IAP2 INDONESIA – Stunting adalah kondisi malnutrisi kronis yang mempengaruhi anak-anak selama 1.000 hari pertama kehidupan dan dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan mereka. Hal ini sangat mengkhawatirkan mengingat stunting merupakan ancaman serius bagi masa depan anak-anak di tanah air.
Stunting dan Segala Dinamikanya
(Sumber Foto: Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia)
Ada beberapa konsekuensi dan ancaman yang disebabkan oleh stunting. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengklasifikasikan dampak stunting menjadi efek jangka pendek dan panjang, yaitu:
- Dampak jangka pendek, misalnya, anak menjadi sering sakit karena daya tahan tubuhnya yang lemah dan perkembangan kognitif, motorik, dan verbal anak tidak optimal.
- Sementara dampak jangka panjang meliputi: postur tubuh yang tidak optimal saat dewasa (lebih pendek dibandingkan pada umumnya), meningkatnya obesitas dan penyakit lainnya, dan menurunnya kesehatan reproduksi. Selain itu, karena pertumbuhan otak yang terganggu, prestasi belajar anak stunting pada masa sekolah juga tidak optimal, begitu juga produktivitas kerja nya kelak.
Menurut data dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi total penyakit masih mencapai 21,16% (5,33 juta balita) pada 2022 dan memerlukan terobosan guna mencapai target RPJMN 2024 (14%).
Baca Juga: Angka Stunting Tahun 2022 Turun Menjadi 21,6 Persen
Inovasi sangat penting dalam penanganan stunting karena tantangan ini memerlukan pendekatan yang komprehensif dan solusi yang efektif. Salah satunya dengan partisipasi dari berbagai pelibatan stakeholders.
Partisipasi stakeholders Penta Helix
(Sumber Foto kegiatan: Rembung Stunting Lintas Sektor 2023)
Konsep “Pentahelix” adalah sebuah pendekatan yang mengakui pentingnya kerjasama antara lima kelompok stakeholder utama dalam inovasi. Kelima kelompok stakeholder tersebut adalah akademisi, bisnis, komunitas, pemerintahan dan media.
Baca Juga: Kerjasama Multipihak dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan di Indonesia
Pada 6 April 2023, International Association for Public Participation Indonesia (IAP2) menyadari bahwa isu stunting merupakan isu yang penting karena berkaitan dengan kualitas partisipasi dari segi sumber daya manusia, sehingga IAP2 menghadiri kegiatan Rembug Stunting 2023 yang diselenggarakan oleh Saving Next Generation Institute dan WeCare.id. Dengan dihadiri berbagai Stakeholders Pentahelix, kegiatan ini ditujukan sebagai sarana bertukar pengalaman & pengetahuan dari program-program yang sudah dijalankan oleh masing-masing sektor (knowledge exchange), menjajaki potensi kolaborasi & kerjasama dalam upaya-upaya pengentasan stunting di Indonesia, serta memfasilitasi silaturahmi lintas stakeholders stunting.
Akademisi
Lembaga penelitian yang hadir dalam kegiatan ini adalah The Abdul Latif Jameel Poverty Action Lab (J-PAL SEA) dan Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI). Lembaga penelitian ini memiliki peran dalam melakukan penelitian ilmiah, menghasilkan pengetahuan baru, dan mendukung pengembangan teknologi dan inovasi. Mereka juga berperan dalam mentransfer pengetahuan kepada sektor industri dan masyarakat.
Bisnis
Bidang Bisnis/Industri yang hadir dalam kegiatan ini adalah PT. PLN Indonesia Power, PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, Resolve Asia, PT Paragon Technology and Innovation, Yayasan Ishk Tolaram Indonesia. Mereka memiliki keahlian dan sumber daya untuk mengembangkan dan memasarkan inovasi lalu berperan dalam memberikan dukungan pendanaan, menciptakan produk, layanan, dan teknologi baru.
Salah satu bentuk program dari sektor bisnis adalah program Ketahanan Pangan Keluarga Usir Stunting (Ketapang Kuning) yang dikembangkan oleh PLN Indonesia Power. Program ini ditujukan untuk pengentasan masalah stunting di Kelurahan Warakas yang mencapai 8,55% dari warganya. Bentuk Intervensi yang dilakukan adalah pelatihan Aksi Cegah Stunting, Monitoring (BB & TB) dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT). Dampak yang dihasilkan dari program ini adalah 145 Dokter Spesialis Anak dan Dokter Umum memiliki kompetensi penanganan stunting dan 136 Balita mendapatkan nutrisi tambahan.
Komunitas/Masyarakat
Elemen Komunitas/Masyarakat yang hadir adalah Edu Farmers, Forum TJLN, Tentang Anak, Dompet Dhuafa, Baznas RU, Sahabat Alor dan 1000 Days Fund. Elemen ini merupakan pihak yang terkena dampak langsung oleh inovasi. Mereka memiliki pengetahuan dan pengalaman lapangan yang berharga serta kebutuhan yang perlu dipertimbangkan dalam proses inovasi. Lembaga Masyarakat juga dapat berperan dalam memberikan umpan balik dan partisipasi dalam pengembangan inovasi.
Salah satu bentuk program dari sektor Komunitas/Masyarakat adalah Program Percepatan Penurunan Stunting dengan “One Day One Egg” yang dikembangkan oleh Yayasan Edu Farmers International. Lewat program one day one egg Edu Farmers melakukan pemberian satu butir telur kepada penerima manfaat, untuk dapat dikonsumsi setiap hari, selama 6 bulan. Melalui pilot project ini yang di Kabupaten Malang memiliki hasil yang baik dalam menurunkan tingkat stunting sebesar 44,7% kepada anak dengan rentang usia 6-57 bulan.
Pemerintahan
Lembaga pemerintah yang hadir adalah Kementerian Kesehatan, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional memiliki peran penting dalam menciptakan kebijakan dan regulasi yang mendukung inovasi. Mereka juga bertanggung jawab untuk menyediakan dana dan sumber daya yang diperlukan, serta menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pengembangan inovasi.
Salah satu bentuk program dari sektor Pemerintahan adalah Program Prioritas Penggunaan Dana Desa untuk pencegahan dan penurunan stunting yang dikeluarkan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Lewat program ini Pemerintah Desa melakukan intervensi seperti Pelatihan kesehatan ibu dan anak, Pemberian makanan tambahan yang beragam, bergizi, seimbang, aman dan berbasis potensi sumber daya lokal bagi anak usia di bawah 5 tahun dan Peningkatan kapasitas bagi kader pembangunan manusia, kader posyandu dan pendidik dalam pendidikan usia dini.
Media
Media memiliki peran penting sebagai dari kelompok stakeholders dalam inovasi. Peran media dalam Pentahelix melibatkan penyampaian informasi, penyebaran pengetahuan, serta memfasilitasi komunikasi dan kolaborasi antara stakeholder lainnya. Dalam kegiatan ini setiap stakeholder menjalankan fungsi komunikasi dan kolaborasinya bersama sama.
Setiap sektor memiliki peran, tanggung jawab, dan porsinya masing-masing dalam menekan isu stunting di Indonesia. Partisipasi dan kolaborasi menjadi kunci utama dalam penyelarasan perwujudan hal tersebut.
Partisipasi dan kolaborasi menjadi kunci
(Sumber Foto: Penutup Kegiatan Rembug Stunting Lintas Sektor 2023)
Setiap sektor memiliki peran, tanggung jawab, dan porsinya masing-masing dalam menekan isu stunting di Indonesia. Partisipasi dan kolaborasi menjadi kunci utama dalam penyelarasan perwujudan hal tersebut.