Author: Balqis Mira Firdausy

Partisipasi Publik untuk Warisan Adat

IAP2 Indonesia – Dalam era globalisasi yang terus berkembang, pentingnya merawat dan mempertahankan warisan budaya semakin terasa. Partisipasi publik memiliki peran sentral dalam memelihara dan menghidupkan kembali setiap aspek warisan ini. Melalui keterlibatan aktif masyarakat, kekayaan warisan adat tetap terjaga dan dihargai dalam perjalanan masa depan.

Sumber: aliansi masyarakat adat nusantara

 

Siapa Masyarakat Adat?

Sumber: validnews

Dalam Undang-Undang, masyarakat adat merujuk pada kelompok yang secara turun-temurun tinggal di wilayah geografis tertentu. Mereka memiliki asal-usul leluhur, identitas budaya, hukum adat, serta nilai bersama. Kedaulatan atas tanah, kekayaan alam, dan kehidupan sosial-budaya diatur oleh hukum adat dan lembaga adat, yang menjaga keberlanjutan komunitas adat.

 Masyarakat adat di Indonesia dibedakan melalui empat unsur utama: identitas budaya termasuk bahasa, spiritualitas, dan nilai-nilai; sistem nilai dan pengetahuan yang meliputi pemahaman tradisional dan nilai-nilai bawaan; wilayah adat yang mencakup tanah, hutan, laut, dan sumber daya alam; serta hukum adat dan kelembagaan adat dalam aturan dan tata kehidupan bersama yang telah ditetapkan.

 Baca Juga : Cerita Partisipasi: Kopi, Dari Kolaborasi sampai Partisipasi

Peran Masyarakat Adat

Sumber: aliansi masyarakat adat nusantara

Dalam segala perbedaan, masyarakat adat tampil sebagai kekuatan utama. Mereka mengisi peran vital di lingkungan, ekonomi, sosial, dan budaya. Keberadaan mereka adalah nyata warisan Indonesia, menjaga ekosistem, keanekaragaman budaya, dan nilai luhur warisan leluhur.

Didorong oleh nilai spiritual, peran masyarakat adat menjadi sungguh signifikan. Fokus bukan hanya lingkungan, sosial, atau ekonomi, tetapi juga menjaga kearifan lokal. Kontribusi tak ternilai dari masyarakat adat dalam merawat nilai-nilai turun-temurun.

 Baca Juga : Pengertian dan Contoh Adat Istiadat di Indonesia

Kesenjangan Warisan Adat

Sumber: perpustakaan.id

Namun, di tengah pesatnya globalisasi, dampak positif yang merata juga diiringi oleh dampak negatif. Terutama bagi masyarakat adat, era ini justru membawa tantangan yang mengancam. Warisan adat, seharusnya menjadi harta berharga suatu negara, kini terancam dan tertinggal dalam persaingan zaman.

Contoh yang menonjol adalah bahasa adat, yang menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa, menghadapi kepunahan setiap dua pekan sekali. Di Indonesia, kekayaan adat seharusnya menjadi kebanggaan, namun sejak tahun 2009, UNESCO telah mengumumkan banyaknya bahasa daerah yang telah punah atau terancam punah. Dari 707 bahasa yang ada, hampir 98 diantaranya berada dalam kategori terancam punah. Faktor ini dipicu oleh upaya menasionalisasikan Bahasa Indonesia pada masa rezim orde baru.

Partisipasi Publik sebagai Langkah Strategis


Sumber: Indonesia parliamentary center

Dalam konsepnya, kebijakan menasionalisasi bahasa Indonesia memiliki landasan yang valid. Mengingat Indonesia sebagai negara kepulauan, penting bagi seluruh warga memiliki bahasa yang sama untuk berkomunikasi. Namun, tantangan muncul dalam upaya melestarikan warisan bahasa dan budaya.

 Warisan adat bukan milik satu kelompok saja, melainkan tanggung jawab bersama. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah strategis yang menggabungkan dan mengarahkan usaha tersebut, salah satunya melalui partisipasi publik.

Keterlibatan masyarakat dalam melestarikan warisan adat memiliki peran krusial dalam mempertahankan budaya dan nilai-nilai warisan. Melalui partisipasi aktif, warisan adat dapat terus hidup dan relevan, memastikan identitas budaya yang berharga akan dihargai oleh generasi mendatang. Contoh tindakan seperti pengajaran mata pelajaran daerah di sekolah atau penyelenggaraan acara tahunan terkait warisan budaya bisa menjadi solusi.

 

“Jika kita ingin melestarikan budaya, kita harus terus menciptakannya.”

– Johan Huizinga

Cerita Partisipasi: Kopi, Dari Kolaborasi sampai Partisipasi

 IAP2 Indonesia – Kopi telah menjadi ikon budaya dan minuman populer di seluruh dunia. Bukan hanya menarik dan lezat, tetapi juga mampu menyatukan dan melibatkan berbagai kalangan. Kopi menjadi sarana untuk berkolaborasi dan berpartisipasi aktif.

sumber: cafebloombali.com

Sejarah dan Filosofi Kopi

Sejarah kopi adalah cerita tentang bagaimana tanaman kopi menyebar dan diolah. Dimulai sejak abad ke-9, kopi awalnya hanya tumbuh di dataran tinggi Ethiopia. Kemudian bangsa Arab mengembangkannya, mencapai Afrika Utara dan menanamnya secara luas. Di Indonesia, kopi pertama kali dibawa oleh orang-orang Belanda pada masa kolonial. Sejak itu, Indonesia terkenal dengan berbagai jenis biji kopi hingga sekarang.

Baca Juga : Memahami Partisipasi dengan Menghormati Prioritas ala KAI Commuter Line

Kopi bukan sekadar minuman dengan aroma nikmat. Ia memiliki banyak filosofi menakjubkan. Proses panjang dan peran penting dalam pengolahannya menciptakan karya bernilai tinggi. Kopi mampu memberikan semangat kepada penikmatnya dan menjadi pengikat rasa bagi setiap individu, menghadirkan beragam lika-liku kehidupan yang bisa diambil pelajaran dari secangkir kopi.

sumber: inews.id

Kopi hingga Kolaborasi dan Partisipasi?

Kopi bukan hanya minuman yang menyenangkan dengan aroma yang menggugah selera. Melalui secangkir kopi, kita dapat menghidupkan inspirasi kolaborasi dan partisipasi aktif dalam berbagai aspek.

Di berbagai tempat seperti cafe yang ramai, warung kopi, atau suasana sosial yang santai termasuk rumah masing-masing, kopi menjadi katalisator bagi kerja sama yang inspiratif. Minuman hitam yang hangat ini menciptakan suasana yang memungkinkan pertukaran ide dan gagasan dari berbagai latar belakang.

Secara sederhana, melalui kopi, banyak pihak tidak terduga dapat berkolaborasi. Petani kopi, pekerja, pengrajin, dan pelaku usaha, bahkan sampai konsumen memiliki kesempatan yang sama untuk menciptakan sistem yang berkelanjutan, menciptakan sebuah kolaborasi, dan partisipasi di dalamnya. Entah berapa banyak ide, proyek, bahkan rencana besar yang berangkat dari secangkir kopi.

Baca Juga : Jenis Kopi di Indonesia yang Sukses Mendunia, Apa Saja?

Q-Soul dari hulu ke hilir

Menikmati momen berkopi dengan kerabat tak terbatas pada suasana kafe atau warung kopi. Menghadirkan keseruan dalam menyeduh, menggiling, bahkan meracik kopi di rumah sambil mengajak kerabat menjadi pilihan yang menggembirakan. Ditambah dengan varian kopi yang menggugah selera, sesuai dengan cita rasa kopi yang disukai.

foto: Tim Q-soul

Sebagai contoh, Q-Soul, sebuah inovasi dari Anwar Muhammad Collagregator (AMC), telah merilis produk kopi unggulan. Kopi pilihan AMC dipilih langsung dari biji kopi terbaik yang dihasilkan oleh para petani kopi dari beberapa kota seperti Solok Selatan di Sumatera Barat, dan Lahat di Sumatera Selatan. Bisnis yang digarap oleh generasi muda ini mencakup produk Drip Bag dan Roasted Beans yang berkualitas. Dengan setiap pembelian produk Q-Soul, pembeli secara tidak langsung turut berperan dalam memberdayakan para petani kopi serta memberikan dukungan kepada AMC dalam menghadirkan nilai tambah dalam setiap sajian kopi.

Memahami Partisipasi dengan Menghormati Prioritas ala KAI Commuter Line

IAP2 Indonesia – “Perhatian! ‘Ibu hamil di dalam kereta!” – Suara yang familiar dan penting dalam mendorong partisipasi publik, sering terdengar di berbagai kesempatan, termasuk saat naik kereta. KAI (Kereta Api Indonesia) menegaskan komitmennya yang luar biasa dalam menghormati prioritas dengan memobilisasi dukungan dari seluruh penumpang untuk memberikan perhatian dan bantuan kepada para penumpang yang membutuhkan.

Kebijakan Kursi Prioritas KRL 

Kebijakan Kursi Prioritas di KRL oleh PT Kereta Commuter Indonesia telah berhasil menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan menghargai kebutuhan khusus para penyandang disabilitas, lansia, orang tua yang membawa balita, dan wanita hamil. Selama bertahun-tahun, kebijakan ini telah memberikan manfaat besar bagi kelompok-kelompok rentan dalam masyarakat. Dengan penanda yang jelas di sekitar kursi penumpang, penumpang yang memenuhi syarat merasa nyaman dan tidak ada penyalahgunaan fasilitas. 

Baca Juga : Media sosial telah berperan penting dalam memperluas partisipasi publik

Efek tak terduga dari kebijakan ini adalah tumbuhnya sikap partisipatif yang kuat di kalangan pengguna KRL, dengan lebih banyak empati dan penghargaan terhadap para pemilik hak istimewa tersebut. Masyarakat Indonesia kini lebih sadar dan mendukung upaya menciptakan lingkungan yang lebih inklusif untuk semua.

Dari Empati menuju Partisipasi

Melalui pendekatan berbeda yang berfokus pada empati terhadap beberapa pihak prioritas, PT KAI Commuter Line berhasil membangun partisipasi yang kuat dalam masyarakat. Dengan pemahaman dan kepedulian tulus terhadap kebutuhan dan harapan masyarakat, perusahaan ini berhasil melibatkan mereka secara aktif dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan program berdampak positif dalam kehidupan sehari-hari. Terbukti bahwa empati menjadi dasar yang kokoh dalam mengubah pandangan menjadi partisipasi yang bermakna, dan menciptakan hubungan saling percaya antara perusahaan dan masyarakat yang dilayani.

Baca Juga : KAI Commuter Dan Komunitas Pengguna KRL Diskusi Santai Pengenalan Manajemen Baru

Adaptasi Spektrum IAP2

Spektrum Partisipasi Publik milik IAP2 menjadi acuan relevan dalam mengukur partisipasi publik dalam berbagai konteks. Implementasi kursi prioritas oleh PT KAI menunjukkan bahwa partisipasi publik telah mencapai tahap “involve,” yang melibatkan publik secara tidak langsung melalui papan penanda sebagai bukti informasi yang disampaikan oleh PT KAI.

 

Partisipasi Publik: Peran Inspiratif Jenderal Sudirman dalam Pemersatu Bangsa Indonesia

IAP2 INDONESIA – Jenderal Sudirman, pahlawan nasional Indonesia, tak terlupakan dalam sejarah perjuangan bangsa. Beliau merupakan simbol keberanian dan kepemimpinan saat merebut kemerdekaan dari penjajah. Tidak hanya berperan penting dalam pembangunan Indonesia pasca-kemerdekaan, namun juga memberikan ajaran partisipasi yang inspiratif dari kehidupan dan kepemimpinannya.

Mengenal Jenderal Sudirman

Jenderal Sudirman, atau Raden Soedirman, lahir di Purbalingga pada 24 Januari 1916, dan meninggal dunia pada usia muda, 34 tahun, di Magelang pada 29 Januari 1950. Dibesarkan oleh pamannya, seorang priyayi, ia sepenuh hati mendedikasikan hidupnya untuk perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Sebagai seorang pemuda, aktif bergabung dengan Gerakan Pemuda Indonesia, Jenderal Sudirman memainkan peran penting dalam kegiatan pergerakan. Pada tahun 1945, saat perang kemerdekaan pecah, beliau menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh, pemimpin gerilyawan melawan tentara penjajah. Ketegasan, keberanian, dan kedisiplinannya mengundang penghormatan serta menginspirasi banyak pihak.

Baca Juga : BJ Habibie: Peran Ilmuwan dalam Mendorong Partisipasi Publik untuk Kemajuan Negara

Peran Jenderal Sudirman dalam Kemerdekaan RI

Jenderal Sudirman memiliki peran krusial dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia. Awal perjalanan karirnya dimulai ketika ia ditunjuk sebagai kader dalam pelatihan Pembela Tanah Air (PETA), organisasi militer yang penting dalam perlawanan terhadap penjajahan. Setelah menjalani pelatihan, beliau menjabat sebagai komandan batalyon di Banyumas.

Puncak perannya yang krusial terjadi saat ia diangkat sebagai Panglima Besar Tentara Nasional Indonesia (Panglima TNI) pada tahun 1949. Di bawah kepemimpinannya, TNI terorganisir dengan baik dan berhasil mengusir penjajah dari wilayah Indonesia. Jenderal Sudirman mampu menyatukan elemen bangsa Indonesia dari beragam latar belakang budaya, agama, dan etnis dalam perjuangan merebut kemerdekaan.

 

Baca Juga : Partisipasi Masyarakat dalam Kebijakan Publik

Partisipasi Publik dalam Kesatuan Bangsa

Jenderal Sudirman, sebagai panglima besar TNI, mengajarkan pentingnya partisipasi publik dalam menyatukan bangsa. Kepemimpinannya yang tegas dan bijaksana selama perang kemerdekaan menunjukkan betapa aktifnya masyarakat berperan dalam mencapai tujuan bersama, yaitu kemerdekaan Indonesia.

Tidak hanya memberikan suara, tetapi Jenderal Sudirman mengajarkan bahwa partisipasi publik melibatkan aksi nyata untuk mencapai perubahan yang diinginkan. Ia tanpa memandang latar belakang memperkuat pemahaman tentang pentingnya kebersamaan dan kesatuan dalam menghadapi tantangan.

Dengan jejaknya, partisipasi publik pun menjadi lebih luas dan merambah berbagai bidang, dari politik hingga sosial. Ia memberikan inspirasi bagi setiap generasi untuk aktif berperan dalam pembangunan Indonesia ke depan.

“Teruskan Perjuangan Kita” – Jenderal Sudirman

Media sosial telah berperan penting dalam memperluas partisipasi publik

IAP2 Indonesia – Dengan platform seperti Twitter, Instagram, Youtube, Tiktok dan Facebook, masyarakat  dapat dengan mudah berbagi pendapat, mengorganisir gerakan, dan mempengaruhi diskusi publik.

Media Sosial dan Masyarakat

sumber: detik.com

Media sosial telah merubah masyarakat secara fundamental di era serba canggih dan cepat dengan akses mudah ke internet. Tanpa batasan geografis dan waktu, setiap individu dari seluruh dunia kini dapat terhubung, berinteraksi, dan berbagi pengalaman dalam berbagai aspek kehidupan melalui platform ini.

Melalui media sosial, berbagai isu, termasuk yang bersifat nasional, dapat dibahas dan diselesaikan secara global. Isu-isu sosial, lingkungan, pendidikan, bahkan politik, semuanya dapat didiskusikan dalam satu wadah yang beragam. Hal ini mencerminkan dampak signifikan yang media sosial berikan bagi masyarakat dalam skala luas.

Baca Juga : Penguatan Stakeholder Engagement dalam Pengelolaan Hutan

E-participation melalui Media Sosial

Berdasarkan laporan resmi dari United Nations, Indonesia telah mencatat kemajuan yang signifikan dalam E-participation, naik dari peringkat ke-57 menjadi peringkat ke-37 dari 193 negara yang dinilai. Dalam penilaian tersebut, Indonesia termasuk dalam negara dengan kategori high E-participation index. Penilaian ini didasarkan pada tiga aspek utama: E-information, yaitu ketersediaan informasi dari pemerintah kepada masyarakat; E-consultation, yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat dalam memberikan kontribusi pada kebijakan dan layanan publik; serta E-decision making, yang memberdayakan masyarakat dalam proses penyusunan kebijakan dan struktur pemerintahan. Adapun penilaian tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut (United Nations, 2022).

 

Country/RankEPI GroupEPI 2022E-InformationE-ConsultationE-decision making
Indonesia/37High0.71590.76360.57140.65

 

Penilaian di atas didorong dengan media sosial yang banyak diakses dan dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia. Melalui komentar, like, dan berbagi di platform media sosial, masyarakat banyak memberikan tanggapan terhadap informasi yang ada. Entah dukungan atau kritik, seluruhnya dapat berpengaruh untuk perluasan dan percepatan partisipasi publik secara digital (Putri, 2023).

Baca Juga : pentingnya portal e-participation untuk gandeng warga dalam kebijakan publik

Tips and Trick Bermedia Sosial

sumber: kosmo digital

Memang tak dapat dipungkiri bahwa bermedia sosial dapat menghadirkan tantangan, namun dengan strategi yang bijaksana, penggunaan media sosial dapat dioptimalkan. Beberapa langkah yang dapat diambil antara lain: memilih platform sesuai kebutuhan, menetapkan batasan waktu, berpikir dua kali sebelum bertindak, dan mengikuti akun yang memberikan manfaat. Selain itu, penting juga untuk menyesuaikan ritme media sosial dengan kebutuhan pribadi guna mencapai pengalaman yang lebih positif. Dengan demikian, penggunaan media sosial yang tepat akan berkontribusi efektif dalam memperluas partisipasi publik.

 

BJ Habibie: Peran Ilmuwan dalam Mendorong Partisipasi Publik untuk Kemajuan Negara

 Iap2 Indonesia – Selama beberapa hari terakhir, film “Oppenheimer” telah menjadi sorotan di berbagai kalangan, menghadirkan sosok ilmuwan sains yang memberikan dampak luar biasa dalam sejarah, terutama dalam pengembangan bom atom. Indonesia juga telah melahirkan banyak ilmuwan hebat, salah satunya adalah BJ Habibie, seorang ilmuwan sekaligus insinyur yang dijuluki sebagai Bapak Teknologi Indonesia. Peran luar biasanya telah memberikan dampak signifikan bagi Indonesia, termasuk dalam mendorong partisipasi publik untuk kemajuan negara.

Tokoh Ilmuwan di Indonesia, BJ Habibie “Mr. Crack”

(Sumber Foto: beritatrans.com)

Bacharuddin Jusuf Habibie, sosok ilmuwan dan insinyur yang tak lekang oleh waktu, lahir pada 25 Juni 1936 di Parepare, Sulawesi Selatan, dan menjadi tokoh penting Indonesia. Sebagai Presiden ke-3 Republik Indonesia, beliau telah mencatatkan sejumlah karya besar yang mendapat pengakuan dunia, termasuk pesawat terbang N-250 Gatotkaca, pesawat pertama dari Indonesia yang sukses melakukan penerbangan perdananya pada 10 Agustus 1995.

Baca Juga: Penguatan Stakeholder Engagement dalam Pengelolaan Hutan

Pendidikannya dimulai di Insitut Teknologi Bandung (ITB), namun kemudian beliau melanjutkan studi di Rhenisch Wesfalische Tehnische Hochscule (RWTH), Aachen, Jerman. Di samping prestasi dalam bidang penerbangan, BJ Habibie juga mengemukakan teori inovatif bernama “Teori Crack Propagation,” yang menjadi solusi untuk mendeteksi rambatan kerusakan konstruksi pada badan pesawat. Berkat kontribusinya dalam bidang ini, beliau dijuluki dengan sebutan “Mr. Crack.”

Partisipasi Publik untuk Kemajuan Negara

(Sumber Foto: detik.com)

Partisipasi publik memainkan peran krusial dalam kemajuan negara, terutama untuk negara demokratis seperti Indonesia. Melibatkan masyarakat secara aktif dalam proses pembangunan dan pengambilan keputusan memungkinkan negara mencapai pertumbuhan berkelanjutan yang inklusif. Dengan melibatkan masyarakat dalam semua aspek dan tahapannya, komitmen untuk mencapai tujuan bersama dan mendorong kemajuan negara akan diperkuat.

Dari Ilmuwan untuk Negara: Pesawat Karya Anak Bangsa

(Sumber Foto: kompas.com)

Dengan kapasitas dan kemampuannya, BJ Habibie mengambil kesempatan untuk mewujudkan proyek ambisius “Pesawat R80”. Proyek ini merupakan kelanjutan dari pengembangan pesawat N250 yang tertunda karena krisis 1998, dengan kolaborasi bersama PT Regio Aviasi Industri (RAI). Pesawat inovatif yang dirancang oleh BJ Habibie ini dirancang untuk penerbangan jarak pendek hingga menengah, dan mampu mengangkut 80-100 penumpang. Rencananya, pesawat ini diharapkan akan terbang pada tahun 2022, sementara produksi massalnya dijadwalkan pada tahun 2025.

Baca Juga: Partisipasi Masyarakat dalam Kebijakan Publik

Meskipun pemerintah akhirnya mencabut dukungannya terhadap proyek tersebut, BJ Habibie tidak menyerah. Ia mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk turut berpartisipasi dalam pengembangan proyek “Pesawat R80” melalui kampanye crowdfunding. Langkah ini merupakan bentuk upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengembangan industri dirgantara nasional, dan sebagai bukti konkret bahwa partisipasi publik memiliki peran yang krusial dalam mewujudkan pembangunan dan kemajuan sebuah negara.

Penguatan Stakeholder Engagement dalam Pengelolaan Hutan

IAP2 INDONESIA – Pengelolaan hutan belakangan ini menjadi isu global yang menarik perhatian. Terkadang, peran penting hutan sering disalahartikan, menyebabkan kerusakan pada hutan itu sendiri. Hutan adalah warisan masa depan yang harus dikelola dan dimanfaatkan secara tepat agar memberikan manfaat berkelanjutan. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KemenLHK) menekankan bahwa pengelolaan hutan adalah tanggung jawab semua pihak, termasuk masyarakat, lembaga, dan akademisi.

Berdasarkan SK No. 633/MenLHK/Setjen/PLA.4/11/2017, KemenLHK menyerahkan dan menetapkan SITH ITB sebagai pengelola hutan pendidikan Gunung Geulis, sebagai komitmen pemerintah dalam menjalankan tugas penyelenggaraan kehutanan di KHDTK. ITB akan memanfaatkan Gunung Geulis sebagai laboratorium alam untuk pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat dalam pengelolaan hutan (SITH ITB, 2017). 

Kerja sama AMF dan SITH ITB

Anwar Muhammad Foundation (AMF) dan SITH ITB bekerja sama dalam proyek Quintuple Helix Co-Laboratory untuk mengembangkan layanan ekosistem di tiga kecamatan: Jatinangor, Tanjungsari, dan Cimanggung. Pada tahap perencanaan, studi pelingkupan dilakukan pada tanggal 16-17 Juni 2023 di KHDTK Hutan Pendidikan Gunung Geulis ITB. Tujuan proyek ini adalah mengidentifikasi dan memahami isu utama dalam lingkup sosial ekonomi, keanekaragaman hayati, dan jasa ekosistem, serta merencanakan tindak lanjut program kerja sama selanjutnya.

Baca Juga: Komunitas Partisipatif: Lima Sekawan ajak Masyarakat untuk Kebersihan Pantai Lampung Indonesia

Proyek ini menggunakan metode Focus Group Discussion (FGD) untuk melibatkan pemangku kepentingan yang dipilih secara purposive. FGD menunjukkan bagaimana setiap pemegang kepentingan terlibat dalam pengelolaan dan pemanfaatan Gunung Geulis. Dalam hal ini meliputi pada studi pelingkupan para pemangku kepentingan yang terlibat adalah Kelompok Tani Hutan (KTH), Kelompok Wanita Tani (KWT), Badan Usaha Milik Desa (BUMDES), Pemerintah Desa Cisempur, dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD).

Urgensi Stakeholder Engagement dalam Pengelolaan Hutan

Pada pelaksanaan studi pelingkupan, AMF telah melakukan identifikasi stakeholder yang penting dan relevan dengan kebutuhan pengembangan proyek. Hasil pelingkupan menunjukkan bahwa terdapat berbagai kebutuhan dari masyarakat perspektif masing-masing stakeholder. Beberapa catatan penting termasuk memberikan bantuan modalitas manufaktur dan finansial, berperan sebagai aggregator dalam usaha komunitas, menyelesaikan masalah mata pencaharian komunitas yang rentan, dan berpartisipasi dalam aktivitas di wilayah KHDTK Hutan Pendidikan Gunung Geulis ITB.

Baca Juga: Partisipasi Masyarakat: Faktor Vital Pengelolaan Hutan Berkelanjutan

Adopsi konsep stakeholder engagement dalam pengelolaan hutan sangat penting. Salah satunya adalah meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan pengelolaan hutan. Konsep stakeholder engagement menekankan pemahaman konteks sosial dan kelembagaan proyek, termasuk pemetaan siapa yang dipengaruhi, mempengaruhi, dan bentuk proyek ke depannya.

Tahukah kamu? Ada praktik unik partisipasi publik ala Selandia Baru

IAP2 INDONESIA – Selandia Baru punya cara unik untuk menarik partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan. Terlebih dalam agenda pengambilan keputusan kebijakan publik. Melalui sebuah program deliberative democracy, pemerintah Selandia Baru mengedepankan prinsip aspirasi masyarakat sebagai kunci utamanya.

Mengenal Selandia Baru

(Sumber Foto: parliamen.nz)

Selandia Baru atau New Zealand adalah negara kepulauan di Barat Daya Samudera Pasifik dengan luas wilayah 268,021 km2 dan diperkirakan berpenduduk sekitar 5 juta jiwa pada Juli 2023. Ibu kotanya adalah Wellington. Negara ini terkenal karena keindahan alamnya yang memukau, menjadi tujuan favorit wisatawan lokal maupun internasional. Masyarakat Selandia Baru juga dikenal memiliki sikap yang tinggi dalam menghargai perbedaan dan saling menghormati.

Baca Juga: Partisipasi Publik dalam Sektor Pertambangan indonesia

Selandia Baru menganut sistem pemerintahan Monarki Konstitusional dengan Raja Inggris sebagai Kepala Negara dan Perdana Menteri sebagai Kepala Pemerintahan. Melalui kerangka pemerintahan ini, negara ini telah mencapai stabilitas yang kuat dan kelancaran dalam proses pengambilan keputusan. Pendekatan ‘deliberative democracy’ juga digunakan untuk memastikan partisipasi aktif masyarakat dalam proses pengambilan keputusan pemerintahan.

Partisipasi Publik dalam Sistem Pemerintahan

(Sumber Foto: parliamen.nz)

Partisipasi publik menjadi penting dalam sistem pemerintahan karena masyarakat merupakan konsumen utama program kebijakan. Saran dan kepentingan masyarakat perlu dipertimbangkan oleh pemerintah. Menurut Waheduzzaman (2011), partisipasi adalah kolaborasi antara pemerintah dan publik untuk pemerintahan yang transparan dan akuntabel. Partisipasi publik juga terkait dengan level sistem pemerintahan.

Partisipasi publik menjaga legitimasi pemerintah melalui keterlibatan masyarakat dalam pembuatan kebijakan. Masyarakat merasa dihargai dan kebijakan mencerminkan kebutuhan serta aspirasi mereka.

Praktik Unik Partisipasi Publik ala Selandia Baru

(Sumber Foto: greaterauckland.org.nz)

Pemerintah Selandia Baru menerapkan program deliberative democracy untuk melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputusan kebijakan, hukum, dan pemilihan pemerintahan. Program ini memungkinkan partisipasi publik dalam berbagai forum publik, memberikan kebebasan bagi masyarakat untuk ikut serta dalam kegiatan legislasi.

Baca Juga: Perekonomian Selandia Baru: Good Governance, Partisipasi Publik, dan The Lord of The Rings

Program deliberative democracy diwujudkan dengan pemilihan acak warga untuk berpartisipasi dalam kelompok diskusi penyusunan kebijakan publik. Diskusi ini bertujuan untuk memahami isu yang dibahas dari perspektif masyarakat. Dengan cara ini, pemerintah memastikan representasi yang lebih adil dan inklusif dalam pembuatan kebijakan publik. Pelaksanaannya melibatkan teknologi dan platform digital untuk mempermudah interaksi antara masyarakat dan aparat pemerintah.

Mengacu pada spektrum International Association for Public Participation (IAP2), program yang dibuat Selandia Baru telah menunjukkan pelibatan masyarakat pada level empower karena adanya pengambilan keputusan bersama dan mengedepankan perspektif masyarakat.

Komunitas Partisipatif: Lima Sekawan ajak Masyarakat untuk Kebersihan Pantai Lampung Indonesia

Iap2 Indonesia – Indonesia merupakan negara dengan kekayaan rentetan kepulauannya, didukung oleh beragam pantai yang juga tak terhitung jumlahnya. Namun, disayangkan masih ada pantai-pantai di Indonesia yang membutuhkan perhatian khusus karena tercemar oleh sampah. 

Pantai Sukaraja, Pantai Terkotor Ke-2 di Indonesia

(Sumber Foto: Travel Kompas)

Pantai Sukaraja, terletak di Kecamatan Teluk Betung Selatan Kota Bandar Lampung, merupakan pantai yang paradoksnya terkenal sebagai pantai terkotor kedua di Indonesia. Di tengah keindahan alam tropis yang dimiliki Indonesia, pantai ini menjadi saksi kompetisi antara keindahan alam dan ancaman pencemaran. Tumpukan sampah yang menutupi hampir seluruh pantai menjadi bukti nyata kelalaian kita terhadap lingkungan, terutama dalam hal sampah plastik rumah tangga. Pantai Sukaraja menjadi sorotan belakangan ini karena kondisinya yang memprihatinkan.

Baca Juga: Kerjasama Multipihak dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan di Indonesia

Lima Sekawan, Pandawara Group

(Sumber Foto: Pandawaragroup)

Lima pelajar SMA asal Bandung, Jawa Barat, Gilang, Agung, Rifqi, Rafly, dan Ikhsan, telah menginspirasi banyak orang melalui konten aksi bersih-bersih sampah di sungai dan selokan. Mereka telah diakui sebagai Local Heroes Year on Tiktok 2022. Pengalaman pribadi mereka yang sering terdampak banjir akibat banyaknya sampah di sungai menjadi pemicu mereka untuk bergerak dalam aksi bersih-bersih lingkungan. Aksi mereka dimulai sejak pertengahan tahun 2022 dan dalam satu tahun terakhir, mereka telah berhasil membersihkan lebih dari 80 lokasi yang meliputi sungai besar, anak sungai besar, parit, septic tank, got, dan pantai. Pandawara Group, dengan aksi mereka, tidak hanya ingin mengikuti tren, tetapi juga mengajak masyarakat untuk mengurangi sampah guna mencegah terjadinya kondisi lingkungan yang tidak diinginkan dan masalah lingkungan yang lebih besar.

Baca Juga: Atasi Persoalan Lingkungan Pantura Jateng, Pemprov Jateng Perkuat Partisipasi Kemitraan

Partisipasi untuk Pantai Sukaraja

(Sumber Foto: Kompas Regional)

Pandawara Group, melalui akun TikTok-nya, mengajak masyarakat dan stakeholder lainnya, terutama masyarakat setempat, untuk bersama-sama membersihkan Pantai Sukaraja. Lebih dari 3.700 sukarelawan, termasuk lembaga, dinas, dan komunitas masyarakat, bergabung dalam aksi pembersihan pantai ini. Mereka berhasil mengumpulkan lebih dari 300 ton sampah. Kondisi Pantai Sukaraja yang dulunya sangat tercemar, kini mulai membaik secara perlahan. Pandawara Group menekankan pentingnya menjaga lingkungan, terutama pantai, karena mata pencaharian dan kebutuhan masyarakat setempat sangat tergantung pada keadaan pantai. Dalam aksi ini, Pandawara Group mengingatkan pentingnya upaya bersama dalam menjaga kelestarian pantai serta berharap agar pemerintah setempat dan masyarakat terus berkomitmen untuk melindungi lingkungan. Tindakan nyata yang dilakukan oleh Pandawara Group tidak hanya menjadi ajakan, tetapi juga bukti adanya partisipasi aktif dari masyarakat dan lembaga pemerintah.

 

“Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia” – Bung Karno

Partisipasi Publik dalam Sektor Pertambangan indonesia

Partisipasi Publik dalam Pertambangan Indonesia

Sumber foto (Antara/Prasetyo Utomo)

IAP2 Indonesia – Partisipasi Publik dalam pertambangan di Indonesia semakin diperhatikan. Sebagai sektor yang bersinggungan dengan manusia dan lingkungan, sektor pertambangan menyadari pentingnya melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan kebijakan yang berdampak pada kehidupan mereka. Hal ini juga memunculkan pemahaman bahwa keberhasilan sektor pertambangan tidak hanya bergantung pada aspek teknis dan ekonomi, tetapi juga pada dukungan, keterlibatan, dan kepentingan masyarakat sekitar.

Mendorong partisipasi publik dalam sektor pertambangan memiliki manfaat yang signifikan. Pertama, meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam industri. Kedua, mengurangi potensi konflik dan memperkuat kepercayaan antara berbagai pihak terkait. Ketiga, menghasilkan kebijakan dan keputusan yang berorientasi pada aspirasi masyarakat.

Salah satu contoh penerapan partisipasi publik dapat dilihat di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang merupakan produsen tambang tembaga terbesar di Indonesia. Kontribusi tambang terhadap ekonomi provinsi mencapai 20 persen. Namun, kegiatan tambang juga menimbulkan kerusakan lingkungan dan dampak sosial terhadap masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah setempat mendorong partisipasi publik dengan melibatkan masyarakat dalam pelatihan mengenai tata kelola pertambangan. Masyarakat diminta untuk memahami kewajiban dan hak mereka terkait perusahaan tambang sehingga proses pemantauan dapat dilakukan bersama-sama.

Namun, perlu dicatat bahwa partisipasi publik dalam pertambangan di Indonesia masih perlu ditingkatkan ke depan. Hal ini merupakan bentuk tanggung jawab terhadap lingkungan dan kehidupan masyarakat setempat.

Baca Juga : Merawat Kolaborasi IAP2 Indonesia Bersama SGPP

STAL One Eco Park

Foto kegiatan Scoping proyek STAL ONE Ecopark

PT Mitra Rekayasa Keberlanjutan (Mirekel) baru-baru ini melakukan scoping activity di daerah Sentul, Jawa Barat, untuk proyek STAL One Ecopark pada tanggal 21-31 Mei 2023. Proyek ini diselenggarakan oleh PT Ecopark Pratama (SEP), anak perusahaan Trinitan Green Energy Metal (TGEM) yang bergerak di bidang logam mineral, penyimpanan energi, dan energi baru dan terbarukan. Dalam proyek ini, PT SEP berencana mengembangkan teknologi pengolahan nikel menjadi Mixed Precipitate (MHP) dengan teknologi Step Temperature Acid Leach (STAL), yang mengutamakan keberlanjutan lingkungan dengan mengurangi emisi gas rumah kaca. PT SEP bekerja sama dengan PT Mirekel dalam melaksanakan studi Evaluasi Dampak Lingkungan dan Sosial (ESIA) dengan rangkaian berikut. 

Dalam studi ESIA, PT Mirekel melakukan berbagai aktivitas, termasuk wawancara mendalam dengan masyarakat lokal dan stakeholder terkait. Wawancara ini menunjukkan bahwa partisipasi publik di kalangan masyarakat desa sudah terlihat dan dianggap penting dalam memajukan desa sekitar. Undang-undang Desa Nomor 6 Tahun 2014 memberikan peran kepada masyarakat desa dalam mengembangkan potensi desa dan mencapai kesejahteraan bersama. Namun demikian, keterlibatan masyarakat masih bersifat formal dan belum aktif dalam memberikan ide dan masukan. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pemetaan stakeholder dan penegasan peran penting masyarakat desa setempat.

Baca Juga : PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM

Urgensi Partisipasi Publik 

Foto kegiatan Scoping proyek STAL ONE Ecopark

Kesimpulan dari peninjauan oleh PT Mirekel menekankan pentingnya memperkuat partisipasi publik. Pendekatan sederhana dan efektif yang disarankan oleh tim adalah melalui pendidikan dan penyelenggaraan forum. Melalui partisipasi, masyarakat dapat menjadi pelaksana, pengawas, pendukung, dan bahkan peninjau suatu program, karena mereka yang paling mengetahui kondisi desa terkait. Peran masyarakat menjadi kunci keberhasilan suatu proyek.

Dalam setiap pembangunan, partisipasi publik sangat penting. Pemerintah, swasta, industri, dan masyarakat memiliki peran yang sama pentingnya. Oleh karena itu, perlu adanya partisipasi dan kolaborasi antara mereka, bukan hanya sebagai formalitas, tetapi juga melibatkan tindakan nyata dari masyarakat. Mengacu pada spektrum partisipasi milik International Association for Public Participation (IAP2), saat ini, peran masyarakat dalam partisipasi masih terbatas pada memperoleh informasi tentang forum, proyek, atau pembangunan tertentu (inform). Keterlibatan mereka belum dapat dianggap aktif (involve) karena belum ada tindakan nyata dari masyarakat.