tentu hal ini merupakan langkah yang kurang disukai oleh sebagian orang, karena teknologi membantu kita dalam aktivitas keseharian kita, dengan sifatnya yang praktis dan cepat.

 

Kami pun melihat langkah ini bukan tidak mungkin untuk dapat dilakukan. Dengan lebih bijak dalam menggunakan dan berinteraksi didunia digital seperlunya saja dapat sedikitnya menghindari diri Anda menjadi bahan objek penelitian oleh orang luar. Lebih dari pada itu semestinya kita bukan lagi menjadi “korban” teknologi tetapi kita yang menjadi “pemain” teknologi. Kalau mereka bisa melakukannya kenapa kita tidak bisa?

 

Tumbuhnya inovasi disegala bidang, dapat membawa dampak postif bagi kemajuan Negara itu sendiri. Dibalik tumbuhnya inovasi perlu dukungan kuat dari sisi dana investasi. Beliau menyampaikan bahwa ada sisi yang dapat dimanfaatkan oleh Negara untuk dapat digunakan diantaranya adalah dana pensiun. Dana pensiun jika dikoletif dapat menjadi sumber pendanaan yang amat memadai.

 

Hanya saja penggunaan dana pensiun ini masih terhalang oleh satu hal, yaitu policy. Belum adanya regulasi dan sistem yang dapat mengatur dan mengelolanya. Butuh waktu untuk dapat merumuskannya namun bukan hal yang mustahil untuk dapat dilakukan. Selain itu juga perekonomian harus berpihak pada kesejahteraan rakyat dan sektor rill dapat menjaga kestabilan ekonomi. Jika perekonomian stabil maka kesejaheraan akan meningkat.

 

Inovasi akan dapat terjadi jika seluruh pemangku kepentingan bisa saling mengkomunikasikan pengetahuan dan pengalamannya. Dapat berkolaborasi merumuskan bagaimana solusi yang inovatif dapat dihasilkan. Saat sudah menguasai dan dapat melakukan inovasi dibidang apapun, kita bukan hanya dapat bersaing dengan Negara berkembang di kawasan Asia Tenggara, namun ditahun akan datang Indonesia bukan tidak mungkin dapat berubah menjadi Negara maju.

 

 

image source: www.instagram.com/sgppindonesia